You Are Monster !

Sequel

Mati.
Bukan raga,
Melainkan jiwa .

"Manusia adalah Monster paling mengerikan diantara semua Monster di alam semesta."
Happy Reading!

~

Pagi hari yang sebenarnya cukup indah, tidak, tapi sangat indah. Terasa lengkap dengan kehadiran semburat cahaya kuning pada langit dari matahari pagi, tapi entah mengapa aku seperti merasakan bahwa semua keindahan ini tidaklah nyata, samasekali bukan sungguhan.

San Fransisco, 18 Agustus 2016, 07.27 AM.

Aku berjalan melangkah menuju suatu tempat, aku seorang diri, tidak, tapi aku bersama teman-temanku yang akhir-akhir ini setiap harinya menemaniku, tak hanya dalam fikiranku, tapi juga bersama hatiku, hati yang terluka perih, jantungku, jantung yang tak berdetak sesuai fungsinya lagi, jiwaku, jiwa yang terganggu, siapalagi yang kusebut teman itu selain mereka, ya mereka yang akhir-akhir ini sangat dekat denganku, aku bersahabat dengan mereka, mereka yakni kegelisahan, kesedihan, amarah, kekesalan, dan segala sesuatu yang sangat buruk membuat kacau fikiranku, mencabik-cabik hatiku, menusuk, mengganggu, menelusup kedalam jiwa yang entah berantah akan menjadi apa selanjutnya.

Aku, Kim Taeyeon, disini aku membawa luka yang sangat dalam. Berada dalam kegamangan, terpenjara, terborgol dalam kegelapan, tanpa celah, sangat gelap, seperti tak bernyawa, tak bisa berbuat apa-apa.

"Miyoung-ah.. Gwenchana? Mianhe"

Hanya itu kata-kata yang selalu kuteriakkan dalam hatiku. Hati yang kini telah mati dan tak bisa hidup kembali. Semenjak hari itu, hari terburuk dalam seumur hidupku, 14 Agustus 2016 se-usai Konser SMTown, Jepang.
Siapa yang berharap sesuatu seperti ini akan terjadi? Terjadi pada orang yang sangat dekat denganku, yang aku sayangi, belahan jiwaku.

Sungguh, aku merasa sudah tak sanggup lagi jika harus membayangkan kecaman-kecaman sebelumnya yang setiap hari selalu datang menyakiti, mencaci, memaki, bertubi-tubi, tiada henti. Kata maaf yang tulus, bahkan tertulis pun tak berguna, sungguh tak diterima. Ya mereka para monster yang sangat mengerikan bagi kami.... Kami bagaikan mangsa, mangsa yang selalu diburu oleh pemburu seperti mereka, mereka Korean Netizen, AntiFans, juga seluruh warga Korea yang tanpa tahu kebenaran sesungguhnya. Cemoohan, cacian, makian, melesat bagai anak panah yang mereka tarik busurnya dengan sekuat tenaga, tepat menusuk kedalam hati, dengan nafsu mereka yang menggebu, dengan tujuan mereka yang ingin tepat mengenai titik pusar papan sasaran, dengan mata mereka yang tertutup kain hitam, tanpa celah, tanpa bisa melihat, dan tanpa mereka sadari bahwa anak panah mereka pun telah berakhir mendarat di papan pusar yang salah.

Aku tersadar, aku sudah berada didepan halaman yang memang menjadi satu-satunya tempat tujuanku untuk datang ke Negara ini, San Fransisco.
Kulihat jam ditanganku, sudah pukul 08.27 AM. Tak mau berlama-lama lagi, kulangkahkan kakiku untuk segera masuk kebangunan besar dihadapanku ini, lalu aku duduk terdiam ditempatku sekarang ini.
Dia, dia yang aku sayangi, yang aku cintai, dia yang selalu membuatku menjadi orang paling bahagia didunia bahkan disemesta, dia yang entah mengapa aku yakin akan selamanya menjadi belahan jiwaku, dia segalanya untukku, dia Miyoung, Miyoung-ku, Tiffany Hwang Miyoung-ku, belahan jiwaku.