MCB - 11

4.8K 457 27
                                    

SinB membuka kado pemberian Umji. Kotaknya berukuran sedang, membuat SinB penasaran.

Sepasang sepatu. Sepatu yang selama ini SinB inginkan. Sepatu kets berwarna putih dengan bercak hitam, terlihat elegan. SinB mencobanya. Pas!

Cocok sekali dengan kaki SinB. Berulang kali SinB mondar-mandir. Ia sangat senang.

Ada sebuah kertas terdapat di dalam kotak sepatu tersebut. SinB mengambil dan mulai membacanya.

'Saeng-il chukka, SinB-ya! Cuma ini yang bisa aku kasih. Maaf selama ini aku buat kamu marah. Aku cuma mau berteman dengan semua orang. Aku gak mau cari musuh, kok! Oh iya, lain kali akan aku kenalin kamu dengan Wooseok. Dia itu sahabatku.

Semoga, sepatu ini berguna. Aku tau kamu suka dance, makanya aku kasih ini. Aku doakan yang terbaik untuk kamu.

Happy Birthday, SinB! Wish you all the best -Eomji 👍-'

SinB tersentak. Bagaimana bisa Umji sebaik ini kepada dirinya, padahal selama ini Sinb selalu bersikap tidak adil?

Timbul rasa penyesalan dalam hatinya. Besok, ia akan minta maaf. Harus!

- - - - -

Umji berjalan menuju kelasnya. Sekolah masih lumayan sepi. Mungkin ia terlalu pagi.

"Umji!!" panggil seseorang dari arah belakang.

Panggilan itu membuat Umji membalik badannya. Ternyata SinB. Ada angin apa tiba-tiba SinB memanggilnya?

Tiba-tiba saja, SinB memeluk Umji.

"Gomawo, Umji! Mian, selama ini gue cuma bisa nyakitin. Neomu mianhae, Umji!" jelas SinB. Umji bingung harus menanggapi seperti apa.

"Hmm, gwenchanayo." Hanya itu yang bisa Umji katakan.

SinB melepaskan pelukannya.

"Sekarang kita berteman?" tanya SinB dengan senyum penuh harap.

"Kenapa enggak?!" Umji membalas senyum SinB dengan senyum yang lebar.

"Akh! Gomawo, Umji-ya!" SinB hampir menjerit.

"Ekhem, kalian berteman?" tanya seseorang. Umji dan SinB menoleh.

"J-Hope oppa?"

"Hoseok sunbaenim?"

Mereka kaget dan berkata di waktu bersamaan. J-Hope hanya mengangguk.

"Ada urusan apa?" tanya SinB.

"Urusan yang lo gak perlu tau. Ini penting. Rahasia," jawab J-Hope dengan senyum lebarnya. Ketahuilah, SinB dan J-Hope dulu dekat, tapi sekarang sedikit merenggang.

"Ne, ne. Gue juga gak mau tau."

"Hmm, ngambek.. Jadi, kalian sekarang teman?"

SinB merangkul leher Umji. "Sekarang kami teman."

"Oh, baguslah. Gue pamit dulu, ya! Bye!" J-Hope meninggalkan SinB dan Umji.

Ada rasa aneh yang muncul di hati SinB saat ini. SinB merasa senang karena bisa mengobrol lagi dengan J-Hope setelah hampir 3 bulan pertemanan mereka merenggang. Tapi ada perasaan yang lain. Seperti setrum yang otomatis membuat dirinya tersenyum.

- - - - -

Umji : Sunbae!! Annyeong?

Umji memainkan ponselnya sambil terus berjalan. Biasanya saat pulang sekolah seperti ini, ia selalu bertemu dengan Suga. Tapi hari ini tidak.

"Huft,, Suga sunbaenim, kapan aku bisa dekat denganmu," curhat Umji dan terus memandang ponselnya. Di read! Setidaknya masih ada respon.

Umji : Sunbae gak kuliah? Kok gak ketemu di jalan?

5 menit kemudian baru dibalas.

Suga : Aniya.

Butuh kesabaran ekstra.

Umji : Sunbae, boleh tanya?

5 menit berlalu, belum ada jawaban.

Umji sudah sampai di klinik gigi. Umji duduk di kursi tunggu.

"Umji-ya? Sudah pulang? Kamu sudah makan?" tanya appa Umji.

"Sudah, Appa," jawab Umji.

"Minum obat?"

"Sudah."

"Istirahatlah. Sebentar lagi harus ke rumah Jungkook, kan?"

"Ye? Eoh, ne.." Umji berjalan masuk menuju suatu ruangan.

Sebuah ruangan yang dibuat khusus untuk Umji. Ruangan bertema putri kerajaan disney. Ruangan ini adalah tempat untuk Umji dan saudari-saudarinya. Mereka memang sering ke sini.

"Belum dibalas," gumam Umji.

Selang 5 detik dari Umji berkata seperti itu, ada sebuah pesan masuk.

Suga : W?

Selalu saja singkat. Sabar...

Umji : Sunbae, boleh aku panggil 'oppa'?

1 menit kemudian baru dibalas.

Suga : Up to u

Rasanya Umji ingin berteriak sekarang. Panggilan 'oppa' membuatnya merasa lebih dekat dengan Suga. Apa Suga sudah memperbolehkan Umji untuk masuk dalam kehidupannya? Umji harap begitu.

- - - - -

Yuju menunggu di kafe dengan bosan. Hari ini, Yuju memang sengaja datang ke kafe ini untuk menikmati sore yang mendung. Yuju malas pulang ke rumah.

"Dorr.." kaget seseorang. Membuat Yuju hampir menjerit.

Ternyata Jimin lagi yang mengagetkannya.

"Ya! Kenapa selalu ngagetin, sih?!" marah Yuju.

"Hehe,,, mianhae, uri Yuju," ujar Jimin dan duduk di kursi tepat di hadapan Yuju.

"Stop panggil gue dengan sebutan itu!"

"Kenapa? Takut terbawa perasaan?"

Yuju hanya diam. Ucapan Jimin memang benar.

"Kalau begitu, beneran aja. Lo, uri Yuju!"

Kaget? Tentu saja! Yuju jadi gugup.

"Ma-maksudnya?" tanya Yuju ragu.

"Maksudnya, lo jadi milik gue," jawab Jimin berhasil membuat udara di sekitar Yuju menipis.

"Mau kan?" tanya Jimin memastikan.

Perlahan Yuju mengangguk.

"Gomawo, Yuju. Saranghaeyo," kalimat ajaib itu keluar dari mulut Jimin.

Berhasil membuat Yuju merasa waktu berhenti seketika.

= = =

Haiii?? Kembali lagi di cerita yang lama banget update-nya. Hehe..

Comment dong! Gue penasaran sam reaksi kalian dengan cerita ini.

Thanks buat 5K readers dan 800+ votes.

Terus vomment untuk semangat menulis 😉

= = =

Next Chapter :

"Penangkal mimpi buruk untuk Suga oppa!"

- - - - -

Haruskah aku menyukainya?

MY Cold Boy [Umji x Suga FF] 》END《Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang