Y/n pov
"Selamat pagi" sapa ibuku pada ku yang sedang menuruni tangga.
"Pagi bu" jawab ku
"Sayang, aku akan mengantar makanan kerumah jihoon, mereka sedang berkemas hari ini"
Aku menghentikan langkah bahkan aku lupa kalau hari ini mereka akan pindah.
Besok adalah pernikahan ibu chaelin dan dokter chanyeol.
Aku menuju meja makan, duduk dan minum susu.
Entah mengapa rasanya aku sangat tidak ingin bertemu jihoon.
Aku menutup mata.
Berpisah lagi? Gumam ku
Apa sesulit ini untuk bersama jihoon?
Aku menutup mataku, mengingat masa masa ku bersama jihoon.
Aku bebar-benar tidak ada niat untuk menangis, namun air mataku tiba-tiba saja keluar.
Cklek!
Aku mendengar pintu dibuka.
Ah, kenapa ibu cepat sekali? Gumam ku
Aku mengubah posisi menjadi menunduk di meja makan.
"Sekarang kamarmu pindah ke dapur?" Tanya seseorang. Bukan ibuku.
Suara yang sangat aku kenal.
Aku terdiam.
Aku mendongakan kepala.
Benar.
Jihoon sudah berdiri di samping meja, melihatku.
"Ah.. k-kau. K-kenapa disini"
"Jangan bilang kau lupa kalau hari ini kami pindah" kata jihoon
"Aku... aku..."
"Ah, aku sudah tau, kau lupa"
"Maaf"
"Ya, kata-kata saja tidak bisa membantu ku mengangkat barang"
Aku diam, mengapa jihoon terlihat begitu tenang saat dia mau pindah?
"Hey" katanya
Aku tersentak.
"Kau tidak mau membantu... apa kau menangis?" Tanya jihoon
Aku memegang pipiku yang agak basah.
"Ah, tidak aku habis cuci muka"
"Oh, mungkin air cuci muka mu tersangkut di mata, lihat, mereka seperti ingin terjatuh dari kelopam matamu" kata jihoon
Skak.
"Sudah, jangan dipedulikan. Ayo kerumahmu" ajak ku
Jihoon masih berdiri ditempatnya.
"Hey, jihoon. Ayo.." ajak ku lagi
Dia menatapku dengan tajam
"Apa kau tidak ingin aku pergi?" Tanya jihoon.
Tentu saja! Jawabku dalam hati
"Kau harus mengikuti ayahmu, lagi pula itu lebih dekat menuju kesekolah kan?" Kataku
"hm, baiklah. aku anggap kau suka kalau aku pergi dari sini" jihoon jalan mendahuluiku
aku mengikuti jihoon dari belakang.
saat mendekati rumahnya, aku melihat Yoongi oppa sedang mengangkat beberapa kardus.
"hey, kau disini juga? kemari" katany sembari menuruni kardus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just "Best" Friend
JugendliteraturJihoon x You Saat laki-laki dingin itu patah tangan