25- epilog

1.3K 136 100
                                    

"Thank you for taught me about love and thank you for being my first love.I'm sorry that I was not good enough for you in the past"

"We're different now .I've been living with my own way ,you should also like that."

--------------

"Eomma,cepatlah!"pekik anak laki-laki itu seraya menarik tangan sang ibu agar mengantarnya sampai didepan sekolahnya.

Sementara wanita itu hanya tertawa pelan dan mengikuti anak itu.Setibanya didepan gerbang tempat anaknya bersekolah,wanita itu menjongkokkan tubuhnya agar sejajar dengan tubuh anak itu.

"Kau harus belajar dengan rajin eoh? Jangan nakal pada teman-temanmu.Araseo?"

Anak laki-laki hanya menganggukkan kepalanya mendengar pesan ibunya lalu dengan tiba-tiba ia memeluk wanita itu.

"Asher sayang Wendy eomma!"ujar bocah itu yang sontak membuat Wendy menyunggingkan bibirnya dan membalas pelukan Asher.

"Eomma juga sayang Asher.Sekarang masuklah! Eomma akan menjemputmu nanti"kata Wendy melepaskan pelukannya.

"Baiklah.Eomma annyeong!" Pamit Asher yang kemudian berlari masuk menuju sekolah TK tempatnya belajar.

Ya,sekarang Asher sudah masuk TK B walau usianya masih 5 setengah tahun,bocah itu dapat dengan cepat memahami apa yang diajarkan disekolahnya.

Seperti waktu itu,Asher pernah menjuarai lomba membuat puisi yang ia tujukan orangtuanya.Bahkan Wendy pun terharu mendengar puisi buatan anaknya itu.

Asher benar-benar menuruni kecerdasan orangtuanya terlebih Wendy.Mereka berdua termasuk orang yang cepat menangkap dan mengingat sesuatu yang baru mereka pelajari.

Setelah memastikan Asher masuk kedalam sekolahnya,Wendy kembali menuju mobilnya tapi saat ia akan membuka pintu mobilnya,bola matanya menangkap sosok pria yang tengah memperhatikan dirinya disebrang jalan.

Pria yang sudah 6 tahun tidak ia temui.Ia bahkan sempat berpikir jika pria itu mungkin hilang ditelan bumi setelah ia terang-terangan mengatakan ia memilih Mark daripadanya.

--------------

Keheningan sejenak menyelimuti dua orang yang tengah duduk dibangku kayu yang ada ditaman yang mereka datangi.

"Bagaimana kabarmu?"suara pria itu memecah keheningan diantara mereka.

"Seperti yang kau lihat,aku baik-baik saja sekarang"jawab Wendy tenang dengan pandangan lurus kedepan.

"Apa tadi itu anakmu?"

"Eoh,dia anakku"

Pria itu hanya menganggukan kepalanya paham.

"Ini sedikit canggung,kita duduk bersama seperti orang asing"ujar pria itu sementara Wendy hanya terkekeh pelan.

"Kau benar.Waktu berlalu sangat cepat dan rasanya sudah sangat lama kita tidak pernah bertemu.Apa kau masih sibuk membuat lagu,Suga-ssi?"tanya Wendy.

Suga tersenyum tipis saat ia mendengar Wendy memanggilnya dengan embel-embel 'ssi'.Dia rindu mendengar wanita itu memanggilnya oppa.

HAPPINESS ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang