Part 8

249 10 1
                                    

Author Pov

Sekarang adalah hari dimana pesta ulang tahun Mila diadakan. Tamu yang mendapat undangan pun sudah pada berdatangan sejak tadi.

" Hi, Mila Happy Birthday. Wow kau sungguh cantik malam ini " ucap Desya yang baru sampai bersama Vanno.

Desya dan Vanno baru saja berpacaran,dan tentu ini mengaggetkan seluruh anggota Troublemaker. Troublemaker adalah nama sebutan nama geng Queen dan Raffa.

" Hahahaha kau bisa saja,Thank you " Mila yang dipuji hanya tersipu malu.

" Ini kado untuk mu " Vanno memberika bungkusan kado yang cukup besar.
" Thank's Vanno " ucap Mila " silahkan lanjutkan acaranya " lanjut Mila.

" Oke kita pergi dulu " ucap Vanno lalu pergi dengan merangkul pundak Desya.

" Emm sayang yang lain pada kemana sih?? " tanya Vanno pada Desya.

" Aku juga gatau yangg " ucap Desya yang masih mencari keberadaan teman temannya. " Oh itu dia mereka ada disana " tunjuk Desya saat dia menemukan Nella yang sedang melambaikan tangannya kearah Desya.

" Awaw Sya, Udah jadian langsung nempel mulu. Dulu aja selalu adu mulut terus " cibir Afifa saat Desya sudah bersama teman temannya.

" Yeee biar dong, ya gak yangg " bela Vanno untuk Desya.

" Iya dong.. Eh Queen mana?? " Desya baru menyadari jika Queen ternyata belum datang. " Raff.. Queen mana?? " tanya Desya pada Raffa yang berda di sebelah Rio dan Robby.

" Lah.. Gue juga gak tau gue pikir dia berangkat bareng kalian " Raffa nampak khawatir karna Queen tidak berangkat bersamanya.

" Ck! Kenapa gak lo je---" ucapan Desya terpotong karena seseorang yang baru masuk dengan gaun putih yang indah dia berjalan dengan anggunnya,sampai membuat kaum adam terpesona dengan kecantikannya.

"Queen.. " gumam Raffa. Raffa langsung berlari kecil untuk menuju Queen.

" So beautiful my Queen " kata itu berhasil lolos dari mulut Raffa saat dia sudah berada di depan Queen. Dia begitu terpesona dengan penampilan Queen malam ini.

" Eh?  .. Makasih Raff " pipi Queen bersemu merah. Queen bullshing.

"Emm Queen boleh kalo malam ini gue pasangan lo?? " izin Raffa pada Queen. Queen mengangguk mengiyakan.

" Oke Queen bersedia kau berdansa denganku?? " tawar Raffa dengan mencium tangan Queen.

" Baiklah The King, Queen mu ini bersedia " Queen terkekeh pelan.

Alunan musik romance mengalun lembut membuat para pasangan memulai berdansa. Tangan Raffa sudah melingkar dipinggang Queen,tangan Queen pun sudah berada dipundak Raffa. Mata mereka bertemu,mereka tenggelam dalam pesona masing masing.

" Kau tau Queen mata mu itu sangat membuat aku lupa diri. Aku jadi teringat pertama kita bertemu. " ucap Raffa tanpa mengalihkan pandangannya dari mata Queen.

Ingantan Queen berputar dimana saat dia tidak sengaja menabrak Raffa, dan dia jatuh dalam pelukan Raffa waktu itu.
Wajah Raffa sangat dekat dengan wajah Queen , sampai Queen bisa merasakan deru nafas Raffa yang menyapu wajahnya. Hidung mereka sudah menempel.

Bibir mereka hampir menempel tapi tiba tiba suara seseorang menyadarkan keduanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bibir mereka hampir menempel tapi tiba tiba suara seseorang menyadarkan keduanya.

" Aaaa gilaa apa yang kalian lakuin " histeris Desya.

"Gila...anjirr Raff inget tempat dong" cerca Vanno.

Refleks Raffa dan Queen melepas tangan masing masing dan berjalan mundur.

" Iss lo ganggu aja tau nggak " Raffa marah karena kegiatannya diganggu oleh pasangan yang bisa dibilang baru itu.

" Yeee pak kita mah cuma ngingetin,gak malu noh banyak yang liat. " Vanno melirik sekitar nya yang memasang wajah mupeng.
" Liat tu Queen malu sampai sembunyi dibelakang lo " tunjuk Vanno dengan dagunya.

Tanpa pamit dengan Vanno dan Desya,Raffa langsung menarik tangan Queen.

" Queen ikut gue yuk " Queen langsung ditarik oleh Raffa keluar dari pesta. 
Dan sekarang mereka berdua berada di taman.

Meraka duduk di kursi yang ada di taman. " Maafin gue Ueen, gue bukannya ngejaga lo malah ngerusak lo " ucap Raffa menundukkan kepalanya.

Queen menandang wajah Raffa yang penuh penyesalan.

" Maafin gue, maafin gue yan---" mulut Raffa langsung dibungkam oleh bibir Queen. Raffa begitu terkejut dengan apa yang dilakukan gadis didepannya ini.

Sekian detik bibir mereka hanya menempel dan akhirnya Raffa yang memulainya. Dilumat bibir Queen dengan perlahan dengan penuh kasih sayang,Queen juga membalas ciuman dari Raffa membuat Raffa tersenyum di sela sela ciumannya.

Raffa melepasakan pangutan nya karena Queen sudah mulai kehabisan nafas.

" Makasih Ueen " Raffa langsung memeluk erat tubuh mungil Queen. Queen menanggapi dengan senyum dan membalas pelukan dari Raffa.

" Raff.. " ucap Queen senggaja memberi jeda, Raffa mengernyit bingung.

" Bantu gue buat suka sama lo " lanjut Queen membuat Raffa manatapnya tak percaya.

" Hah???  Lo serius Ueen " ucap Raffa senang, sangat senang. Queen mengangguk dan tersenyum penuh arti.

" HOOOOOOHHOOO GUE CINTA LO QUEEN " teriak Raffa refleks memeluk Queen.

Queen tak bisa jika tidak tersenyum, menurutnya kebahagian Raffa adalah obat dari segala penderitaannya,setiap ada Raffa masalah yang Queen dapat begitu saja hilang.

" Jadi apa lo nerima gue jadi pacar lo? " ucap Raffa antusias.

" Iyaa Araffa. " balas Queen dengan senyum yang tidak pernah luntur.

' Lo obat rasa sakit yang termanis Raff'
. Batin Queen.

' Lo hidup gue Ueen, semgoga lo gak ngecewain gue ' .Batin Raffa.

------------------

" Besok gue jemput ya Ueen, sekarang lo tidur jangan kecapekan oke."
Sekarang Raffa sedang berada di depan rumah Queen, sehabis insiden Raffa diterima oleh Queen Raffa langsung mengantar pulang Queen. Raffa sekarang menjadi protectif terhadap Queen.

Queen senang bukan main karena perhatian Raffa tak pernah berkurang untuknya.

" Apaan sih ya ntar gue tidur ,udah sana balik lo " usir Queen pada Raffa.

" Kalo aku denger kamu ngobrol sama aku pake ' gue ' ,kamu aku cium saat itu juga" ancam Raffa yang membuat Queen merinding.

" Eh..  Iya iya udah gu-eh aku mau masuk dulu "  hampir aja . Pikir Queen.

" Sini dulu " Raffa menarik pergelangan tangan Queen saat Queen hendak masuk kedalam rumah.
Queen sudah dihadapan Raffa, jantung Queen berdegup tak normal.

Raffa memeluk Queen lalu mencium kening Queen cukup lama.
" Rasain yang aku rasain!!,jantung aku gak normal saat berada di dekat kamu" ucap Raffa pelan.
Queen bisa mendengarkan degup jantung Raffa yang berbunyi tidak normal.

" Gue sayang lo Raff " kalimat tersebut lolos dari bibir kecil Queen.

" Aku lebih sayang kamu Ueen. " ucap Raffa lalu melepas pelukan mereka.

" Aku pulang dulu Ueen" pamit Raffa.

'Makasih Raff. Tanpa lo ,hidup gue gak akan berwarna seperti ini'. Batin Queen.

King & QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang