MCB - 23

4.5K 435 35
                                    

"Mian aku tadi terlambat. Jalanan macet," ujar Suga saat tiba di kawasan N. Seoul Tower.

"Gwenchana oppa. Aku tau," sahut Umji dan terus berjalan.

"Umji-ya, mau foto di sini gak?" tawar Suga.

"Maksudnya?"

"Kamu jadi modelku. Aku bawa kamera."

Umji terdiam lalu berkata, "Aku gak cocok jadi model. Aku gak secantik dan setinggi Sojung eonni. Bahkan aku lebih pendek dibanding SinB."

Suga menatap Umji dalam. "Kamu tau? Kamu gak perlu membandingkan dirimu dengan orang lain. Kamu memang gak setinggi SinB ataupun eonni-mu itu, tapi gak semua orang menilai kamu gak cantik. Cantik itu relatif."

Umji menunduk. Suga benar. Cantik itu relatif. Tidak semua orang menilainya tidak cantik. Tn. Kim, Ny. Kim, Sowon, Sohye, Yerin, Wooseok, bahkan Somi pernah bilang kalau Umji cantik.

Lagipula, untuk apa semua orang bilang cantik tapi hatinya jelek? Seharusnya aku bersyukur dengan apa yang aku punya sekarang.

"Mau jadi modelku?" tanya Suga.

Umji mengangguk dan tersenyum cerah.

Suga meminta Umji untuk berpose. Umji mulai berpose seperti model profesional. Suga mengarahkan kameranya ke arah Umji.

Setelah puas berfoto, Suga dan Umji melihat hasilnya.

"Ipeuda," gumam Suga pelan.

"Ye?" tanya Umji bingung.

"Neo yepeuda," ujar Suga tegas dan menatap mata Umji dalam.

Terlihat rona merah di pipi Umji. Apa itu sebuah pujian?

"Masih mau naik ke atas?" tanya Suga sambil menunjuk gedung Namsan.

"Pasti!" seru Umji senang.

"Naik kereta gantung (gue gak tau nyebutnya apa) aja."

"Ani. Aku mau jalan aja. Biar lebih terasa suasana Namsan-nya."

"Serius?"

"Ne. Kajja!"

Suga agak ragu untuk menuruti permintaan Umji. Masalahnya N. Seoul Tower ada di atas bukit, Suga takut jika Umji kelelahan dan sakitnya kambuh. Tapi karena tidak tega melihat Umji memohon seperti anak kecil, Suga akhirnya setuju.

- - - - -

Sampai di atas gedung Namsan. Di tempat di mana gembok cinta digantungkan. Umji ingin menggantungkan gembok cinta juga di sana. Tapi, nama siapa yang akan ditulisnya?

"Umji, kamu pucat," ucap Suga saat menyadari perubahan warna wajah Umji.

"Cuma perasaan oppa aja." Umji tersenyum. Sejujurnya Umji memang merasa pusing, tapi ia ingin terlihat kuat di depan Suga.

"Kalau kamu capek atau pusing kita pulang aja."

Umji menggeleng sambil masih tersenyum.

"Aku ingin menggantungkan gembok dulu, baru pulang."

"Gak usah, kita pulang aja. Wajah kamu pucat sekali."

"Ani. Oppa." Umji berjalan untuk membeli gembok. Namun baru berapa langkah, tubuh Umji ambruk.

"Umji-ya!!!"

- - - - -

Umji mengerejapkan matanya. Menyesuaikan cahaya yang masuk. Yang dilihat adalah langit-langit ruangan berwarna putih yang familiar. Umji bisa menebak di mana dirinya berada kini. Rumah sakit lagi. Ini semua juga karena salahku.

Kriett... pintu ruangan terbuka. Ternyata Sowon.

Sowon tersenyum ketika melihat adiknya yang sudah sadar. "Masih pusing?" tanya Sowon.

"Sedikit," jawab Umji.

"Mau makan? Dokter bilang, kamu kekurangan asupan. Kamu belum makan? Eomma juga bilang kamu belum makan dari tadi pagi."

"Aku gak lapar eonni. Eonni gak ada pemotretan?"

"Ada sih, tapi udah izin."

"Eonni datang dengan siapa?"

"Photografer-ku. Oh iya, apa mau aku panggil Suga sunbae? Dia harus bertanggung jawab karena buat kamu pingsan."

"Bukan dia yang buat aku pingsan. Tapi diriku sendiri yang buat aku pingsan."

"Tapi--"

"Eonni, bisa tolong panggilkan Suga oppa?"

Sowon menyerah dan memanggilkan Suga sekaligus keluar untuk mencari Sohye yang katanya sudah datang.

- - - - -

"Maaf oppa, jalan-jalan hari ini malah berakhir di rumah sakit," Umji menunduk.

"Bukan salahmu. Yang penting keinginanmu untuk jalan-jalan hari ini terwujud," sahut Suga.

Umji makin menunduk ketika mendengar ucapan Suga. Aku hanya membuat semua orang repot. Aku hanya menyusahkan. Aku egois. Aku terlalu memaksakan sesuatu. Bahkan... aku memaksakan hatiku untuk berkata 'Suga oppa mulai menyukaiku', padahal aku tidak tau sama sekali kenyataannya. Sampai akhirnya, aku sakit sendiri.

"Eumm.. oppa. Aku ingin bertanya, boleh?" tanya Umji

Suga hanya membalas dengan berdeham.

"Menurutmu aku ini apa?"

"Maksudmu?"

"Oppa menganggapku apa?"

"Hmm... seorang adi--"

"Aku capek," potong Umji cepat. Umji tidak ingin mendengar kelanjutannya. Umji tahu kelanjutannya. Suga hanya menganggap dirinya seorang adik. "Aku ingin istirahat, bisa oppa keluar?"

= = =

Chap 23 update!! Yak, singkat lageh!!! Hmm, cerita ini kayak balik lagi ke awal terbit, satu chapnya singkat banget.

Untuk kesekian kalinya gue minta maaf sebesar-besarnya karena makin lama makin pendek. Tapi ada alasannya loh.. Biar kalian tambah penasaran sama ceritanya.

Mulai chap selanjutnya, bakal dibagi 2. Yang sad atau happy dulu nih di publish?

Vote dan comment, ya!

Btw, ASTRO mau comback!!!!!!

= = =

Next Chapter (Sad ver.) :

"Semakin menurun."

- - - - -

"Dia sudah pergi."

.
.
.

Next Chapter (Happy ver.) :

"Mau apa?"

- - - - -

"4 tahun."

MY Cold Boy [Umji x Suga FF] 》END《Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang