Part 6

242 8 0
                                    

Beri gue ruang yang nyaman untuk gue tinggal dihati lo ~

----------------------

Author Pov

Empat gadis berjalan memasuki koridor dengan penampilan yang tak seharusnya ada di area sekolah. Baju yang keluar dari rok, rambut berwarna, sepatu berwarna digunakan untuk sekolah.

Anjirr Queen cantik amat..

Nella lo keren..

Queen dkk cantik aaaa

Apaan sih ni para cabe cari muka mulu

Dasar jalang

Bitch!!

Queen dan teman teman mengabaikan perkataan para siswa siswi disini namun tidak dengan perkataan yang terakhir.

" stop guys " perintah Queen yang diangguki temannya.
Queen mudur beberapa langkah sampai dia berdiri tepat di depan geng Rikka. Antek antek Rikka mulai takut dengan raut wajah dan tatapan tajam dari Queen.

"Coba ulangi lo tadi bilang gue apa?? "

"JALANG BITCH CABE " teriak lantang Rikka didepan Queen. Queen hanya diam lantas tersenyum, senyum yang manis tapi mampu membunuh mangsanya.

Prok prok prok..

Tepukan tangan dari Queen pun terdengar.

" Lo salah pilih musuh Rikka Ariyani " ucap Nella tertawa jahat.

"Gue gak akan salah milih musuh jika dia tidak menganggu Dimas lagi " ucap Rikka dengan menunjuk kearah Queen.
Queen menatap ketiga teman nya yang juga menatap Queen dan ..

" BHUAHAHAHAHAHA..." tawa Queen dkk pecah saat itu juga.

" Gue peringatin lo dan antek antek lo, dan denger ini baik baik AURBERTHA QUEENA FASYABILLA gaada sejarah ngejar cowok apa lagi udah mantan " ucap Desya mencengkram pipi tirus Rikka. Tangan Desya ditepis kasar oleh Rikka.

" DASAR JALANG SEKALINYA JALANG PAST---"

PLAAKKK..

satu tamparan mendarat di pipi Rikka. Queen sudah habis kesabaran. Kemarahan Queen sudah diubun ubun.
" Kalo lo gatau apa apa gausah sok tau tentang hidup orang " ucap Queen dengan penuh penekanan.
"Cabut guys.. " lanjut Queen lalu pergi dari hadapan geng Rikka, antek antek Rikka yang sedari tadi hanya diam sekarang segera membantu Rikka dan membawanya ke UKS.

Queen Pov

" Lo yang sabar ya Ueen, gue tau lo masih sayang sama Dimas " ucap Afifa.

Gue hanya tersenyum getir menanggapi ucapan Afifa barusan. " Gue gapapa Fah " .

" Lo harus buka hati buat yang lain Ueen, lo gak bisa kalo lo gini terus " gue berpikir sejenak ucapan dari Nella.

" Iya Ueen lo harus coba itu " tambah Desya. Senyum gue merekah membuat sahabat gue ikut senang.

"Tunggu sampai ada seorang cowok yang memdobrak paksa hati gue dan merubah warna abu abu menjadi pelangi yang indah ." ya gue rasa gue harus tunggu saat ada seseorang yang masuk dalam hidup gue.

Raffa Pov

" Raff lo tau tadi pagi Queen ribut sama Rikka cabe cabean gopek " ucapan Robby membuat gue kaget, gimana kalo Queen kenapa napa??  Eh.. Kenapa jadi gue mikirin dia sih. Sekarang gue ada di rooftop sekolahan gue bareng sama sahabat baru gue.

" Muka lo kenapa Raff ?" tanya Vanno saat melihat perubahan raut wajah gue.
" Eh apa?? Gue gak kenapa napa kok" ucap gue menetralkan raut wajah gue.

" Lo khawatir sama Queen kan? " skakmat Rio. ' Mati lo Raff ' . Batin gue.

" Gue??  Khawatir sama Cewek kayak Queen?? " ucap gue menunjuk diri gue dan diangguki para sahabat gue.

" Hahahahaha imposible " tawa gue pecah, ya kali gue khawatir sama cewek bar bar kayak dia.

" Nothing Imposible Raff " Ucap Rio dengan raut datar. Seketika tawa gue mereda mendengar ucapan Rio barusan. "Muka lo itu gampang buat di tebak Raff " lanjut Rio yang membuat posisi gue semakin terdesak.

"Gue turun dulu mau ke toilet " ucapku lalu meninggalkan sahabat gue yang masih bingung dengan sikap gue.

---------------
Author Pov

Saat Raffa sudah di lantai dasar, Raffa tidak menuju toilet melainkan menuju taman yang jarang dikunjungi siswa/i Mandala Bakthi .

Raffa duduk dibangku putih panjang yang memang disediakan oleh sekolah.
Raffa diam memikirkan nasib hatinya. Akankah dia memang jatuh cinta atau hanya perasaannya saja. Jika dia tidak jatuh cinta mengapa setiap memikirkan Queen jantungnya berdegup tidak normal. Raffa dibuat bingung oleh hatinya sendiri.

Raffa yang tengah asyik melamun tiba tiba mendengar seseorang menangis,tangisan yang sempat Raffa dengar kemarin. Raffa mencari asal suara tersebut dan benar dugaannya Queen tengah menangis dibawah pohon yang ada di taman itu.

" Udah gue bilang lo itu gak cocok buat nangis. Udah jelek tambah jelek lo kalo nangis " Raffa sudah berdiri di samping Queen. Queen masih saja tidak menghiraukan ucapan Raffa, ya Queen tau jika suara bariton itu adalah suara milik Raffa. Queen masih menundukkan kepala nya.

Raffa berjongkok didepan Queen dan mengangkat dagu Queen. "Angkat kepalamu Princess nanti mahkotamu jatuh " Senyum manis Raffa menghiasi wajah tampannya. Queen mengangkat kepalanya satu tetes air matanya jatuh didepan wajah Raffa.

Raffa duduk di sebelah Queen. " Kalo lo butuh bahu??,bahu gue selalu siap buat nampung beban lo " ucap Raffa menepuk tepuk bahu nya. Queen yang sudah tidak bisa menahan tangisnya lagi akhirnya pecah. Queen memeluk erat bahu Raffa. Raffa membalas dengan mengelus puncak rambut Queen.

" Cerita sama gue siapa yang buat lo sampai kayak gini " tanya Raffa, namun yang di tanya hanya diam dan menangis sesengukkan.

Suasana menjadi hening tak ada yang mengucapkan sepatah katapun. Raffa yang sudah tidak tahan dengan suasana hening pun memecahkan nya.
" kalo lo belum siap cerit--" ucapan Raffa terpotong dengan ucapan Queen.

" Salah ya gue masih sayang sama mantan gue, sedangkan mantan gue milih orang lain dari pada gue?? " ucap Queen dengan suara khas orang habis menangis

" Lo gak salah sayang sama seseorang,  yang salah itu lo sayang sama orang yang tidak tepat " ucap Raffa dengan datar.

" maksud lo?? " tanya Queen dan mendongakkan kepalanya menghadap Raffa.

" Lo salah kalo sayang sama orang yang udah jadi milik orang lain Ueen. " Ucap Raffa.
" Gue cuma masih sayang gak lebih Raff " ucap Queen menudukkan kepalanya.

"Iya cuma sayang tapi jangan jadiin kasih sayang lo itu boomerang buat diri lo sendiri Ueen. Buka hati lo biar hati lo itu terisi. " ucap Raffa meyakinkan.

" Hati perempuan itu kayak kaca Raff, sekalinya pecah pasti gak akan bisa kembali sempurna lagi. " tangis Queen lagi lagi pecah.

" Sekarang izinin gue buat nyusun retakan hati lo menjadi sempurna lagi Ueen, gue tau ini terlalu cepat tapi gue jatuh cinta sama lo pandangan pertama Ueen. " ucap Raffa menggenggam tangan Queen.

Queen tertegun beberapa saat sampai ada dorongan untuk dia menganggukan kepalanya dan tersenyum penuh arti.

Raffa yang tau respon Queen menyetujinya sangat senang sampai dia tidak sadar sekarang dia memeluk Queen dengan sangat erat.

Tanpa mereka berdua ketahui ada beberapa orang yang memandang mereka dengan raut kebahagiaan.

" Uuhh Raffa so sweet banget sih.." ucap salah satu gadis yang sama sama mengintip. Gadis itu adalah Desya.

" Diem deh lo Sya brisik tau gak ntar mereka tau " Ucap Vanno.

"Udah balik yuk ke kelas " Ucap Nella yang diangguki oleh semua orang yang ada di situ.

King & QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang