Part 7

10K 527 6
                                    

"Iya bawel, ini gue udah pakai seat belt nya.." Aku merutuki kebodohanku, terjebak main film dengannya dan di hari sabtu yang cerah ini aku harus pergi bersamanya. Hari ini kami akan menemui om Yoyo untuk masalah kontrak kerjasama, sebenarnya aku udah nolak untuk pergi bersamanya karena semuanya bisa di urus oleh manajer baruku yang baru saja diberikan oleh mama setelah tau aku akan syuting kembali. Tapi dia memang selalu banyak akal untuk menjebakku agar pergi bersamanya!

"Kita cari sarapan dulu ya.." Katanya.

"Ogah, gue udah makan di rumah. Lagian kita mau ketemu om Yoyo kan? Entar telat."

"Ini masih setengah sembilan Del, kita ketemu om Yoyonya jam sepuluh.."

"Hah??? Terus ngapain lo jemput gue sepagi ini? Gila lo ya!"

"Sengaja. Biar elo nggak jadi pergi sama cowok yang namanya Gary itu!"

Yap, Gary keponakan kak Dave. Malam itu Gary menghubungiku dengan menggunakan ponsel kak Dave, untuk mengajakku ke taman bermain bersama kak Dave. Tapi semua itu batal! Setelah telponku dengan Gary berakhir, cowok rese ini mengatakan bahwa hari sabtu kami harus ke tempat om Yoyo. Dan karena itu aku terpaksa membatalkan rencana untuk jalan-jalan dengan Gary, padahal aku merindukannya.

"Serah elo deh!" Gerutuku.

"Ngomong-ngomong dia cowok umur berapa sih? Masa mainannya di taman bermain? Ckck."

"Enam tahun!"

"Hah? Serius???" Katanya dengan melirik sekilas ke arahku untuk mencari kebenaran dari ucapanku barusan.

"Iya, dia umur enam tahun. Udah interogasinya? Kalau udah mending elo putar balik, balikin gue ke rumah. Dan jemput gue setengah sepuluh."

"Enggak, temenin gue sarapan."

"Malas! Lagian gue udah sarapan, kenapa elo enggak sarapan di rumah aja sih?!"

"Pembantu gue cuti, jadi enggak ada yang masak."

"Oke, terus nyokap lo mana?? Emang dia enggak masak? Atau enggak bisa masak?"

Aku menatap Alex yang terdiam, ia menoleh padaku dan tersenyum kecil. Tapi senyumnya sedikit berbeda dengan senyum yang biasanya ia berikan padaku.

OH SHIT !!! Aku benar-benar lupa dengan perkataan Jane waktu itu!

Orangtua Alex kan bercerai, jadi ada kemungkinan dia enggak tinggal sama ortunya.

"Hm sorry.." Kataku setelah ada keheningan sesaat di antara kami.

"Ehmm, gue enggak nyangka kalau elo ternyata sedikit tau tentang gue. Gue jadi seneng dengernya." Katanya, menyadari aku sedikit tau tentang perceraian orangtuanya.

"Please deh gue mah ogah nyari tau! Itu temen gue aja yang pernah bilang. Dan maaf gue keceplosan bilang kayak gitu tadi.." Sesalku.

"Enggak papa, santai aja. Mereka berdua udah cerai lama, bokap gue lebih sering bolak-balik ke luar negeri dan nyokap gue tinggal di Bali sama adik gue."

"Terus lo tinggal sendiri?" Tanyaku sedikit penasaran.

"Yap, sendirian di apartement. Kenapa? Mau nemenin? Ada kamar kosong kok." Katanya sambil tertawa.

Aku memanyunkan bibirku, bisa-bisanya nih cowok bercanda di saat kami sedang membicarakan tentang kehidupannya yang agaknya sedikit "tidak menyenangkan".

"Elo mau makan di mana? Gue temenin deh.." Kataku akhirnya, setidaknya ini menjadi tanda permintaan maafku karena mengungkit masa lalunya.

"Bubur ya. Gue tau ada dagang bubur di emperan jalan deket sini yang enak. Langganan gue.." Katanya dengan semangat sambil membelokkan mobilnya ke kiri.

Hello Selebriti! (COMPLETED- TERBIT DI GOOGLE PLAY BOOKS )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang