Umji : Ini Umji, sunbae...
Suga : Nugu?
Suga baru saja ingin mematikan ponselnya, tidak berniat untuk menunggu jawaban Umji. Tiba-tiba terdapat notif line masuk.
Umji : Kim Ye-Won. Sudah ingat belum? Yang minggu lalu sunbae tolong
Suga : O
Dengan segera, Suga mematikan ponselnya. Ia ingin tidur saat ini. Suga memiliki 2 sifat yang susah sekali dihilangkan, yaitu malas dan cuek.
Kedua sifat itu tidak lepas dari masa lalu yang sempat hadir dalam hidupnya. Hal itu kini sudah berakhir, namun sifat Suga tidak dapat hilang.
- - - - -
Ini hari Sabtu, masih pagi pula. Umji masih tertidur nyenyak di kasurnya, begitu juga dengan saudara-saudaranya.
"Yewon-ah, Sohye-ya! Ayo bangun! Yerin akan datang sebentar lagi." Sowon memanggil nama kedua adiknya dengan suara yang cukup besar. Appa dan Eomma mereka sedang pergi bekerja, yah.. mereka cuma libur hari Minggu.
"Ne..." Umji dan Sohye menyahut perkataan Sowon dengan malas.
"5 minutes, eonni.." tambah Umji. Entah mengapa hari ini ia malas sekali.
"Please, no English!" seru Sowon, bahasa Inggris-nya memang tidak semahir Umji.
Umji kembali tertidur, tidak menghiraukan seruan sang kakak. Sohye duduk di ranjangnya sambil mengucek mata lalu berdiri dan berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka.
Tiba-tiba, Umji merasa ada sesuatu yang menimpa kakiya. Berat sekali. Akhirnya, Umji membuka matanya. Dan hal pertama yang ia lihat adalah kakak sepupunya yang menduduki kakinya.
"Ya! Yerin eonni! Menyingkir dari kakiku!" perintah Umji.
Yerin berdiri sambil cengengesan. "Mianhae.."
"Umji-yaaaa!!! Gue kangen banget sama lo!!" Yerin memeluk Umji dengan erat. Padahal Umji baru saja berdiri.
Sohye keluar dari kamar mandi dan merengek ketika melihat Yerin memeluk kakaknya, "Jadi, Yerin eonni gak kangen sama aku.. Okay, fix! Nanti gak aku anggap sepupu lagi!"
Yerin melepas pelukannya dari Umji dan berjalan mendekati Sohye lalu mencubit pipinya. "Gue juga kangen sama adek sepupu yang paling cerewet di dunia.."
"Aduh, eonni... sakit..."
"Hehehe.... Mian.."
Yerin melepas cubitannya. Sowon membuka suaranya, "Yewon-ah, ayo bantu eonni masak untuk sarapan!"
"Eonni duluan aja ke dapur, nanti aku nyusul," sahut Umji. Sowon mengangguk dan berjalan menuju ke dapur.
Yerin dan Sohye sedang sibuk mengobrol di ranjang Sohye. Adiknya ini memang lebih cerewet darinya. Umji meraih ponselnya di nakas dan langsung check line-nya.
Umji : Sunbae ingat aku kan? Aku harap kita bisa jadi teman
Masih belum ada balasan dari Suga, dibaca saja belum. Pesan itu dikirimkannya sebelum ia tidur. Umji akan terus bersabar menunggu sampai Suga mau menjadi 'temannya' setidak teman mengobrol walau hanya dalam media sosial.
- - - - -
Umji sibuk bernyanyi-nyanyi dari tadi. Ia sedang dalam perjalanan menuju supermarket untuk membeli beberapa cemilan. Tiba-tiba ada seseorang memanggilnya dari arah belakang.
"Umji-ya!" panggilan pertama, Umji merasa panggilan itu bukan untuknya.
"Ya! Kim Ye-Won, kenapa lo gak noleh?" panggilan kedua Umji masih merasa panggilan itu bukan untuknya. Lagipula, bukan hanya ia yang memiliki nama Kim Ye-Won. Namun, kali ini Umji sedikit ragu.
"Ya! Pikachu!" kali ini Umji yakin panggilan itu untuknya. Suara itu begitu dekat dan familiar. Panggilan itu, hanya Wooseok yang memanggilnya seperti itu. Umji menoleh dan mendapati seseorang menatapnya dengan raut wajah kesal. Senyum Umji mengembang dan matanya bulat sempurna ketika ia menyadari orang itu benar-benar Wooseok, sahabat masa kecilnya.
Umji memiliki senyum yang seolah menular, Wooseok ikut tersenyum.
"Ya! Wooseok! Kemana saja kamu selama 3 tahun terakhir ini?" Umji berbicara dengan nada sebal, namun ia tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya.
Wooseok berjalan mendekat.
"Yang seharusnya marah itu gue, daritadi dipanggil, gak noleh-noleh," jawab Wooseok dengan tangan menyilang di depan dada. Tingkah mereka berdua sama seperti anak kecil.
"Mian, kamu belum jawab pertanyaanku tadi."
"Nanti gue ceritain lain kali. Lo mau ke mana?"
"Supermarket, mau beli cemilan untuk aku dan saudariku. Oh, iya! Yerin eonni lagi ada di rumah, nih! Kamu ikut aku ke rumah ya?"
"Hmm,, arraso! Mau gue temenin ke supermarket gak?"
"Pasti! Kaja!"
Umji dan Wooseok akhirnya berbelanja bersama di supermarket. Mereka bercanda bersama, seperti pacaran saja. Beberapa menatap mereka dengan tatapan aneh dan ada pula yang menatap mereka dengan bingung. Namun, semua itu tidak dihiraukan mereka. Bagi mereka, yang terpenting adalah rasa kebebasan. Umji dapat tertawa bebas tanpa adanya kesedihan akibat bully-an yang diterimanya saat berada di sekolah. Wooseok melepaskan rasa rindunya kepada Umji yang selama 3 tahun terakhir ini tidak pernah bertemu dengannya.
Mereka merasa bahagia saat ini.
- - - - -
Siapa cowok itu? Kenapa dia deket banget sama Umji?
= = =
Yuhuyy... I'm comeback!! Rasanya seneng banget bisa dapet 200+ votes dan 1K views 😭😭😭 Gue terharu... #abaikan. Gue alay? Emang.. hehe..
Makasih semuanya... Love you deh buat kalian..
Sebenernya sih jadwal update-nya itu besok, tapi gue udah greget pengen update. Yah,, mending update hari ini daripada besok lupa.
Chapter ini lebih panjang daripada yang sebelumnya. Mohon vomment-nya.Kasih kritik dan saran juga boleh.
Sekali lagi makasih... jangan lupa vomment.. bye!
= = =
Next Chapter :
"Umji-ya? Dia teman lo? Ganteng banget!"
- - - - -
"Tidak ada perkembangan eonni, hubungan kami tidak lebih dari pertemanan."
![](https://img.wattpad.com/cover/98874816-288-k866768.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY Cold Boy [Umji x Suga FF] 》END《
FanficCover by bintokki . Umji : Cewek periang, jago bahasa inggris, tapi sering dibully Suga : Cowok dingin, famous, di satu sisi merasa kesepian Mereka bertemu tanpa sengaja. Umji yang sudah lama menaruh perasaan pada Suga, berusaha mendekatinya. Tapi S...