Bagian 17 [END]

12.1K 759 177
                                    

Previous part

Sekarang Jungkook terlihat sangat berwibawa dimata seorang Jung Hoseok. Sampai-sampai ia hanya bisa tersenyum geli melihat semua ini.

"Tapi, sebelum kita membuat rencana. Aku ingin tau alasan The Mystic melakukan semua ini?" lanjut Jungkook sambil menatap Ketua Shadow. Ia sangat yakin Ketua Shadow mengetahui sesuatu.

Hanya dengan menangkap tatapan Tuannya -Jungkook- Ketua Shadow mengangguk mengerti "Hamba...."

"Jangan berbicara terlalu formal pada ku. Kau bisa berbicara pada ku seperti kau berbicara pada Phoenix." potong Jungkook. Ketua Shadow mengangguk dan berkata "Seizin Tuan ku!"

.......

...@_@....


"Akan aku ceritakan semuanya. Semua ini bermula dari berdirinya The Tower Magic of Shadow!"

Ketua Shadow memulai ceritanya....

Flash Back...

Lebih dari seribu tahun lalu, tempat berdirinya bangunan The Tower Magic of Shadow, hanya sebuah hutan belantara. Bernama Shadow Forest. Dihuni oleh para Shadow. Tempat mereka yang tentram dan damai.

Hutan yang lebat dan gelap, membuat siapa saja tidak ingin masuk kedalam sana. Apalagi dengan isu-isu yang menyebar tentang Shadow Forest, siapapun yang masuk kedalam sana tidak akan pernah kembali. Diperparah lagi Shadow Forest tidak terdapat dalam peta mana pun. Dan tidak bisa pula dipetakan!

Para Shadow yang menghuni hutan itu menjalani kehidupan mereka penuh dengan kebahagiaan, sambil terus menjaga hutan mereka.

Waktu terus berlalu, hari berganti hari. Bulan berganti bulan. Dan tahun pun berganti tahun. Ketenangan Shadow mulai terusik oleh ulah sekelompok manusia serakah yang menginginkan milik mereka yang berharga, Hutan. Manusia-manusia serakah itu mengetahui Shadow Forest memiliki tanah yang subur dan ingin menguasainya. Membuat para Shadow mulai membenci yang namanya bangsa manusia.

Manusia-manusia itu datang, tanpa memperdulikan isu-isu yang ada. Mulai melakukan penebangan dan perusakan. Walaupun diperlakukan seperti itu, Shadow tetap tidak mau menyerang manusia-manusia itu, mereka memilih mundur dan mengikhlaskan seperempat dari hutan mereka yang berhasil direbut manusia-manusia serakah itu.

Manusia-manusia itu mulai membentuk sebuah kehidupan di wilayah yang berhasil mereka rampas dan memberi nama pemukiman mereka dengan nama Shadow Village atau Desa Bayangan. Seperti yang mereka duga, apapun yang mereka tanam akan tumbuh subur. Mata air yang tidak pernah kering. Ternak-ternak berbadan gemuk dan sehat. Dan kesejahteraan yang lain.

Yang namanya manusia. Mereka tidak pernah puas dengan apa yang dimiliki sekarang dan berniat memperluas wilayah mereka. Yang mereka pikirkan, kalau bisa mendapatkan lebih, kenapa tidak?! Mereka kembali melakukan perambahan hutan.

Melihat hutan mereka kembali dirusak dan kesabaran itu juga ada batasnya. Shadow mulai melakukan perlawanan terhadap manusia-manusia serakah itu. Untuk pertama kalinya, Shadow memperlihatkan wujudnya pada manusia-manusia serakah itu. Membuat isu-isu yang dianggap isapan jempol menjadi kenyataan.

Mereka -Shadow- memang ada. Dan hutan ini milik mereka. Ketika marah sudah tidak dapat ditahan lagi dan kesabaran juga sudah pada batasnya, berakhir hanya penderitaan yang diterima manusia-manusia serakah itu. Dengan kemampuan yang dimiliki Shadow, membuat tanah disekitar manusia-manusia serakah itu berdiri mati. Tidak ada tanaman yang dapat tumbuh lagi. Mata air mulai mengering. Ternak-ternak mati satu persatu.

The Tower Magic Of ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang