jangan lupa vote dan komen nyaaa....
itu sangat amat berarti bagi penulis pemula seperti saya:)
****
Alvino Pradipta A (Pov)
Aku tahu jelas ini perbuatan siapa. Veronika. Anak itu masih saja tidak mengerti perkataanku! Sudah ku katakan jangan pernah menyentuh Nath barang sedikitpun! Jika dia tetap mau berteman dengan teman-temannya yang menjijikkan itu. Sekarang langkah lebar dan kasarku sudah jelas mengarah kemana, Veronika. Dimana gadis itu saat kasus ini sangat diperbincangkan oleh warga satu sekolah. Apakah ia bersembunyi?
Sesekali aku mengerang frustasi tidak menemukannya di kelas, belum lagi Refran mengikuti langkahku dari belakang. Aku tidak tahan jika nantinya Refran akan menahanku untuk membunuh anak itu! Ya Tuhan! Aku sungguh hilang akal rasanya melihat bahwa pergelangan tangan Keysha Natha di infus dengan jarum yang besar. Aku tidak mengerti lagi bagaimana psikologi Keysha yang makin syok. Aku frustasi.
Langkahku terhenti saat melihat sosok yang berkuncir satu dan tengah resah memegang gadgetnya sambil menangis sesegukkan di ujung koridor. Saat aku menyadari sosok itu, sontak langkah kaki ku langsung melebar dan berjalan lebih cepat. Ku tarik bahu gadis itu dan kuhempaskan kedinding koridor. Gadis itu tampak kaget dan merasa sakit akibat cengkramanku di bahunya dan hentakkan tubuhnya pada dinding koridor, "lo sinting atau gila sih, Ver?" bentakku tepat di depan wajahnya.
"Gu...gu...gue bener-bener nggak tau, Al." Isak Vero menggenggam gadgetnya.
"Apa?! Lo nggak tau?! Dulu juga lo bilang nggak tau. Lo gila Ver! Nyawa orang hampir lo renggut cuma gara-gara ego lo!"
"Gue nggak tahu apa-apa, Al!" bentak Vero sekuat tenaganya."Oke, gue ngaku yang sebelumnya itu gue. Tapi, gue nggak segila itu buat ngebunuh anak orang!" isaknya lagi.
Refran mencengkram pundak Alvino dan menahannya, "sabar Al, kita cari pelan-pelan pelakunya," ujar Refran dengan sedikit menarik tubuh Alvino.
Alvino menepiskan tangan Refran yang berada di bahu Alvino dan langsung menatap kembali pada Vero. "Oke! Gue percaya ini bukan lo, tapi kalo seandainya ini terbukti elo yang ngelakuinnya. Gue nggak bakal segan-segan buat lo jadi punya pobia yang lebih parah dari ini!" ujar Alvino sambil menunjuk wajah Vero dan berlalu kasar diikuti oleh Refran yang melihat iba pada Vero.
***
Keysha Nathani B (Pov)
Udah beberapa hari ini aku menginap di rumah karena perintah dokter psikis pribadiku. Mama, Papa, dan Bang Arka juga memerintahku supaya tetap beristirahat di rumah, mereka takut kalau nanti teman-temanku yang jahil akan menjahiliku lagi. Sifat mereka yang over protektif membuatku menjadi ingin melakukan semuanya diluar batas kemampuanku. Hari ini mereka lumayan membebaskanku, karena sekarang aku bisa bermain air di kolam renang sendirian. Berulang kali aku memutari kolam dengan kecepatan sesuai moodku, semuanya terasa meluap. Serasa tenang dan damai di dalam sana, sampai saat aku memejamkan mata menikmati angin yang membelai wajahku, aku tidak menyadari seseorang yang tinggi menjulang dengan seragam sekolahnya tengah memerhatikanku. Hampir saja aku tepeleset jika saja tangannya tidak menahan tanganku. Dia langsung tertawa terbahak memperhatikan ku yang terbatuk karena tersedak air kolam. Aku langsung mencipratkan air padanya sampai seragam sekolahnya terlihat agak basah.
"Ampun Nath, ampun, sorry..." ujarnya tersengal sambil menahan tawanya.
Aku langsung naik ke atas dan meraih baju handukku dan memakaikannya ditubuhku. Dia mengejarku sambil merayuku agar dimaafkan, namun bibirku tetap saja manyun karena kelakuannya yang jahil padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Black Mirrors
Fiksi UmumAku Keysha Nathania B. seorang anak SMA yang duduk di kelas sepuluh. Aku sedang berjalan menyusuri koridor untuk menuju ruang kelasku yang notabenenya begitu tidak menyenangkan bagiku. Bukan berarti aku tidak menyukai belajar, hanya saja kelas terl...