BAB 13

1.7K 143 0
                                    

Irving melihat undangan itu dan ia tahu ia akan bertemu dengan Fulvia lagi. Sudah sebulan lebih lamanya ia tidak bertemu Fulvia.

Sudah sebulan lebih ia tidak direpotkan oleh dua pria itu. Sudah sebulan lebih ia tidak mendengar berita mereka.

Sebulan lebih gadis itu tidak pernah mencarinya lagi setelah sore itu. Sebulan lebih gadis itu tidak pernah menampakkan dirinya lagi di hadapannya. Ini artinya Fulvia telah memilih seorang dari mereka!

Hati Irving hancur membayangkan Fulvia bergandengan tangan dengan seorang dari mereka.

'Siapapun pilihan Fulvia, bukan urusanku,' Irving berusaha menyingkirkan pedih di hatinya.

Ia akan menunjukkan pada Fulvia bahwa ia tidak pernah terjerat perangkapnya, bahwa ia tidak pernah menyesali perpisahan mereka. Ia akan menunjukkan Fulvia tidak lebih dari salah seorang gadis yang pernah melintas dalam hidupnya!

Ya, ia akan menunjukkannya.

Setelah sekian lama menyembunyikan diri dari segala bentuk pertemuan dengan dirinya, ia yakin Fulvia tidak akan bisa menghindari pesta ini. Itupun kalau dia tiba-tiba mengalami gangguan mental.

Menilik sifat manjanya dan gaya hidupnya, Irving bisa meyakinkan seisi dunia ini Fulvia akan hadir dalam pesta ulang tahun Duke of Wyndham.

Semua orang tahu bagaimana terkenalnya keluarga Wyndham. Semua tahu bagaimana melimpah ruahnya harta kekayaan mereka. Irving pun bisa memastikan harta keluarga Wyndham melebihi kekayaan keluarganya.

Bila selama ini tidak ada satu pertemuan pun yang bisa mempertemukan mereka, maka inilah satu-satunya yang dapat mempertemukan mereka.

Di mana tempat Fulvia bila bukan di pesta-pesta kalangan orang ternama? Di mana tempat gadis manja itu bila bukan di sisi pria-pria kaya?

Di mana tempat gadis binal itu bila bukan di pelukan pria-pria berharta? Di mana pun ia berada, Irving tidak peduli. Itulah keyakinan Irving. Tetapi keyakinan tetaplah sebuah keyakinan.

Seminggu kemudian ketika hari di mana pesta tersebut diselenggarakan, Irving tidak dapat menghentikan dirinya untuk tidak memperhatikan pintu masuk. Bukanlah kebiasaan Irving untuk datang pertama kali dalam suatu pesta tetapi sore ini ia menjadi tamu pertama yang hadir.

Sulit bagi Irving untuk mengingkari keinginannya untuk segera bertemu Fulvia. Bagaimanapun terlukanya dirinya oleh sikap Fulvia, Irving tidak dapat memungkiri bahwa ia masih mencintai gadis itu.

Dan kenyataan ini membuatnya kian membenci Fulvia. Sama seperti ia membenci bagian dari dirinya yang mencintai Fulvia.

Sejak awal di sanalah ia berdiri. Ia berdiri di sudut Hall yang gelap dan terhindar dari keramaian tetapi cukup jelas untuk memperhatikan tamu yang perlahan-lahan meramaikan suasana.

Sejak awal di sanalah ia memperhatikan setiap tamu yang hadir dengan mata jelinya. Matanya yang biasanya mencari-cari wanita cantik untuk menemaninya selama pesta, mencari-cari sesosok gadis yang dirindukan oleh bagian dirinya yang dibencinya.

Wanita-wanita cantik di depannya pasti tidak akan menolak menemaninya sepanjang malam ini. Mereka juga pasti tidak akan menolak untuk menghabiskan malam bersamanya. Mereka akan rela melakukan apa saja hanya untuk mendapat perhatian darinya. Tapi hari ini Irving tidak tertarik pada mereka.

Irving ingin mengingkari perasaan itu tetapi ia kalah oleh bagian lain dari dirinya. Dan, di sanalah ia bersembunyi sembari menantikan kehadiran gadis yang bahkan dalam mimpi pun dirindukannya itu.

Tepat satu jam Irving berdiri di sudut Hall, kereta keluarga Silverschatz tiba di halaman Windport. Irving yang semula bersandar santai di sudut gelap itu langsung berdiri tegak bagai seorang prajurit yang siap menyambut kehadiran atasannya.

Orang Ketiga (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang