Chapter 14

787 44 2
                                        

Sumpah aku benci jika sudah begini, aku selalu saja tak bisa menahan diri jika dia sudah bertingkah seperti ini, aku benci ketika aku tidak bisa mewujudkan semua harapannya yang berlebih terhadapku, jebal Kim Tayeon, aku semakin merasa tersiksa jika kau terus seperti ini.

-Tiffany Hwang-

Previous Chapter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Previous Chapter

Aku bersandar pada dinding lift ini bermaksud untuk merileks-kan tubuh dan pikiranku yang sangat kacau karena semua kejadian yang menimpaku seharian ini, tak lupa aku juga memejamkan kedua mataku sambil menunggu lift yang akan membawaku ke lantai atas ini.

Tapi tak lama aku membuka kembali kedua mataku, aku sedikit terkejut saat mendapati pintu lift yang kembali terbuka sebelum membawaku ke lantai 27."Kau?"

Now Chapter

Aku memarkirkan mobil-ku diparkiran apartment, lebih tepatnya apartment dimana tempat Dorm kami yang sekarang hanya aku, Hyoyeon, Sunny dan Tiffany yang tinggal disini, tapi walaupun begitu saat ini ke 7 uri-member berencana untuk berkumpul dan menginap di Dorm kami malam ini. Setelah selesai mengemasi makanan dan minuman titipan memberdeul, aku segera keluar dari mobilku dengan membawa 1 kantong plastik berukuran besar. Ya, kebiasaan ketujuh member-ku kalau sudah berkumpul di Dorm memang akan seperti ini, kami akan menghabiskan waktu kami dengan berkumpul bersama lalu bercerita satusamalain ditemani dengan snack, junk-food, dan berbagai minuman bersoda atau juga minuman lain seperti coffee seperti yang aku bawa sekarang ini.

Aku segera melangkahkan kakiku menuju pintu masuk lobby, saat aku menoleh kebelakang untuk memastikan mobil-ku sudah terparkir dengan benar, tiba-tiba aku melihat mobil yang sudah tak asing lagi terparkir tepat disamping mobil milikku.
Ah itu dia, itu pasti Van manager Oppa yang mengantarkannya kembali, tak tahu kenapa tiba-tiba kakiku reflek membawa tubuhku untuk mengumpat dibalik sebuah tiang lobby yang besar ini, dan ya sekali lagi terimakasih untuk tubuhku yang terlahir kecil kurus seperti ini sehingga memudahkanku untuk bersembunyi dibalik tiang yang ternyata setelah dilihat-lihat lagi tidak sebesar yang aku lihat saat peramakali tadi.

Aku mendengar suara langkah kaki-nya semakin mendekat ke arahku, tapi tak lama kemudian aku juga mendengar derap langkahnya yang kembali menjauh dariku, rupanya aku telah berhasil bersembunyi sehingga tak sedikitpun ia bisa merasakan kehadiranku disini.
Aku berjalan pelan dibelakangnya, jarak langkahku dengannya bisa dibilang tidak terlalu jauh, aku masih bisa mencium aroma parfume-nya dari sini, aku melangkahkan kakiku yang terbungkus sneaker ini dengan sangat hati-hati, aku melangkah tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.

Lalu aku mempercepat langkahku saat melihat ia yang sudah memasuki lift didepannya itu, saat aku sudah tiba di depan lift ternyata pintu lift ini sudah tertutup kembali, aku buru-buru menekan tombol disamping lift ini, dan lagi-lagi dewi fortuna berpihak kepadaku, pintu lift kembali terbuka dengan dia yang masih berada didalamnya, kulihat ia yang sedang menyandarkan seluruh beban tubuhnya pada dinding lift ini, aku selalu bisa merasakan semua perasaannya saat aku sudah berhadapan dengannya seperti ini, aku tersadar dari lamunanku saat aku mendengar suaranya yang sedikit membuatku terkejut, aku rasa diapun sama terkejutnya oleh kehadiranku yang secara tiba-tiba ini.

You Are Monster !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang