Chapter 4

754 62 0
                                        

Jika aku diberi satu permintaan.
Aku hanya ingin diberi waktu luang untuk berdua.
Agar aku bisa melakukan banyak hal dengannya dan tanpa seorangpun yang akan menggangguku.

-Kim Taeyeon-

-Previous Chapter-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Previous Chapter-

Kini aku seperti kesulitan bernafas, dengan susah payah, aku menelan salivaku, tenggorokkan ku rasanya seperti tercekik, Oh God! Kedua tangan Taeyeon kini telah melingkar sempurna dipinggangku, dengan posisi seperti memeluk,,, tidak! Tapi kini kurasakan tangannya sedang sibuk mencoba melepaskan ikatan tali bathrobe yang berada dibelakang punggungku....

Now Chapter

"O--ommo... T--tae... a--apa yang... mmmh"
Tenggorokkanku tercekat, gosh! selemah inikah aku? Bahkan otakku terlalu lemah sampai tak sanggup lagi memerintahkan tenggorokkanku untuk mengajukan protes padanya. Alih-alih mengajukkan protes, malah sebuah erangan yang keluar begitu saja dari mulutku dan aku langsung reflek menutup kedua mataku saat kurasakan bibirnya yang lembut menyentuh kulit leherku, memberikan sensasi yang luar biasa, lalu tak lama lagi aku merasakan bibir lembutnya menyesap-nyesap ringan ceruk leherku.. Kim Taeyeon, Hanya dia yang selalu bisa membuatku sampai seperti ini. Aku menggerutu dalam hati.

Kini kurasakan kedua tali bathrobe ku yang tadinya terikat kuat pada pinggangku kini masing-masing telah terpisah, terlepas begitu saja karena usahanya. Aku masih terpaku, bergeming ditempatku. Otakku masih berputar-putar memikirkan apa yang harus  aku lakukan jika sudah seperti ini? Dan jantungku..... Aisshh bisakah kau lebih tenang sedikit wahai jantungku?!

Kini kurasakan sesuatu yang lembab menyentuh bibirku, bibirnya yang mungil menyesap seluruh bagian bibirku seperti tergesa, lidahnya seakan memaksa ingin menguasai setiap sudut dalam mulutku, menelusup, menjamah setiap dinding mulutku, mengabsen s...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini kurasakan sesuatu yang lembab menyentuh bibirku, bibirnya yang mungil menyesap seluruh bagian bibirku seperti tergesa, lidahnya seakan memaksa ingin menguasai setiap sudut dalam mulutku, menelusup, menjamah setiap dinding mulutku, mengabsen semua benda yang ada dalam mulutku.

Dengan naluri alamiah akupun mulai mengalungkan kedua tanganku pada tengkuk lehernya, tak ingin seperti orang bodoh yang hanya mematung dalam keadaan seperti ini, akupun mulai mengimbangi permainannya, kubalas permainan lidahnya yang sedari tadi terus-terusan bermain didalam mulutku, kurasakan dia tersenyum dalam ciumannya, kugigit sedikit ujung lidahnya, dia meringis kesakitan, tak peduli dengan hal itu, aku hanya gemas pada kelakuannya yang selalu saja sebelah pihak, tanpa memberiku waktu untuk melakukan persiapan apapun, dan, terlalu terburu-buru. Gigi, gusi, lidah, saliva, nafas, semua bersatu, saling beradu, berpagutan, disertai lumatan-lumatan, bercampur menjadi satu, memburu, dengan nafsu yang menggebu..

You Are Monster !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang