Waktu terasa berjalan sangat lambat ketika Fulvia menantikan hari yang dijanjikannya dengan Brent. Tetapi ia terasa berlalu dengan cepat ketika Fulvia menyadari hari itu sudah ada di depan matanya.
Hal ini membuat Fulvia sangat gembira. Hari yang dinanti-nantikannya akan tiba. Bukan hanya Fulvia yang menyadari hal itu.
Jehona yang selama ini sangat mendukung rencananya, hari ini berkata, "Sungguh tak terasa. Sudah hampir satu bulan kau berada di sini. Tak lama lagi kau akan meninggalkan kami."
Fulvia tersenyum tetapi itu masih tidak cukup untuk menutupi kesedihannya mendengar nada-nada sedih dalam suara wanita itu. Fulvia sadar setelah ia mendapatkan apa yang diinginkannya, ia tidak akan bisa setiap hari datang ke tempat itu. Ia juga tidak akan bisa sesering ini pergi kesana.
Di satu sisi ia sudah tidak mempunyai alasan lagi dan di sisi lain ia tidak akan bisa menemukan seseorang yang mau menemaninya datang ke tempat ini tanpa mempertanyakan hubungan mereka.
Irving bukanlah orang yang dapat diandalkan Fulvia. Fulvia yakin Irving tidak akan keberatan mengantarnya. Ia juga tidak perlu kebingungan menjelaskan perkenalannya dengan mereka karena Irving telah mengetahuinya.
Audrey juga bukan orang yang bisa dipilih Fulvia. Sekarang Lewis terus mengurung diri di kamar dan itu membuat Audrey lebih tenang.
Sekarang Audrey mempunyai banyak waktu untuk melakukan banyak hal selain sepanjang hari bersedih memikirkan kondisi suaminya.
Setiap hari Audrey selalu disibukkan urusan memulihkan kondisi Greenwalls dan merawat Lewis. Kondisi keuangan mereka memang tidak memungkinkan untuk memulihkan keadaan Greenwalls sepenuhnya tetapi Audrey telah berusaha untuk merapikan kembali rumah yang pernah terkenal oleh hijaunya tanaman yang memagarinya itu.
Fulvia juga dapat melihat perubahan perlahan di pekarangan Greenwalls dalam kunjungannya akhir-akhir ini.
Irving juga pernah berkomentar
'Tampaknya mereka sudah mulai melakukan sesuatu dengan tempat ini'
ketika mereka melihat beberapa pelayan yang tersisa dalam keluarga kecil itu sedang sibuk merapikan semak-semak.
Dari keluarganya, Fulvia juga mendengar Countess Horace sering pergi ke Greenwalls di siang hari untuk membantu Audrey. Trevor secara diam-diam mulai menghitung total biaya yang diperlukan untuk memulihkan kondisi Greenwalls.
Fulvia menyukai keadaan ini. Setiap hari ia selalu menyempatkan diri berkunjung ke Greenwalls sepulang dari tempat kerjanya untuk melihat apakah ada sesuatu yang bisa dilakukannya. Tentu saja tidak ada yang dapat dilakukan Fulvia karena Audrey juga tidak akan pernah merepotkan orang lain terlebih keluarganya sendiri.
Setelah berhari-hari tidak pergi memastikan keberadaan barang yang diincarnya, Fulvia memutuskan untuk pergi melihatnya sore ini. Sehari tidak pergi ke Greenwalls tidak akan membuat Audrey heran.
Sebaliknya, Audrey akan merasa senang karena inilah keinginan wanita itu sendiri. Tetapi hal ini membuat Irving heran.
"Ada sesuatu yang ingin saya pastikan," kata Fulvia memberi alasannya.
"Ke mana?" tanya Irving.
"Ke sebuah toko di dekat tempat ini."
"Toko apa?"
Fulvia terkejut. Tiba-tiba saja ia menyadarinya. Selama ini ia hanya memperhatikan kotak musik itu dan tidak pernah mengingat apa nama toko itu.
"Saya tidak pernah memperhatikan nama toko itu," katanya menyesal kemudian ia segera menambahkan, "Tetapi saya tahu di mana lokasinya. Kita bisa melewatinya dalam perjalanan menuju kereta Anda."
KAMU SEDANG MEMBACA
Orang Ketiga (TAMAT)
FantasySalah satu lagi karya Sherls Astrella Sinopsis: Sedari kecil Fulvia selalu menyayangi kedua sepupunya Trevon & Richie. Namun sayangnya rasa sayang Fulvia selalu dianggap lebih oleh mereka. Hingga mereka selalu saja bersaing siapa yg lebih di cintai...