Hari ini adalah hari yang sangat dinantikan Fulvia. Dua puluh tujuh tahun yang lalu pada hari yang sama kedua orang tuanya mengikat janji.
Tetapi bukan itulah yang sangat dinanti-nantikan Fulvia. Semua orang dalam keluarga Silverschatz tahu apa yang dinanti-nantikan gadis itu atau tepatnya siapa.
Pagi ini setelah menyelesaikan makan paginya, Fulvia memberikan hadiah pilihannya kepada orang tuanya. Seperti tebakan Fulvia, Countess Kylie sangat gembira menerima hadiah itu dan ia terus mendengarkan musiknya yang lembut itu di dalam kamarnya. Fulvia gembira karenanya.
Sejak siang ini seluruh pelayan Silverschatz sibuk menyiapkan pesta kecil untuk merayakan ulang tahun pernikahan Count dan Countess. Tidak ada sesuatu yang perlu disiapkan khusus untuk pesta ini selain makanan yang lebih bervariasi dan porsi yang lebih besar, tentunya.
Tidak seperti biasanya, hari ini akan ada empat belas orang yang berkumpul di Silverschatz untuk makan malam bersama.
Sore hari ketika matahari mulai condong di barat, Davies pergi untuk menjemput Margot. Count dan Countess tampak seperti biasa. Sementara itu Fulvia sudah tidak sabar menantikan kehadiran seseorang.
Begitu Davies pergi, Fulvia juga segera berdandan dan menanti di pintu masuk. Keluarga Garfinkelnn yang datang pertama kali keheranan melihatnya berdiri di sana.
"Kau menantiku?" tanya Trevor.
"Tidak," jawab Fulvia lalu ia bertanya, "Di mana Audrey?"
"Ia akan datang bersama Lewis," jawab Countess Horace, "Aku percaya tak lama lagi mereka akan muncul."
"Aku senang mendengarnya," Fulvia tersenyum gembira, "Mama dan Papa telah menanti kalian di Ruang Makan."
"Mereka telah bersiap di sana?" tanya Count Meyer heran.
"Mama ingin makan malam ini segera dimulai begitu tamu-tamunya lengkap," kata Fulvia menerangkan, "Dan Mama pikir akan lebih menyenangkan berbicara dengan perut kenyang."
Countess Horace tertawa, "Aku mengerti."
"Tampaknya mereka ingin kita segera bergabung dengan mereka," Count Meyer tersenyum.
"Aku akan menemanimu di sini, Fulvia," sahut Trevor.
"Tidak perlu, Trevor. Aku akan mendapat masalah bila membiarkan tamu Mama ikut menanti di pintu masuk."
"Hari ini Fulvia bertugas menyambut tamu," kata Count, "Kau ikut kami memberi selamat pada tuan rumah."
Trevor pun mengikuti mereka tanpa bantahan. Fulvia tersenyum melihat kepergian keluarga Garfinkelnn. Sesaat kemudian sebuah kereta yang dikenali Fulvia dengan baik berhenti di depannya.
"Selamat datang," Fulvia menyambut pria yang baru turun dari dalam kereta itu, "Saya telah menanti kedatangan Anda."
"Aku berharap aku tidak terlambat," kata Irving.
"Tidak," Fulvia tersenyum, "Anda adalah tamu kedua."
"Aku datang sepagi itu?"
Fulvia hanya tersenyum. Ia membawa Irving memasuki Unsdrell. Sekali lagi terdengar roda-roda kereta mendekat. Ketika Fulvia membalikkan badannya, ia melihat Lewis tengah membantu Audrey turun dari dalam kereta.
"Irving?" Audrey berdiri di depan kereta dengan heran, "Kau juga datang?"
"Kuharap kita belum terlambat," kata Lewis pula.
"Lewis!" Fulvia berseru gembira, "Kau juga datang." Fulvia mendekati mereka. Irving mencengkal tangan Fulvia. Fulvia keheranan melihat raut tidak senang Irving.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orang Ketiga (TAMAT)
FantasíaSalah satu lagi karya Sherls Astrella Sinopsis: Sedari kecil Fulvia selalu menyayangi kedua sepupunya Trevon & Richie. Namun sayangnya rasa sayang Fulvia selalu dianggap lebih oleh mereka. Hingga mereka selalu saja bersaing siapa yg lebih di cintai...