Chapter 18

3.4K 265 11
                                    

Irene  pov

Ting!!

91, 92, 93 dimana kamar 123, kenapa luas sekali gedung ini, ais menyebalkan "ucapku sambil berjalan melewati satu persatu pintu

120, 121, 122, nah ini dia 123 "ucapku saat menemukan kamar yang ku cari, kulihat pintu kamar tersebut tidak tertutup rapat, masih ada sedikit celah untuk melihat ke dalam

Saat aku ingin membuka lebar pintu, aku tak sengaja mendengar tawa, aku yang penasaran hanya membuka pintunya sedikit untuk bisa melihat jelas isi nya, saat ku lihat ternyata seulgi sedang tertawa sambil menepuk kepala seseorang, orang yang di tepuk duduk membelakangi pintu, jadi tidak terlihat jelas wajahnya

Kenapa dadaku sesak sekali melihat ini "batinku

Aku melihat seulgi,  sepertinya dia tidak apa - apa,  disini juga dia sudah ada yang menemaninya, jadi ku urungkan niatku untuk melihat nya.

Saat aku ingin merapatkan kembali pintu

Hey tunggu, masuklah. Kenapa tidak masuk saja "saat kulihat ternyata itu nayeon

Aku bingung harus bagaimana, jadi aku membuka lebar pintu

Ahh, maaf mengganggu kalian . Kebetulan Aku sedang berada di lingkungan rumah sakit ini, tak sengaja aku mendapatkan kabar dari kantor bahwa seulgi dilarikan di rumah sakit ini juga,  jadi aku sekalian saja menjenguk nya "ucapku

Kenapa kau harus bohong pabo "batinku

Ahh begitu kebetulan sekali , kemarilah irene si, bisa kau menemani si bodoh ini, aku masih ada urusan di kantor, tadi tak sengaja ku tinggalkan karna harus mengurus bocah ini dulu "ucap nayeon

Kenapa mereka kelihatan sangat dekat "batinku

Tak usah, biarlah aku sendirian saja "ucapan seulgi sukses membuat ku sadar kembali

Yah, kau ini!!  Sakit saja masih keras kepala "ucap nayeon memukul kepalanya

Yah!!!  Appo!! Kau ini selalu saja memukul, dasar wanita kejam "ucap seulgi mengelus kepalanya

Apa - apa an mereka berbuat seperti ini di depanku"batinku

Aku masih terdiam, aku hanya menjadi penonton saja disini

Irene si,  jangan kau hiraukan perkataan nya tadi, aku minta tolong ya padamu,  kau tidak ada pekerjaan lagi kan"ucap nayeon berjalan ke arahku

Hm sepertinya tidak ada, tapi sepertinya seulgi tidak mau bila ku temani "ucapku

Ahh,  dia hanya gengsi saja, tolong ya, terima kasih, aku pergi "nayeon mendorong ku ke arah ranjang seulgi setelah nya dia pamit menutup pintu

Hey bicaralah, kenapa hanya diam "batinku sambil menatapnya, tapi dia malah asik melihat pemandangan luar dari jendela kaca ruangan ini

Aku yang bosan langsung membuka suara

Ehem

Dia masih menatap kaca

Ehem.. Ehem..

Itu sukses mengalihkan pandangan nya ke arahku

Ada apa "ucapnya datar

Kenapa dia jadi datar begini, padahal baru beberapa jam lalu dia menangis serta memohon - mohon padaku "batinku kesal

Kenapa kau mandi hujan?  Sudah tahu hujan, kenapa tidak langsung masuk "ucapku

Apa urusan mu "jawabnya ketus sambil mengalihkan pandangan ke jendela kaca lagi

Sabar.. Sabar "batinku

First Sight!!  (Love You,  Love You More)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang