*Jihoon Pov*
Aku melihat jam dinding, pukul 9 malam
"Hei, kau tidak pulang?" Tanyaku pada gadis yang masih sibuk memotong sayutan di bar dapurku.
"Sebentar lagi, aku sudah menghubungi ibuku" jawabku
Aku hanya ber oh ria.
Tiba-tiba...
Duaaarrrrr!!!!
Sekelebat cahaya dan suara yang menggema di seluruh ruangan.
Aku berjalan menuju jendela.
Hujan sangat deras diluar sana.
Aku mendengar helaan nafas yang berat dari gadis yang ternyata mengikutiku dari belakang.
"Aku bisa pinjam payung?" Tanya nya padaku.
"Ambil saja di belakang" jawabku dan kemudian kembali menonton televisi.
Ia membereskan dapur dan barangnya.
"Besok aku akan kembali pagi-pagi" katanya
"Hm" Aku terus menatap layar televisi tanpa menoleh kearahnya
Duaaaarrrrr!!!
Gemuruh petir masih menggelegar di luar sana.
Aku melihat gadis itu terpaku dan ragu untuk pulang kerumah.
Duaaaarrrrr!!!
Ia terlihat tersentak oleh bunyi-bunyi itu.
Tidak lama kemudian aku melihat handphone nya bergetar diatas meja
"Ada telpon" kataku singkat
Ia meraih telpon genggamnya, "yaa.. iya ibu.. ah.. baiklah... apa??!! Tidak mungkin... aku akan berusaha pulang.. jihoon meminjamkan payung... iya, baiklah... tidak apa-apa.. tapi bu..." sepertinya ia belum selesai bicara.
Aku melihatnya menatap ke arahku.
"Hm.. ji.. jihoon" panggilnya
Aku menghela napas, aku tau akan begini, "ambil saja pakaian ibuku" kata ku.
Sudah kuduga kalau ibunya akan menyuruhnya menginap karena hujan.
Aku meraih telpon genggamku dan menelpon ibu, "ibu dimana?.... apa tidak peduli padaku? Aku sedang sakit... diluar hujan.. ya, dia disini....tidak bisa pulang...iya.. apa?.. baiklah..."
Sesuai dugaan ku, ibu juga menyuruhnya menginap.
"Tidur dan pakailah baju ibuku" kataku menyampaikan apa yang ibuku katakan.
"Apa tidak masalah?" Tanya nya
"Apa kau mau tidur disofa dan memakai seragam?" Tanyaku
Ia segera menuju kamar ibu.
Dan kembali 15 menit kemudian.
Ia menggunakan baju lengan panjang berwarna abu-abu dan celana training hitam.
"Jihoon, boleh aku pinjam telpon genggam mu? Aku ingin berbicara sesuatu pada ibu chaelin"
Aku memberikan nya ponselku.
"Halo, bibi... iya.. ah tidak masalah.. tidak, jihoon baik-baik saja... iya, baiklah.. bibi aku pinjam bajumu ya... iya.. seweater abu-abu... aahh, tidak, jangan... baiklah.. iya.. terimakasih bibi, selamat malam" katanya pada ibuku yang diseberang sana.
Ia mengembalikan telpon genggamnya.
"Aku harus kembali ke kamar, ada tugas yang harus aku selesaikan. Selamat malam"
KAMU SEDANG MEMBACA
Just "Best" Friend
Novela JuvenilJihoon x You Saat laki-laki dingin itu patah tangan