Alessandria POV
Flashback.
Pukul 9:45 malam, hari Jum'at. Lima belas menit sebelum Kin pulang.Ini sudah sangat malam dan mommy belum juga pulang. Untunglah dia meninggalkan beberapa kantung snack untukku. Dan jangan lupa, dia memasak!
Aku sudah berusia lima tahun, dan seingatku baru dua kali ini mommy memasak untukku. Belakangan ini, mommy memang luar biasa. Dia sangat baik dan selalu dalam keadaan sadar. Dia memang begitu, selalu baik padaku jika tidak sedang mabuk.
Aku menunggu mommy sambil duduk di dekat pintu. Beberapa hari ini aku selalu menyambutnya seperti ini. Supaya aku selalu menjadi yang pertama dilihatnya sepulang bekerja. Pernah dia terlihat marah sekali waktu tahu aku menunggunya, tapi ujung-ujungnya dia memberikanku snack cokelat. Aku suka, rasanya manis, dan ketika meleleh di mulutku, ternyata ada krim stroberi di dalamnya.
Walaupun beberapa hari ini mommy baik, tapi dia juga agak aneh belakangan ini. Dia menanyakan hal-hal yang aneh. Bahkan dia menyakan namaku. Bagaimana mungkin dia tidak mengetahui namaku? Lalu yang paling konyol, dia menyakan siapa nama ibuku, yang artinya dia menanyakan namanya sendiri. Apa dia memiliki sindrom lupa ingatan?
Aku sudah hampir bosan menunggunya. Apa yang harus kulakukan sekarang, ya? Aku tidur saja, ah! Lagipula aku mulai mengantuk.
Waktu tidurku beberapa hari ini juga menyenangkan. Mommy tidak akan berteriak menyuruhku tidur di sofa. Dia membiarkanku tidur di sampingnya. Ini menyenangkan. Aku menyukai wanginya.
Karena sudah mengantuk, aku memutuskan masuk ke dalam kamar.
Namun tiba-tiba aku mendengar suara mobil di garasi. Itu mommy! Itu pasti mommy!
Apa sebaiknya aku kembali ke depan dan menunggunya di tempat biasa, atau hari ini aku memberikannya kejutan saja?
Hmm ... aku berpikir akan menyenangkan untuk bersembunyi dan membiarkan mommy mencariku. Dia pasti akan sangat terkejut ketika aku tiba-tiba muncul mengagetkannya. Lalu mungkin dia akan memelukku dan kami akan tertawa bersama-sama.
Kreeekk ....
Aku mendengar pintu dibuka. Aku panik mendengarnya. Terlalu senang dengan ide, mengagetkannya.
Aku menatap ke sekeliling kamar. Menimbang-nimbang di mana aku harus bersembunyi. Sebuah tempat di mana dia tidak akan pernah menyangka kalau aku bersembunyi.
Aku tahu, aku tahu, aku tahu ....
Aku berjinjit dengan senyum mengembang, berlari ke tempat di mana aku biasa bersembunyi. Mommy tidak pernah menemukanku setiap kali bersembunyi disana. Tempat persembunyian, setiap kali habis dimarahi dan dipukuli.
Lemari pakaian mommy! Lemari itu cukup lapang untuk menampung tubuhku. Biasanya aku akan meringkuk, melengkung di antara baju-baju yang tergantung.
Lemari itu berwarna putih dengan tiga pintu. Satu pintu terpisah dengan pintu yang lainnya. Aku biasa bersembunyi di sana.
Tidak lama kemudian, mulai terdengar langkah kaki mommy yang sepertinya sedang memasuki dapur. Itu artinya dia semakin dekat ke kamar. Jadi aku langsung masuk ke dalam lemari, dan menutupnya perlahan-lahan agar mommy tidak terdengar.
"Alessandria," panggilnya. Sepertinya dia habis mengecek kamar mandi.
Aku mendengar langkah kakinya terseret-seret dengan lebih cepat. Langkahnya terdengar tidak stabil.
Apa mommy mabuk malam ini?
Aku menarik kaki merapat ke dada. Lemari ini nampak lebih sesak. Aku sungguh khawatir bila dia benar mabuk. Khawatir dia akan mengamuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful Alessandria (completed)
Fiksi UmumRepublished. Bakal tayang tiap Rabu. #46 in GenFic (8 ags 2017) #82 in GenFic (5 ags 2017) #84 in GenFic (6 apr 2017) #81 in GenFic (14 apr 2017) Bagi Kin, kebebasan adalah yang utama. Dia ingin hidup yang bebas sebebas-bebasnya. Bahkan kata menikah...