Chapter 10

506 35 0
                                        




Previous Chapter

"Maksudmu, antara Jepang dan Korea? Yaa kalau tidak salah Negara kita juga ada dalam list Negara yang pernah dijajah oleh Jepang, apa kau tidak tahu itu Fany?
Aaah ne ne aku mengerti, itu karena kau dilahirkan dan dibesarkan dinegara bule, wajar saja jika pengetahuanmu dalam hal ini kurang.""Ya kau benar sekali Tae, pengetahuanku memang sangat kurang. Taetae......Mianhe....."

Tiffany tiba-tiba terisak, ia tak meneruskan kata-katanya, ia menangis sejadi-jadinya. Taeyeon yang tak mengerti akan keadaan kekasihnya itupun langsung memeluknya, ia masih belum mengerti samasekali tentang ini, ia hanya berusaha menenangkan dan juga tak henti menanyakan apa yang sebenarnya telah terjadi pada kekasihnya itu..

Now Chapter

Flashback

Author POV

"Yaaaa!! saekkia!!!"
Sebuah teriakkan dari orang nomor 1 di Korea Selatan terdengar nyaring dan menggema diseluruh ruangan kantor saat ini, semua petinggi-petinggi yang lainnya hanya menundukkan kepala mereka sangat dalam, mungkin juga sama, merasa mati langkah, terintimidasi, tak tahu harus berbuat apa selain merutuki diri mereka sendiri.

"Kau! Carikan jalan keluar untukku, palliwa!"
Presiden itupun langsung menunjuk wakilnya yang sedari tadi juga hanya mematung menundukkan kepalanya tepat dihadapan dirinya.

"Baik, akan saya laksanakan. Permisi"
Sang wakil pun lalu pergi meninggalkan ruang kantor yang saat ini lebih mirip dengan neraka itu.

Hanya membutuhkan waktu kurang dari setengah jam, orang nomor dua di Negara itu pun sudah kembali berada diruangan yang sama dengan sebelumnya. Lalu ia membisikkan sesuatu kepada sang pemberi perintah, entah apa yang ia bicarakan, yang terlihat hanyalah anggukan tanda setuju dari orang sang nomor satu.

"Geureom."
Hanya itu kata-kata yang keluar dari mulut sang Presiden, lalu setelah itu ia memerintahkan para petinggi yang lainnya untuk segera bubar dan meninggalkan ia diruangan itu, tak terkecuali dengan satu orang, ia segera memanggil orang itu untuk segera menghadap kepadanya, sepertinya ia adalah ajudan-nya sendiri.

"Bagaimanapun caranya, carikan berita untukku. Kau, cepat carikan kesalahan apa saja dari orang yang akan berpengaruh, yang tentunya bisa mengimbangi dan menutupi kasus ini. Sekarang!"
Dengan raut frustasi, orang nomor 1 di Negaranya itupun langsung memerintahkan ajudannya.

"Ye, saya permisi"
Setelah membungkuk memberi hormat kepada presiden, pria ajudan itupun langsung pergi meninggalkan ruangan itu dan menyisakan presiden yang masih terlihat sangat merasa cemas itu..

"Aah jinjjayo? Kalau begitu mari bertemu sekarang, beritahu tempatnya dan saya akan langsung menyusul"
Pria itupun langsung menutup telepon genggam-nya lalu pergi ke suatu tempat untuk menemui orang yang baru saja meneleponnya.

"Anyeong Nichkhun-ssi? Apakah benar anda yang bernama Nichkhun?"
Ucap baekhyun pada seorang pria yang sudah terduduk di sofa, sepertinya pria itu sudah sampai disini sejak tadi kalau dilihat dari coffee-nya yang sudah tinggal setengah.

"A-ah ye? Oh Kongjangjang-nim? Ye, perkenalkan saya Nichkhun, silahkan duduk"
Ucap Nichkhun pada seorang pria yang perawakannya lebih kecil darinya itu.

"Mian jika sudah membuatmu menunggu, dan kau tidak usah terlalu formal. Baekhyun, panggil saja aku Baekhyun."
Setelah berkenalan Baekhyun pun segera duduk pada sofa yang bersebrangan dengan Nichkhun.

"Aaah ye ye Kongj... ani, maksudku, Baekhyun-ssi. Suatu kehormatan bisa bertemu secara langsung dengan anda."
Terlihat sekali bahwa Nichkhun sangat gugup didepan Baekhyun, bagaimana tidak, saat ini ia sedang berhadapan secara langsung dengan ajudan presiden yang telah diperintahkan langsung oleh presiden-nya sendiri.
Oleh karena itu, hal ini sangat rahasia sekali, mereka bertemu di salahsatu meeting room pada hotel bintang 5, dan Baekhyun lah yang mengatur semuanya.

You Are Monster !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang