The Tower Magic Of Shadow

Bagian 7

Previous part

"Baiklah, kita harus mendapatkan anak itu bagaimana pun caranya!" ujar Jin yang disambut anggukan oleh yang lain.

.....@_@.....

22.00, 6 Juni 2014

"Selamat malam! Maaf kami mengganggu acara TV anda! Kami ingin menyampaikan informasi kepada seluruh warga Korea bahwa besok malam, lebih tepatnya tanggal 7 Juni 2014 adalah awal kemunculan bulan purnama dan di prediksikan Korea akan kembali di serang oleh Shadow! Dihimbau kepada seluruh warga Korea tidak berada diluar rumah setelah jam 7 malam atau di usahakan telah di dalam rumah sebelum hari benar-benar gelap. Dihimbau kepada perkantoran, pusat perbelanjaan, taman rekreasi, tutup sebelum jam 18.00. Dihimbau kepada seluruh sekolah harus memulangkan muridnya lebih awal atau sebelum jam 17. 30. Dan dihimbau kepada seluruh warga untuk menutup segala jenis kaca yang memantulkan bayangan. Itu semua dilakukan sampai berakhirnya bulan purnama. Diharapkan seluruh warga Korea tetap tenang menghadapi semua ini karna kami sebagai pihak yang bertanggung jawab menjaga keamanan seluruh warga telah meminta bantuan kepada The Mystic Elements School untuk membantu menjaga keamanan. Sekian pemberitahuan yang kami sampaikan. Terimakasih atas perhatiannya. Selamat malam!"

Semua Chanel TV di Korea menayangkan himbauan ini. Dan dapat ditebak warga korea mulai resah dan khawatir dengan serangan Shadow. Sekarang harapan mereka satu-satunya hanyalah kepada murid The Mystic Elements Shcool. Orang-orang yang selalu mereka anggap aneh bahkan monster, kembali dibutuhkan disaat seperti ini. Saat perlengkapan canggih militer tak mampu memusnahkan Shadow.

Dan Taehyung sangat membenci itu- pemikiran picik sebagian manusia!

"Yak! Apa-apaan itu! Kita disuruh menyembunyikan identitas kita. Tapi pemerintah malah menyebarluaskan murid The Mystic akan kekota! Percuma kita menyembunyikan identitas pada akhirnya organisasi sudah tau kita dikota!"

"Jimin-ssi, kalau kau berteriak seperti itu, orang akan semakin tau kalau kita dari The Mystic" Ujar Tae In mencoba menenangkan Jimin.

Dan benar. Kini pandangan pengunjung kafe tertuju ke arah mereka. Entah mereka mendengar ucapan Jimin atau tidak, tapi tatapan itu benar-benar membuat risih.

"Sudahlah ayo kita pergi! Tae In tolong bayar ini!" ucap Yoongi memberikan beberapa lembar uang pada Tae In

"Baik ketua!" Jawab Tae In berjalan menuju meja kekasir.

Sedangkan yang lain memilih keluar kafe dan menunggu Tae In di sebuah halte bus yang berada di seberang jalan depan kafe itu.

Butuh berapa menit hingga Tae In keluar dari kafe itu dan menuju kearah mereka.- karna tak melihat perubahan lampu penyeberangan yang sudah menjadi merah...

"Tae In awas!" teriak Hoseok, Yoongi, Jimin dan Jungkook serentak ketika melihat sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi menuju ke arah Tae In.- karna terkejut Tae In hanya mematung ditengah jalan, tak sampai persekian detik ia merasa seseorang merangkul tubuhnya, menghindar dari mobil tersebut.

"Hei! Kau bisa buka matamu sekarang. Lain kali hati-hati!" ucap orang itu dan Tae In bisa lihat orang itu senior tertingginya, Taehyung!- orang yang selama ini ia kagumi disekolah!- berada sedekat ini dengan Taehyung, tak dipungkiri jantung Tae In berdetak lebih cepat dari biasanya.- apalagi disekolah ia hanya bisa mengagumi Taehyung dari jauh- karna peraturan sekolah yang melarang murid yeoja dan namja saling berdekatan kecuali dalam urusan sekolah, apalagi untuk menjalin sebuah hubungan.

"Yak! Siapa bilang kau boleh memeluk Tae In?! Lepaskan!" Jimin yang melihat Taehyung sedang memeluk Tae In, melepaskan paksa pelukan itu dan menarik Tae In menjauh dari Taehyung.