BAB 7

1.4K 133 0
                                    

Sudah seminggu lebih Irving menyediakan antar jemput bagi Fulvia. Sudah seminggu lebih ia muncul di Unsdrell pagi hari dan mengantar Fulvia pulang di sore hari.

Seminggu lebih dan ia belum mendengar apa pun dari gadis itu. Seminggu lebih dan ia masih belum mempunyai gambaran mengenai rencana gadis itu. Irving benar-benar tidak mempunyai gambaran tentang tindakan Fulvia dan rencananya itu.

Pagi ini Irving bergegas menghabiskan sarapannya seperti biasa dan segera berangkat ke Unsdrell. Ketika ia tiba di Unsdrell, Fulvia baru saja keluar.

"Anda datang tepat waktu," sambut Fulvia.

"Aku telah menangkap waktu kau siap," balas Irving.

Fulvia tersenyum mendengar balasan asal-asalan itu. Tanpa berkata panjang lebar, ia menerima uluran tangan Irving. Seperti biasa, mereka berdiam diri selama perjalanan menuju kota.

Irving tidak tertarik untuk membka pembicaraan dengan Fulvia. Demikian pula gadis itu. Bagi Fulvia, mereka hanyalah teman biasa. Tidak ada suatu hal khusus yang dapat ia bicarakan dengan Irving.

Fulvia tidak ingin menanyakan kabar-kabar burung tentang Irving dan wanita-wanitanya maupun mawar merahnya yang terkenal itu. Fulvia juga tidak ingin bertanya tentang keluarga pria itu. Fulvia tahu pria tidak menyukai topik tentang dirinya dan tiga pemuda dalam hidupnya telah menegaskannya.

Semasa kecil Fulvia suka sekali bertanya banyak hal kepada ketiga kakaknya itu. Ia selalu ingin tahu banyak hal tentang mereka bertiga.

Ketiganya juga tidak pernah menutup-nutupi rahasia mereka pada Fulvia. Tetapi dengan beranjaknya usia mereka, Fulvia mulai merasakan ketiganya mulai tertutup padanya.

Fulvia pernah menanyakannya pada ibunya dan Countess Kylie berkata, "Setiap orang pasti mempunyai hal yang ia tidak ingin orang lain ketahui dan seorang pria adalah seorang makhluk yang paling peka terhadap hal ini."

Fulvia dapat memahami hal tersebut. Ia juga mulai menyadari ia juga tidak suka menceritakan semua hal pada keluarganya seperti semasa ia kecil. Rencananya ini adalah salah satu contohnya.

Hari Minggu yang baru lewat ini, kedua kakak sepupunya mulai mengeluhkan kepergiannya selama hari-hari belakangan ini.

"Aku mempunyai urusan dikota," Fulvia menjelaskan singkat.

"Urusan apa?" Trevor tidak dapat menerima jawab itu, "Jangan katakan padaku kau mengunjungi Audrey. Semua orang sudah tahu Lewis tidak pernah berulah lagi dan Audrey tidak membutuhkanmu lagi."

Fulvia juga tahu ia tidak bisa menggunakan Audrey sebagai alasannya pada kedua kakak sepupunya ini. Lewis tidak pernah keluar rumah lagi semenjak Irving memukulnya. Sekarang Lewis menghabiskan waktunya untuk mengurung diri di kamar. Hal ini membuat Audrey lebih lega dan bergembira.

Audrey tidak pernah mengatakan apa-apa tentang Irving dan kemarahannya pada hari itu. Keluarga Garfinkelnn juga tidak pernah menanyakannya. Mereka hanya percaya sesuatu telah terjadi dan itu membuat Lewis menyadari kesalahannya. Sekarang mereka tengah menantikan sesuatu yang lebih baik lagi.

Fulvia juga tidak ingin mengatakan apa pun mengenai peristiwa hari itu. Fulvia tidak dapat membayangkan reaksi kedua kakak sepupunya dan ia terlebih tidak dapat membayangkan kemurkaan Davies mendengar ia pergi ke Greenwalls bersama Irving.

Semenjak Irving muncul untuk menjemputnya di pagi itu, Davies sudah menampakkan rasa tidak sukanya dan ia semakin tidak senang karena Irving terus datang tiap pagi.

"Aku mempunyai urusan penting," Fulvia menegaskan.

"Apa?" Richie mendesak.

Fulvia kewalahan menghadapi ketidaksabaran kedua kakak sepupunya itu. Fulvia tidak ingin mengatakan sesuatu yang dapat menyakiti keduanya dan ia juga tidak dapat memberitahu mereka.

Orang Ketiga (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang