Epilog

128 7 0
                                    

Maap maap atas typo yang bertebaran~^^
-----------------
"Dino-ah ada ap- JEONGHAN HYUNG??? SEUNGKWAN???!!!"
.
.
.
"The8-ah, dino-ah. Annyeong~ seung?"

"Ah iya, annyeong guys~~~~~"

"Hyung, sepertinya aku sakit. Aku akan minum obat" setelah itu dino berbalik masuk dan langsung ke dapur untuk mencari kotak obat.

The8 melihat ke arah dino. Dan berbalik menatap 2 orang yang asing tak asing di depannya.

"Apa ini benar kalian???" the8 memang sedikit penakut. Tapi dia tau, tak ada yang namanya hantu.

"Tentu, memang siapa la-"

"JEONGHAN? SEUNGKWAN???" coups berlari dan langsung memeluk kedua sahabat lamanya itu.

"Han oppa.../kwanie..." eunra dan eunmi berucap bersamaan. Bahkan air mata mereka sampai menetes.

"Bagaimana bisa??" jun yang bingung setengah mati, yang tentu di kepalanya ada beribu tanya, hanya bisa mengeluarkan sepenggal kalimat itu.

"Bagaimana kalau pestanya kita lanjut dulu? Setelah anak anak itu pulang, baru kita bercerita?" tawar seungkwan.
.
.
.
Pesta selesai, dan dua anak kecil yang lucu itu -klarysa & yoontak- juga sudah tertidur di kamar.

"Kau berhutang banyak yoon jeonghan" tutut coups.

"Dan kau juga boo seungkwan" lanjut joshua.

"Hyung, kau juga" ucapan woozi sukses membuat seisi rumah bingung. Woozi langsung mengarahkan tatapan elangnya ke arah doyoon hingga semua mengerti. Yaa, setidaknya mengerti untuk siapa ucapan woozi di layangkan, bukan mengerti ada apa dengan doyoon.

"Baik baik, dari aku. Sebenernya, aku tak pernah mati, yang mendonorkan jantung untuk eunra bukan aku, tapi aku memutuskan untuk pergi karna... Kau tau, aku dan hoshi takkan pernah berbaikan jika tak ada yang 'hilang' jadi aku memutuskan untuk memalsukan kematian ku" jelas jeonghan panjang lebar.

"Sekarang aku. Kalian ingat saat aku memberi sebuah kotak dan surat setelah beberapa minggu kau operasi?" tanya seungkwan pada eunra dan hoshi. Mereka mengangguk.

"Saat itu aku mengikuti jeonghan hyung ke kamarnya, sembari ia menulis surat ia berbicara sendiri. Dan aku berfikir, jika dia sendiri di luar sana, dia bisa benar benar mati. Jadi ku putuskan untuk ikut"

"Lalu? Kalian tinggal di mana?" tanya mingyu penasaran.

"Apartemen doyoon hyung" jawab seungkwan polos.

"Sudah ku duga. Sekarang jelaskan" woozi berbicara dengan pelan namun jelas terdengar nada menuntut.

"Baik baik. Saat itu mereka menginap di sebuah hotel, aku bertemu seungkwan di lobi, dia terlihat sangat sedih, tak lama itu jeonghan datang. Ya sudah aku mendekat dan mengobrol. Jeonghan curhat tentang masalahnya. Jadi ku tawarkan bantuan. Oh ya, ngomong ngomong, soal laporan seungkwan yang hilang itu aku yang urus, makanya tak kunjung ada kabar. Dan ya, benar, aku polisi" jelas doyoon lebih panjang dari jeonghan.

Yang lain tak bisa berkata kata, perasaan mereka terlalu kusut. Ya, tapi tentu rasa senang lebih dominan. Eunra dan eunmi bahkan tak bisa menghentikan tangisnya.

"Jika aku tak mencintaimu, aku akan terus di sini, dan tak akan pura pura mati" ucap jeonghan tiba tiba.

"Oh? Benarkah? Kalau begitu, aku benci cinta" eunra sarkas dengan penekanan dikata 'benci'.

"Ya. Cinta membuat kita terpisah? Sudah ku bilang cinta itu sampah" kata eunmi tak kalah pedas.

"Jika kau benci cinta, benci lah" seungkwan tersenyum dan memeluk eunmi. Yang ia sangat sayangi seperti nuna sendiri.

"Tapi berterima kasihlah pada cinta. Dia juga yang sekarang menyatukan kita" sambar jeonghan dan memeluk eunra. Yang lain tersenyum kecuali..

"Ekhem! Apa kau ingin bertempur lagi, hyung?" hoshi langsung di bakar api cemburu yang lama sudah padam.

"Eyyy, dia hanya menyayangi eunra sebagai yeodongsaeng! Tenang lah!~"

"Kau siapa???" vernon kaget melihat 2 perempuan datang tiba tiba. Begitu juga yang lain.

"Oh, aku Jung ChaeIn. Aku khm.. E.. Kekasih.. Jeonghan oppa" ucap perempuan itu sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Annyeong haseyo~ aku Cheon JeeYa"

"Apa kau.." wonwoo menunjuk seungkwan yang malu malu, perempuan itu tersenyum dan mengangguk seolah tau maksud wonwoo.

"Eyyy/Boiiii" ucap dino dan dokyum berbarengan sembari menepuk nepuk bahu seungkwan.

Acara reuni itu terus berlangsung. Dan mereka berjanji, akan terus bersama. Hingga -benar- maut yang memisahkan.

FIN.

-------------------------
Nah! Ni dia epilog~ yuhuuu. Sekarang mau kultum, baca ya, enggak juga gpp sih :v.

Cuma pengen jelasin, kenapa bisa berbulan bulan gak update nih cerita. Jadi.. Gw sempet gonta ganti pw nih akun, trus lupa, jadi lah gak bisa buka. Pas udah kebuka, gw langsung nulis ceritanya, tapi gak setiap hari. Itu pun sekali nulis cuma dapet <100.

Akhirnya gw ngepost message di 'conversations' dan itu bener. Terlalu klasik emang. Tapi gimana.
Gw kena WB, tau kan wb? Writer Block. Gw gak tau harus lanjut nih cerita gimana. Ngestuck. Nah karna itu gw jadi ilang feel.

Dan alesan yg -menurut gw- paling nghh/:v/ itu.. Sekarang gw tingkat terakhir. Biar gampang gw bilang sekarang gw kls 3. Udah banyak TO depan mata. UN juga udah di ujung tanduk. Di tambah gw harus buat alur+naskah drama buat ujian praktek kelas.

Jadi.. Setelah khotbah panjang ini, yang bisa gw bilang..

MAAF :')

Gw tau yang baca ini dikit. Dan gw tau itu karma, susah emang buat ngembaliin readers setia kalo authornya aja kek gw :')

Sekian.

My Love For You «S.V.T Fanfic»Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang