"Will you be my girlfriend?"
"Apa? Aku tak bisa mendengarmu?"
Ucap Krystal yang memang tak terlalu mendengar ucapan Amber karena tiba-tiba musik dinyalakan dengan keras.Huft..
Amber pun menarik tangan Krystal untuk keluar dari ruangan itu, Amber bermaksud mengajak Krystal ke rooftop.
"Kita mau kemana?"
"Rooftop."
Krystal hanya mengangguk dan mengikuti langkah Amber dari belakang.
Setelah mereka sampai, Amber berdiri menghadap Krystal.
Deg deg deg
Apa aku harus mengucapkannya lagi?
Tadi saja aku sudah ingin pingsan
Argh coba tadi dia dengar
"Amb?"
Panggil Krystal menyadarkan Amber yang sedang melamun."Eh.. I-iya?"
"Kau kenapa?"
"Tidak apa-apa."
Lalu Krystal berjalan ke pinggir rooftop, menikmati pemandangan dari atas gedung.
Amber pun ikut berdiri disebelah Krystal, ia melihat pemandangan kota saat malam yang disuguhkan didepannya sekarang.
Angin berhembus dengan cukup kencang membuat Krystal memeluk dirinya sendiri karna kedinginan.
Amber yang melihat itu, membuka jasnya. Lalu ia memasangkan jasnya pada pundak Krystal.
Krystal menghadap Amber, ia tersenyum manis.
Ternyata ia bisa romantis juga..
"Terima kasih."
Ucap Krystal kepada Amber.Saat Krystal ingin menghadap lagi kedepan..
Srett
Cup
Krystal tersentak kaget, matanya membulat sempurna.
Amber menciumnya.
Tepat dibibirnya.
Hanya kecupan memang. Tapi bagi Krystal ini pertama baginya.
Jantungnya berdebar kencang, darahnya berdesir.
Ingin menolak atau menampar orang yang sedang menciumnya sekarang, tapi tubuhnya berkata lain.
Perlahan akhirnya Krystal memejamkan matanya. Ciuman dari Amber yang tiba-tiba ini lama-kelamaan membuatnya nyaman.
Mereka larut dalam pikiran mereka masing-masing.
Dirasa cukup, Amber melepaskan ciumannya. Matanya terbuka melihat Krystal yang memejamkan matanya juga.
Krystal membuka matanya perlahan. Saat ia membukanya, ia langsung bisa menatap mata Amber yang kini sedang menatapnya juga.
"I love you, Krystal."
Krystal terdiam.
Merasa tak direspon, Amber menunduk dan menghela nafas beratnya.
Kau bodoh Amber
Bagaimana ia bisa menyukaimu?
Kau hanya asisten pribadi baginya, tak lebih.
Pikiran dan hati Amber berkecamuk, berbagai pertanyaan dan makian ia tujukan pada dirinya.
Amber menertawakan dirinya sendiri yang terlalu berharap.
Mungkin memang hanya aku yang terlalu berharap.
Mestinya aku sadar, aku bukan siapa-siapa.
Amber melangkahkan kakinya pergi dari tempat itu sambil menunduk. Tak berani melihat Krystal.
"Kenapa kau pergi?"
Tanya Krystal yang membuat langkah Amber terhenti.Amber menahan rasa sakit dalam hatinya, ia mencoba meredakan sesaknya.
"A..aku"
"Apa kau ingin lari dari tanggung jawabmu?!"
Ucap Krystal dengan nada yang meninggi. Amber langsung menoleh cepat.Ia melihat air mata Krystal yang sudah menggenang di pelupuk matanya.
"Setelah kau menciumku lalu kau mengatakan cinta padaku, kau ingin pergi begitu saja?!"
"A..aku kira.. Kau diam karna kau tak men.."
"Dasar stupid!! Aku juga mencintaimu, bodoh!"
Ucap Krystal sambil menangis dan berteriak. Ia sudah tak dapat menahannya lagi.Amber yamg mendengar itu, terdiam beberapa saat. Ia mencoba mencerna ucapan Krystal.
Lalu setelah ia tersadar, Krystal sudah berjalan mendahuluinya untuk pergi. Amber pun mengejarnya dan mencoba menangkap tangan Krystal.
Srett..
Amber berhasil memegang tangan Krystal. Lalu membawa gadis itu dalam dekapannya.
"Maaf membuatmu menangis."
Ucap Amber mengelus rambut dan punggung Krystal yang masih menangis sesegukan.Krystal membalas pelukan Amber dengan erat. Amber tersenyum, ia lega sekarang.
Jantungku..
Masih berdebar cepat.
Tapi aku sekarang bisa menikmatinya..
Aku suka debaran ini
Aku suka orang dalam pelukanku ini yang membuat jantungku berpacu dengan cepat
Terima kasih Krystal.
Aku mencintaimu.
Lalu Amber merenggangkan pelukannya, lalu ia mengangkat dagu gadisnya itu.
Amber menyeka air mata yang ada dipipi Krystal.
"Terima kasih, Krys."
Amber tersenyum, dan senyuman itu menular pada Krystal.
"Dasar Stupid.."
Amber terkekeh mendengar ucapan Krystal. Panggilan itu sudah biasa ditelinganya.
Dan sepertinya itu akan jadi panggilan sayangnya Krystal pada dirinya.
--------The End--------
Terkadang cinta harus membutuhkan pengorbanan, pengorbanan untuk melepaskan. Membiarkan cinta itu pergi memang sakit, tapi akan terasa bahagia jika cinta itu datang pada kita dengan sendirinya tanpa paksaan.
Terkadang melepaskan adalah pilihan terbaik untuk mendapatkan yang terbaik.
Yee selesai juga akhirnya... Thankyou buat para readers and siders yang sudah menyempatkan waktu buat baca ff amatiran ini wkwk
Sekalian promosi, baca juga My Lovely Fans yang udah mau menyusul ending juga.
Dan...
Tungguin ff terbaru tentang Kryber juga, judulnya "Oleander {Olivia & Alexander}"
Akan mulai publish selesai MLF ending..
Udeh sgitu aje infonya..
See u in the next ff🙌🙌
KAMU SEDANG MEMBACA
Letting Go (COMPLETE)
FanfictionPart 1 - 11 ada di akun lama @RahelKarim Saat kita ingin mendapatkan yang baru, sanggupkah kita melepas yang sudah lama ada? (Jessber vs Kryber) Officialy Writing by: RahelKarim