15. Lewati Senja Lalui Malam

239 27 1
                                    

"Be, kamu yakin nggak mau ikut?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Be, kamu yakin nggak mau ikut?"

Dika menatap Olin, tangannya terulur memberikan minuman kemasan yang tadi dia bawa. Sementara Olin menggeleng pelan, sambil mengamati salah satu koleksi tanaman hias milik Bunda Yurikeu.

"Aku di sini aja mau temani Bunda."

"Kamu pulangnya nunggu aku aja. Nanti aku antar, ya," tawar Dika.

Tepat setelah kalimat itu, Wisnu dan Dino ikut bergabung. Olin memperhatikan penampilan tiga saudara itu, nampak serupa tapi tak sama. Sepertinya mereka berencana pergi bersama-sama entah untuk nongkrong atau ada acara keluarga.

 Sepertinya mereka berencana pergi bersama-sama entah untuk nongkrong atau ada acara keluarga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aa!"

Teriakan yang melengking itu membuat mereka menoleh secara bersamaan. Dua menit setelahnya, Bunda Yurikeu menghampiri mereka dengan tergesa-gesa.

"Aa!" panggilnya.

"Kulan, Bunda. Ada apa?" tanya Dika, ia memutuskan untuk berpindah tempat dari yang tadinya berdekatan dengan Olin jadi berdiri di antara Wisnu dan bundanya.

"Ini fesbuk Bunda kenapa, ya, nggak bisa dibuka?"

Mendengar itu, Dika mendesah pelan. Sementara Wisnu dan Dino malah tertawa, membuat Olin yang sejak tadi hanya diam pun ikut tertawa. Ia sepertinya mulai bisa membaca situasi yang akan terjadi beberapa menit kemudian, karena Olin tahu sejak kecil Dika ini memang paling bisa diandalkan. Laki-laki itu serba bisa dari mulai memasak, senang bersih-bersih rumah, fotografi, hingga pandai menggambar. Mungkin bukan hanya Olin tapi siapa pun yang sudah mengenal Dika sejak lama akan bertanya-tanya, apa yang tidak bisa dilakukan oleh laki-laki itu?

Kalau tidak bisa dimiliki, sih, itu sudah pasti.

"Bunda lupa kata sandinya kali," tebak Dika.

"Nggak, Aa. Bunda udah yakin banget masukin kata sandi yang benar, orang kata sandinya gampang, kok." Bunda Yurikeu memperlihatkan ponselnya kepada Dika, "Nih kata sandi Bunda, kan, gabungan nama kalian bertiga; Kalandra Sekala Aldino."

"Bun, jangan dikasih tahu kata sandinya. Cukup Bunda aja yang tahu," tegur si bungsu. "Dino curiga jangan-jangan Bunda kasih tahu kata sandinya ke banyak orang lagi. Makanya sekarang nggak bisa dibuka."

Sekala Dalam Cerita | Kim Mingyu√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang