Part 13 - Be My Girlfriend

8.3K 418 0
                                    

Happy Reading^^

"Beautiful.." Ucapnya begitu aku membukakan dia pintu kamarku, aku meliriknya dari ujung kepala hingga ujung kaki. Dia tampil dengan sempurna, bahkan ia menggunakan kemeja berwarna biru. Seakan dia sudah mempersiapkan diri untuk dinner denganku dari jauh-jauh hari. Jujur saja, aku sedikit beruntung karena membawa sebuah white mini dress, kalau tidak aku akan dinner dengan menggunakan kaos dan hot pants? Enggak lucu kan!

Entah kenapa sebelum keberangkatanku ke Lombok aku memasukkan mini dress itu ke dalam koper, padahal aku sama sekali enggak berpikiran untuk menggunakannya selama di Lombok.

"Berangkat?" Tanyaku mengabaikan tanggapannya tentang penampilanku malam ini, kami memiliki waktu bebas di malam hari karena syuting kami selalu berakhir sampai sore hari saja.

"Of course.." Jawabnya yang kemudian memberikan tangan kirinya padaku, aku mengerti jelas apa maksudnya. Aku menutup pintu kamarku dan berjalan mendahuluinya. Tentu saja mengabaikan tangannya yang berniat untuk menggenggam tanganku itu. Modus!

***

Alex POV

Bibirku tak henti-henti menyunggingkan senyuman saat melihat gadisku.. Ehh, maksudku calon gadisku, calon tunanganku dan calon istriku itu. Ia tampak menikmati sajian makan malam yang tersaji di depannya, meskipun sesekali ia menoleh ke kiri dan kanan seperti berusaha menghindari tatapan orang-orang yang ada di sini. Tapi kami di sini hanya berdua, selainnya adalah pelayan cafe ini. Kami berdua menikmati makan malam di pinggiran pantai senggigi, suara deburan ombak yang terdengar jelas dan udara sejuk yang mengenai kulit kami. Untungnya udaranya tidak terlalu dingin, karena aku tidak membawa jas ataupun jaket untuk menghangatkan Della yang menggunakan mini dress. Inipun aku hanya membawa satu kemeja, yang entah kenapa bisa di bawakan oleh Deo dalam koperku. Aku benar-benar berterima kasih pada Deo yang berinisiatif membawakan aku kemeja ini, mungkin aku perlu memberikannya bonus nanti.

"Jangan khawatir, enggak akan ada orang lain. Gue udah booking satu cafe ini.."

Mata Della otomatis membola, "Lo booking satu cafe? Gila! Berapa duit lo habisin untuk dinner ini?" Tanyanya.

Aku tersenyum kecil, memang aku menyuruh Deo untuk mem-booking satu cafe ini agar dia merasa nyaman. Aku tau dia enggan untuk terlibat dalam gosip-gosip, dan aku sendiri juga jujur belum ingin ada gosip-gosip yang beredar sebelum aku benar-benar memastikannya menjadi milkku. Jika ia sudah menjadi milikku, aku dengan senang hati masuk dalam infotainment setiap hari. Hahaha... Demi kenyamanannya, aku juga melakukan perjanjian dengan pihak cafe agar tidak ada berita-berita yang beredar tentang keberadaan kami berdua di sini.

"Berapapun duit yang gue keluarin untuk dinner ini enggak sebanding dengan kebahagiaan gue bisa dinner berdua bareng elo.." Jawabku.

Della meletakkan garpu dan pisau, lalu melipat kedua tangannya di depan dada serta menyenderkan badannya ke kursi.

"Mending elo kasih duitnya ke gue, daripada di buang-buang kayak gini.." Ucapnya membuat aku tersenyum. Awalnya aku mengira dia kedinginan, tapi setelah mendengar ucapannya aku tau dia sedang marah dengan sikapku yang mungkin menurutnya terlalu menghambur-hamburkan uang.

"Tenang sayang, nanti jika kita udah married aku pastikan untuk memberikan semua penghasilan aku ke kamu. Jangan khawatir, aku akan menjamin hidup kamu.." Aku melihat pipinya yang mulai memerah seperti tomat karena gombalanku, bahkan aku menggunakan kata 'aku kamu'. Baru saja aku ingin menggodanya lagi, ia sudah bersuara.

"Siapa juga mau nikah sama elo!" Ujarnya, kemudian ia mengalihkan pandangannya pada sajian di hadapannya dan pura-pura menikmati makanan itu. Sesekali ia mengalihkan pandangannya pada pantai. Aku kembali tersenyum melihat kegugupannya itu.

-

"Della..." Panggilku sesaat setelah kami selesai menikmati makan malam kami. Kami saat ini berjalan-jalan menikmati pasir pantai yang masih berada di kawasan cafe. Ia melepaskan sepatunya dan memainkan kakinya di pasir.

"Ya?" Sahutnya.

"Bisa kamu lihat ke sana?" Tunjukku ke arah atas pantai. Ia mengikuti arah jari telunjukku, segera aku memberikan tanda pada salah satu pegawai cafe.

DOARRR DOAARRRR...

DOARRR DOAARRRR...

"Alex ini..." Della menoleh padaku dengan tatapan kagum, sementara kembang api itu masih terus menghiasi langit di hadapan kami. Aku menyiapkan kembang api itu satu jam yang lalu, setelah ide itu terlintas tiba-tiba di benakku dan segera ku suruh Deo untuk mempersiapkan segalanya.

"Suka?" Tanyaku, ia mengangguk cepat lalu kembali menatap kembang api yang masih terus berbunyi.

"Fradella, be my girlfriend.." Ucapku di tengah-tengah suara kembang api.

Della menoleh padaku, tentu saja ia bisa mendengarnya dengan jelas karena aku berbicara tepat persis di sampingnya dengan suara yang cukup keras.

***

Please Vote n Comment ya readers..

Thank u before...


10-03-2017

Hello Selebriti! (COMPLETED- TERBIT DI GOOGLE PLAY BOOKS )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang