MCB - 18

4.2K 431 64
                                    

Suga menatap air hujan yang turun dengan lebatnya dari balik jendela kamarnya. Dia bisa terlambat
jika harus menunggu hujan berhenti. Tapi, Suga sudah biasa terlambat. Rumah ini sepi sekali, Namjoon sedang pergi ke mencari makan, padahal Suga sudah memasak. Suga mulai bosan memperhatikan hujan.

Hujan-hujanan sesekali gak masalah kan?

Tanpa berpikir lama, Suga mengambil tas dan jaket serta payungnya. Suga keluat dari rumah dan merasakan aroma tanah bercampur air hujan. Ia suka aroma itu.

Setelah mengunci rumah, Suga meletakkan kuncinya dibawah pot bunga. Hal yang biasa ia lakukan jika pergi keluar. Namjoon juga sudah tahu itu, jadi ia tidak perlu mencarinya dengan susah.

Berkali-kali Suga menghirup aroma yang menyegarkan dari tanah yang menyatu dengan air. Aroma itu menyegarkan. Suga juga merasakan rintik hujan yang mengenai wajahnya, sungguh memberi efek menenangkan.

Saat sedang menikmati hal-hal tersebut, mata Suga menangkap sosok gadis yang sangat familiar baginya. Gadis itu duduk di atas kotak di depan sebuah bangunan. Kepala gadis itu bersandar di dinding, matanya terpejam. Sepertinya gadis itu tertidur.

Umji. Suga hapal betul potongan rambut dan poni Umji. Jujur, Suga suka gemas dengan poni itu.

Suga mendekat ke arah Umji. Wajah gadis itu terlihat tenang, tapi sedikit pucat. Hal itu membuat Suga jadi sedikit khawatir. Umji terlihat seperti orang yang sedang sakit.

Suga melepaskan jaketnya dan menyelimutkannya pada Umji. Setidaknya itu dapat sedikit menghangatkan tubuh Umji. Suga duduk di samping kiri Umji. Ya, ia memutuskan untuk menunggu hujan reda. Lagi pula jaketnya digunakan untuk menyelimuti Umji.

Tangan Suga tak sengaja menyenggol tangan Umji. Suga merasakan tangan Umji yang dingin. Suga merasa aneh dengan semua ini.

Pertama, untuk apa gadis ini tidur di sini? Kedua, kenapa gadis ini pucat? Apa dia sakit? Ketiga, tangan gadis ini sangat dingin!

Suga meletakkan punggung tangannya ke kening Umji. Terasa panas. Apa Umji benar-benar sedang sakit?

"Dingin," gumam Umji. Sepertinya Umji mengigau.

Entah apa yang sedang Suga pikirkan, Suga menggengam tangan kiri Umji menggunakan tangan kanannya.

- - - - -

Umji merasakan tangannya digenggam seseorang. Membuat dirinya terbangun dari tidurnya.

Ia membuka matanya dan mencoba menetralkan pengelihatannya. Dan hal yang pertama kali dilihatnnya adalah Suga.

Sejak kapan Suga oppa di sini?

"Sejak kapan di sini?" tanya Umji.

Suga menoleh dan baru menyadari Umji yang sudah terbangun dari tidurnya.

"Tadi," jawab Suga singkat.

Umji menatap tangannya yang digenggam oleh Suga. Suga menyadari raut wajah bingung dari Umji.

"Tangan lo dingin." Penjelasan yang sangat singkat dari Suga.

Hanya anggukan yang diberikan oleh Umji. Ia bingung harus bereaksi bagaimana. Saat ini ia sedang sibuk menormalkan detak jantungnya yang terus berdegup kencang.

Hujan mulai mereda. Suga melepaskan genggaman tangannya. Umji sedikit kecewa.

"Udah reda," gumam Umji. Maksudnya degup jantungnya.

"Gue antar lo pulang. Ke klinik gigi itu atau rumah lo?" tanya Suga yang sudah berdiri di hadapan Umji.

Umji mengerejapkan matanya, seolah tak percaya dengan yang Suga katakan. Namun Umji segera sadar kalau semua ini nyata.

"Ke klinik appa aja," jawab Umji.

"Hm.." Suga hanya begumam dan membantu Umji berdiri. Membuat Umji lebih gugup lagi.

Baru 3 langkah, Umji teringat sesuatu. Ia mengambil kotak bekal di tempatnya duduk tadi. Umji memeberikannya pada Suga.

Suga menatap Umji dengan alis terangkat.

"Odeng," Umji mengerti maksud Suga. Hanya itu yang dapat dikatakan Umji. Ia tidak bisa berkata-kata, dirinya terlalu gugup.

Suga mengantar Umji dengan diam. Tidak ada yang memulai pembicaraan di antara mereka.

"Gomawo oppa. Kamu mengantarku lagi. Jangan lupa makan odengnya!" Umji tersenyum. Tiba-tiba saja Umji merasa pusing.

"Masuklah!" perintah Suga yang menyadari perubahan wajah Umji. Wajah itu semakin memucat.

Umji hanya mengangguk dan mengikuti perintah Suga. Ucapan Suga memang ada benarnya.

"Oppa, annyeong!" pamit Umji sambil melambaikan tangannya dan masuk ke klinik.

Suga menatap punggung Umji yang mulai menjauh. Setelahnya Suga melanjutkan tujuan awalnya. Pasti ia terlambat.

- - - - -

Drrtt.. drrtt

Ponsel Sowon bergetar membuat Sowon menghentikan kegiatannya.

"Angkat telpon dulu," permisi Sowon pada Jin.

Ya, Sowon sedang bekerja untuk pemotretan, tapi Appa-nya menelpon.

"Ne Appa?"

"..."

"MWO?"

"..."

"Ne, Appa. Aku segera pulang." Sowon mematikan sambungan.

Sowon berjalan mendekati Jin.

"Jin-ah!" panggil Sowon. Jin membalik tubuhnya dan mendapati raut sedih di wajah Sowon.

"Kenapa sedih?" tanya Jin dengan iba. Ia menyentuh pundak Sowon untuk menenangkan. Mata Sowon sudah berair.

"Mianhae. Adik gue sakit, gue harus pulang."

"Biar gue antar."

= = =

Cie yang digantung lama!

Btw, jawab pertanyaan ini : Kenapa sih suka cerita ini?
JAWAB JANGAN KACANG!

Gimana hari kalian kemarin? Ada yang nonton mubank?

Gue nonton











di live instagram.

Ya, setidaknya gue bisa rasain keadaan di sana. Sumpah, gue suka sama fanchants Buddy. Mantap!

Sip, tunggu comeback GFRIEND tanggal 13 nanti. Dan kabar gembira untuk BangChin shipper, ada kemungkinan BTS sama GFRIEND satu stage!!! Ditunggu aja deh.

Terus vomment ya!

= = =

Next Chapter :

"Chaeyeon, lo pasti kenal Namjoon sunbae, kan?"

- - - - -

Apa sih?! Kehadiran lo udah ganggu hidup gue!

MY Cold Boy [Umji x Suga FF] 》END《Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang