BAB 3

1.5K 135 0
                                    

Acara makan malam semalam benar-benar menyenangkan.

Semua anggota ketiga keluarga itu berkumpul dalam satu meja makan besar dan bercakap-cakap dengan riang. Semua tampak gembira. Sepanjang malam mereka bergurau dan membicarakan masalah-masalah ringan. Audrey juga tertawa lepas. Fulvia sangat menikmati acara semalam.

Walaupun tidak ada musik yang mengalun lembut, tidak ada hiasan-hiasan indah ataupun tamu dalam baju mewah, Fulvia merasa sangat gembira. Bahkan ia merasa acara semalam jauh lebih meriah dan lebih menyenangkan dari pesta-pesta yang pernah ia datangi.

Countess Horace benar. Mereka sudah lama tidak berkumpul seperti ini.

Hubungan ketiga keluarga ini sangatlah dekat. Orang-orang mengatakan, di mana ada keluarga Garfinkelnn, di situ pulalah keluarga Silverschatz dan keluarga Ousterhouwl. Walaupun tidak jelas bagaimana hubungan saudara mereka, Fulvia tahu ia masih berkerabat dengan dua keluarga yang lain. Tapi bukan itulah satu-satunya alasan kedekatan hubungan mereka. Ketiga pasang orang tua dalam ketiga keluarga itu adalah sahabat sejak lama. Dan anak-anak mereka juga berteman satu sama lain.

Audrey yang paling tua di antara mereka sudah merupakan kakak bagi mereka berempat. Ketiga putra dalam tiga keluarga itu adalah teman sepermainan semenjak kecil. Usia mereka yang terpaut tidak jauh, membuat mereka dapat saling memahami. Begitu dekatnya hubungan mereka bertiga hingga tiap orang akan mengatakan mereka adalah kakak beradik.

Dan, Fulvia, yang paling muda dalam ketiga keluarga ini adalah adik yang paling disayangi keempatnya. Begitu sayangnya mereka pada Fulvia hingga Trevor selalu bertengkar dengan Richie demi mendapatkan Fulvia.

Tidak ada yang menganggap serius pertengkaran kedua sepupu itu kecuali Davies. Bagi ketiga pasang orang tua itu, Davies cemburu karena ia tersingkirkan dalam persaingan keduanya.

Audrey sudah mulai mengenal cinta ketika pertengkaran itu dimulai dan ia telah berumah tangga ketika pertengkaran antara Trevor dan Richie semakin jelas. Audrey terlalu repot untuk mengurusi pertengkaran mereka yang menurutnya kekanak-kanakan itu.

Fulvia sendiri tidak pernah melihat dengan mata kepalanya sendiri pertengkaran itu. Walaupun begitu, ia tahu perselisihan antara Trevor dan Richie itu ada. Fulvia tahu ia tidak pernah menganggap kedua kakak sepupunya itu serius terhadapnya. Ia menyayangi mereka seperti kakaknya dan ia tidak akan pernah jatuh cinta pada seorang di antara mereka. Fulvia selalu dan selalu mengatakan itu pada mereka tapi keduanya tidak pernah sungguh-sungguh mendengarnya.

Mereka bercakap-cakap hingga larut malam dan mereka mungkin akan terus bercakap- cakap hingga pagi bila bukan karena Fulvia teringat ia masih mempunyai rencana esok hari.

Fulvia tidak akan mengatakannya pada mereka. Ia tidak akan membiarkan seorang pun terutama kedua orang tuanya tahu karena ini adalah rahasia. Fulvia telah memantapkan hati untuk membeli kotak musik yang dilihatnya sore ini. Ia akan memberikannya sebagai hadiah ulang tahun pernikahan orang tuanya. Semalam Fulvia telah memutuskan dan pagi ini ia sudah tidak sabar untuk segera membelinya.

Ulang tahun pernikahan orang tuanya memang masih sebulan lebih lagi tetapi Fulvia tidak ingin hadiah pilihannya dibeli oleh orang lain. Fulvia ingin segera membeli dan menyimpannya hingga hari itu tiba.

Tetapi untuk dapat membelinya tanpa sepengetahuan orang tuanya, Fulvia perlu mencari alasan yang tepat. Ketika itulah ide itu datang dengan tiba-tiba. Ia bisa menjenguk Audrey setelah membelinya dan meminta kakak sepupunya itu untuk menilai hadiah pilihannya.

Pagi itu Fulvia meminta ijin pada kedua orang tuanya untuk menemui Audrey. Fulvia tidak ingin Trevor maupun Richie tiba sebelum ia pergi. Untunglah kedua orang tuanya tidak bertanya panjang lebar. Davies juga tidak bersikeras untuk menemaninya. Kereta keluarga mereka telah menanti di depan pintu ketika Fulvia tiba.

Orang Ketiga (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang