MCB-3

6.8K 538 2
                                    

Sowon melangkah cepat menuju gedung di hadapannya. Hari ini ada pemotretan, Sowon tidak ingin terlambat 1 menit pun. Ia berjalan menuju lift lalu menekan tombol naik di dekat lift.

Pintu lift terbuka, memperlihatkan seorang laki-laki yang kira-kira berumur tidak jauh dari Sowon. Laki-laki itu keluar dari lift, di waktu yang sama Sowon ingin masuk ke lift. Mereka hampir saja bertabrakan.

Sowon bergerak ke kanan, laki-laki itu bergerak ke kiri. Laki-laki itu bergerak ke kanan, Sowon bergerak ke kiri.

"Lo sengaja?" tanya laki-laki itu dengan sedikit kesal.

"Hah?" jelas saja bila Sowon kaget, tiba-tiba saja laki-laki itu berkata seperti tadi.

"Lo sengaja, biar bisa lama dekat-dekat gue."

"Idih.. Lo percaya diri banget, sih! Lo kali yang sengaja!"

"Yaudah, minggir lo! Gue mau lewat."

"Aigoo, tinggal lewat aja kok susah?" Sowon bergerak ke kanan dan membiarkan laki-laki itu lewat.

Setelah laki-laki itu pergi, Sowon masuk ke dalam lift dan menekan tombol 6. Lift pun bergerak ke lantai 6.

- - - - -

"Dia yang akan jadi modelnya?" tanya Jin terkejut dengan keputusan pemilik perusahaan majalah fashion terkenal tersebut.

Si pemilik perusahaan mengangguk sambil tersenyum.

"Selamat bekerja. Aku akan kembali 2 jam lagi." Si pemilik perusahaan pun pergi meninggalkan ruang pemotretan.

"Jadi, lo yang bakal jadi fotografer gue? Jinja?" Sowon memastikan sekali lagi. Ia harap telinganya salah dengar.

"Mau gimana lagi? Gue juga gak mau fotoin lo," ujar Jin.

"Siapa juga yang mau difoto sama cowok yang percaya diri tingkat dewa macam lo?"

"Udah ah. Males debat. Mendingan lo siap-siap sekarang."

"Yaudah deh!" Sowon harus mau, ia sudah menandatangani kontrak dan tidak mungkin dibatalkan begitu saja.

"Nama lo siapa? Gue Seok-Jin. Biasa dipanggil Jin." Suara Jin menghentikan langkah Sowon yang ingin ke ruang ganti.

"Kim So-Jung, panggil aja Sowon." Setelah berkata seperti itu, Sowon berjalan masuk ke dalam ruang ganti.

- - - - -

Yuju memandang ke bawah, tepat ke sepasang sepatunya. Ia bosan setengah mati menunggu bus di sini. Seharusnya tadi ia pulang jalan kaki bersama Umji, tapi rasa malas menyelimuti dirinya.

Yuju mengambil handphone dari saku jaketnya dan memperbesar volume headset yang sedari tadi memutar lagu dari girl gruop Korea legendaris, seperti SNSD, 2NE1, 4Minute, dsb. Ia duduk di kursi dan memejamkan matanya. Ini hari yang cukup melelahkan.

Yuju merasakan pergerakan di sekitarnya. Yuju membuka matanya dan sedikit terkejut dengan kemunculan Jimin yang tiba-tiba duduk di sebelahnya.

"Omo!" Yuju terlonjak kaget.

"Kamu kaget?" tanya Jimin dengan gaya sok manis.

"Aniya. Gue cuma terkejut."

"Sama aja Yuju-ku..." Jimin mencubit hidung Yuju dengan gemas.

"Aduh! Sakit!"

Jimin melepaskan cubitannya. "Mianhae, Yuju-ya. Gue cuma bercanda."

"Bercandanya gak lucu."

"Tapi, muka lo lucu. Pipinya merah begitu."

Yuju cepat-cepat menutupi pipinya. Malu rasanya! Gerakan Yuju tersebut membuat Jimin tertawa. Tawa yang sangat Yuju sukai. Yuju menetralkan lagi ekspresinya.

Jimin dan Yuju mengobrol cukup lama. Banyak yang mereka bicarakan. Jimin juga melakukan hal manis sesekali. Sampai Yuju tersadar bahwa ia bukanlah siapa-siapa bagi Jimin. Hanya sebatas sunbae dan hobae yang terikat hubungan pertemanan, tidak lebih.

Sampai kapan aku akan berada di posisi ini? Apa kita akan terus berada dalam kata 'teman' tanpa ada ikatan lebih? Yuju berbicara dalam hati. Ia hanya bisa bicara dalam hati tanpa pernah bisa mengatakan langsung.

= = =

Hai? Flashdisk gue udah ketemu, nih! Jadi, hari ini gue bisa update cerita.

Makasih buat yang udah mau nunggu cerita ini update. Cerita ini update-nya seminggu sekali ya. Mianhae untuk kendala minggu lalu.

Jangan lupa vomment, guys!

= = =

Next Chapter :

"Aku ngelakuin itu karena dia mau rebut kamu dari aku!"

- - - - -

"Yuju eonni? Boleh aku minta id line Suga sunbaenim?"

MY Cold Boy [Umji x Suga FF] 》END《Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang