Jihoon pov
"Apa kau yakin?" Tanya ibu meyakinkan ku
Aku sedang berdiri dikelilingi kakek, ayah baru, yoongi, ibu, dan beberapa asisten rumah tangga
"Aku yakin" jawabku mantap
"Apa tanganmu sudha benar?" Tanya yoongi
"Aku rasa ini bukan masalah serius" jawabku
"Aku akan suruh sekertaris choi untuk menemanimu"
"Tidak usah kakek, terimakasih"
"Bukankah lebih baik disini? Aku bisa leluasa memeriksa tanganmu"
"Tidak usah ayah, aku rasa ini saatnya aku mandiri" jawabku pada dr. Yeol, ayah baru ku
"Harga diriku terluka" kata yoongi
"Kenapa?" Tanya kakek
"Jihoon adalah adik ku dan dia ingin tinggal sendiri. Aku kakak nya, dan aku harus tinggal dengan anggota kekuarga yang lengkap. Adilkah?" Kata yoongi
"Ayolah anak anak, jangan bilang kalian ingin pergi dari ibu"
"Aku akan mengunjungi ibu. Hyung, tinggalah disini dan temani ibu" kata ku
"Kau bukan kakak ku"kata yoongi
"Apa kau lebih memilih cintamu?" Tanya yoongi
"Tidak. Aku hanya ingin mandiri" jawabku
Benar. Aku sebenarnya kurang suka hidup seperti ini. Kemana aku pergi, disana akan ada pengawal dan aku terus diawasi.
Makan ku sangat dijaga.
Dan aku mulai disuruh datang rapat.
Rapat? Ayolah itu adalah kegiatan yang sedikit membosankan.
Aku memang bukan tipikal orang yang cepat kehilangan fokus, namun aku tetap tidak suka.
Dan tahukah? Saat ada acara, anak anak mereka para konglomerat ini membicarakan tentang saham dan sejenisnya
Yoongi mungkin memang bisa menyambungkan diri, dia dingin namun pemikiran nya terbuka.
Entah mengapa aku tidak begitu suka.
"Baiklah, kalau itu sudah keputusan mu, kami tidak bisa berbuat banyak" kata dr. Yeol
"Tapi ingat, kau wajib mengunjungi kami dan supir ahjussi akan tinggal dneganmu"
"Oh ayolah ayah, aku sudah besar" keluhku
"Tidak. Sampai kau membuktikan kalau memang kau layak tinggal sendiri, jihoon" kata dr. Yeol
Ya, dia berubah, sejak dia menikah dengan ibu, aku melihat sisi ayah yang tegas namun sangat sayang pada anaknya.
Aku merasakan lagi bagaimana rasanya punya ayah yang aku butuhkan dan aku inginkan.
Dr. Yeol merupakan ayah yang sempurna.
"Hm, baiklah" aku dengan terpaksa menuruti apa yang mereka mau
"Ibu, aku harus pergi sekarang" aku pamit pada ibu
"Ah, ibu akan merindukan mu sayang"
"Ibu bisa berkunjung ke tempat ku, dan aku akan berkunjung ke tempat ibu, jangan kawatir"
Ibu hanya mengangguk
"Kau yakin tak mau aku temani?"
"Jaga saja ibu. Lagi pula aku tak tahan dengan aksimu dengan nya"
"Wow. Sedang mengakui kecemburuan mu?"
Aku hanya memberinya senyuman sinis
"Ayah, tolong jaga ibu"
![](https://img.wattpad.com/cover/80813205-288-k555855.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Just "Best" Friend
Fiksi RemajaJihoon x You Saat laki-laki dingin itu patah tangan