Sudah dua minggu ini Fulvia menghabiskan hari-harinya.
Fulvia tidak pernah menduga menjaga seorang anak akan sangat menyenangkan. Pada awal mulanya, Fulvia kewalahan menghadapi tingkah Tim. Anak lelaki berusia enam tahun itu tidak mau diam. Ada saja yang dilakukannya. Fulvia hampir putus asa karenanya.
Jehona tersenyum melihatnya. Ia tidak menyalahkan Fulvia juga tidak menegurnya. Dengan sabar ibu muda itu menceritakan pengalamannya setelah melahirkan Tim. Ia juga mendorong Fulvia untuk tetap bersabar menghadapi tingkah putranya.
Dorongan Jehona sangat membantu Fulvia mengatasi rasa putus asanya dan ia menjadi lebih tegar dalam menghadapi ulah bocah kecil itu.
Sepasang suami istri itu tidak mengetahui siapa Fulvia. Mereka hanya menduga Fulvia adalah putri dari seorang pedagang kaya dan mereka tidak bertanya banyak. Di sisi lain, Fulvia juga tidak ingin mereka mengetahui apa pun tentang dirinya.
Awal mulanya, Fulvia merasa canggung berada dalam keluarga itu. Ia benar-benar merasakan perbedaan kehidupan mereka dengan keluarganya. Di sini tidak ada pelayan yang selalu siap melakukan apa saja untuknya. Di sini tidak ada kenyamanan-kenyamanan yang ia miliki di Unsdrell.
Di hari pertama Fulvia menghabiskan waktu makan siang disana, Fulvia benar-benar canggung. Ia tidak pernah menghadapi santapan yang sederhana seperti ini. Di rumahnya, acara makan siang adalah acara yang panjang. Satu per satu makanan mulai dari sup pembuka hingga makanan manis datang bergantian dan sejumlah pelayan siap menanti di Ruang Makan untuk melayani mereka. Sekarang di depannya semua telah tersedia dan tidak ada pelayan yang akan membantunya mengambil lauk pauk di depannya itu. Tidak ada makanan pembuka maupun penutup. Fulvia sadar ia tidak berada di Unsdrell dan ini adalah keputusannya.
Suatu pagi Fulvia terkejut menyadari ia telah terbiasa dengan hidup sederhana mereka. Fulvia sama sekali tidak menduga ia bisa beradaptasi dengan cara hidup mereka dalam waktu singkat ini. Fulvia menyukai keluarga ini. Ia mulai menyayangi mereka seperti ia menyayangi keluarganya sendiri.
Walaupun mereka hidup sederhana, mereka selalu tampak bahagia. Fulvia menyukai suasana hangat dalam keluarga itu seperti ia menyukai suasana hangat dalam keluarganya ketika mereka berkumpul bersama.
Walaupun kini Fulvia telah menjadi satu bagian dari keluarga kecil itu, ia tetaplah berbeda dari mereka. Setiap orang yang melihat gaya bicaranya tahu ia adalah seorang yang berpendidikan. Setiap orang yang melihat keluwesan dan keanggunan gerakannya tahu ia bukanlah anggota kalangan kelas menengah atau kelas bawah.
Brent mengetahui itu tetapi ia tidak mengatakan apa-apa. Ia membiarkan pembelinya yang berpikir sendiri. Ia juga tidak mengatakan apa-apa kepada tetangga mereka. Jehona sendiri juga tidak mengatakan apa-apa mengenai Fulvia kepada kawan- kawannya. Wanita yang gemar menghabiskan waktu untuk bergossip ria itu benar-benar mendukung keinginan Fulvia untuk membeli sebuah hadiah dengan hasil jerih payahnya. Ia bahkan memarahi setiap orang yang mencurigai identitas Fulvia.
Sesuai keinginan mereka, Fulvia selalu memasuki toko dengan sembunyi-sembunyi. Ia memasuki tempat itu dari pintu samping yang tersembunyi di dalam lorong kecil dan ia meninggalkan tempat itu dari tempat itu pula. Setiap hari ia menambatkan kudanya di pekarangan tetangga mereka. Brent tidak mempunyai kuda tetapi tetangganya mempunyainya dan kepada mereka ia mengatakan bahwa itu adalah titipan pelanggannya.
Dukungan mereka terhadapnya benar-benar membuat Fulvia terharu. Fulvia ingin sekali melakukan sesuatu untuk mereka tetapi ia tidak tahu apakah itu. Fulvia dapat membeli baju bagus untuk mereka tetapi Fulvia yakin mereka akan menolaknya. Fulvia bisa saja membawa makanan-makanan yang lezat dari Unsdrell, tetapi itu sama saja menghina masakan Jehona yang tidak kalah dari juru masak Unsdrell. Fulvia juga bisa membawakan berbagai macam mainan untuk Tim juga si kecil Sammy, tetapi Brent pasti tidak setuju. Brent tidak ingin putranya terlalu dimanjakan dan ia lebih tidak ingin putranya hanya bermain sepanjang hari sementara ada banyak pekerjaan yang membutuhkan bantuannya di tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orang Ketiga (TAMAT)
FantasySalah satu lagi karya Sherls Astrella Sinopsis: Sedari kecil Fulvia selalu menyayangi kedua sepupunya Trevon & Richie. Namun sayangnya rasa sayang Fulvia selalu dianggap lebih oleh mereka. Hingga mereka selalu saja bersaing siapa yg lebih di cintai...