Orang Penting Part 1

922 143 12
                                    

*You pov*

Hm, baiklah, buku Jihoon sudah ku bawa. Aku harap dia tidak kemana-mana.

Aku menutup loker Jihoon.

"(Y/n)" panggil Ms. Kang, guru bahasa Inggrisku, "bisa ikut ibu sebentar?"

Aku mengikuti langkah Mrs. Kang dari belakang. Diam diam aku mengagumi mrs kang yang masih tampak sangat cantik walaupun sedang menikah dan sedang hamil.

"Duduklah" perintahnya saat tiba diruangan nya.

"Ada apa, Mrs. Kang?"

"Begini, ibu rasa nilai bahasa Inggrismu sangat baik. Kita dapat tawaran untuk ikut olimpiade sekolah. Jadi ibu memilihmu untuk ikut, apa kau bersedia?"

Apa? Olimpiade, ini akan sulit sekali, batinku

"Ah, maaf bu, tetapi saya kurang percaya diri untuk hal-hal seperti ini" aku mengatakan nya dengan ragu.

"Kau tidak sendiri, ibu juga mengajak Mingyu, siswa pintar itu" kata Mrs. Kang sambil tersenyum

"Mingyu? Maaf saya tidak tahu siapa Mingyu. Tapi, apabila ibu bilang dari kelas favorit, bukan kah dikelas itu banyak anak pintar? Saya rasa dikelas favorit banyak yang lebih pantas, bu" ucapku

"Ibu harap, kau yang ikut. Ini adalah kesempatanmu untuk membuktikan kalau kelas kalian tidak kalah dengan kelas favorit itu. Ayolah (yn)" bujuk Mrs. Kang

Aku masih tidak yakin, aku rasa aku tidak sepintar itu untuk ikut olimpiade.

Namun memikirkan betapa Mrs. Kang menginginkan ku untuk ikut, tidak ada lagi yang bisa ku lakukan selain berkata 'ya' untuk guru yang paling aku hormati ini.

"Baiklah, tapi saya tidak janji akan menang" ucapku.

Mrs. Kang hanya mengangguk dan senyum.

"Baiklah, saya permisi" aku keluar dari ruangan nya. Semoga keputusan ku benar.

Aku berjalan menyusuri koridor menuju kelas ku.

Aku melewati loker dan aku melihat Minghao dan Jihoon sedang berbicara didepan loker Jihoon.

Ah benar, aku lupa memberitahu Jihoon kalau aku juga mengambil buku nya.

"Ji...." aku belum selesai memanggil nya

"ibuku" ucap Jihoon ia sedang berbicara dengan Minghao.

"Ibuku menyuruhnya menjaga ku karena aku belum bisa beraktifitas dengan baik." Lanjutnya.

Apa dia sedang membicarakan aku? Batinku.

"Tapi, kalau saja kau bisa mengesampingkan tipe mu, aku rasa, dia adalah wanita yang menarik" Minghao menyahut ucapan nya

"Tidak. Dia tidak menarik sama sekali. Dia hanya pengganggu" jawab jihoon

Apa? Aku pengganggu?

"Tapi dia membantu mu walaupun kau ketus padanya. Tidak bisakah itu menjadi sebuah pertimbangan?" Kata Minghao

"Apakah aku memintanya? Sudah ratusan kali aku bilang, tidak butuh bantuan, tapi dia tetap saja melakukan itu. Aku tidak membutuhkan nya." Jihoon menjelaskan pada Minghao

Perlahan lututku melemas.

Seseorang yang selama ini aku anggap penting sama sekali tidak menginginkan ku.

"Sebenarnya apa yang membuatmu begitu membencinya? Bukan kah kalian adalah teman dulu?"

Aku penasaran dengan jawaban Jihoon.

Just "Best" FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang