MPC-1

156K 8.8K 191
                                    

Siska membaca buku bergenre romansa itu dengan tersenyum-senyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Siska membaca buku bergenre romansa itu dengan tersenyum-senyum. Dia memang menyukai buku novel yang bikin dirinya seperti orang gila ini.

Suara pintu terbuka lalu tertutup kembali membuatnya terkesiap.

Tampak jelas kakak sepupunya, Sella berjalan dengan lesu.

"Kenapa kak?" Tanya Siska lalu membawa tas milik Sella dan meletakkannya diatas meja.

Sedangkan Sella? Dia sudah duduk dengan bersender ke sofa.

"Kakak dipecat" Ucap Sella. Hal itu tentu saja mengagetkan Siska.

Bagaimana bisa kakak sepupunya yang cukup pintar di bagian hitung menghitung itu dipecat?

"Bagaimana bisa?" Tanya Siska.

"Ada orang baru, cewek sexy. Gak ada pinter-pinternya pun diterima, menang tampang aja" Dengus Sella.

Siska menggeleng mendengarnya. Dia tersenyum lalu duduk di samping Sella.

"Berarti kakak gak rejeki"

"Ck, masalahnya adikku sayang. Kakak sudah kerja di sana 5 tahun!" Ucap Sella sambil mengangkat tangannya membentuk 5 jari.

Siska hanya mengangguk. Baru akan bicara dengan kakak sepupunya lagi, deringan handphonenya membuat Siska mengalihkan pandangannya.

"Ya halo?"

"Sis, lo di rumah kan? Tolongin gue napa!!" Suara memelas dari sebrang itu membuat Siska menaikkan alisnya.

"Emang kamu dimana, Ran?"

"Di apartemen tetangga gue, yang kemarin gue kenalin sama lo lohhh" Ucapnya.

"Bentar ya aku minta ijin sama kak Sella dulu.." Ucap Siska sambil memandang ke arah Sella yang sedang menungging di sofa. Mungkin frustasi karna di pecat?

"...-kak Sel?" Panggil Siska masih dengan meletakkan handphonenya di telinga.

"Apaan?" Tanya Sella masih bertahan dengan posisinya.

"Siska ke apartemen Rani ya?" Ijin Siska.

"Iya iya sana! Sekalian kakak mau menyendiri meratapi nasib" Ucap Sella sambil mengibas-ngibaskan tangannya yang bebas.

Siska hanya menggeleng geli. Bagaimana bisa kakak sepupunya yang sudah berumur 28 itu masih seperti anak-anak? Ck ck.

"Aku on the way Ran" Ucap Siska ke Rani yang masih belum memutuskan sambungan telepon.

"Oke! Cepetan ya beiiib" Ucap Rani lalu memutuskan sambungan teleponnya.

Siska masuk ke kamarnya, bersiap siap menuju ke apartemen Rani. Ralat- apartemen tetangga Rani.

"Kak, jangan sampe bunuh diri ya?" Ucap Siska bercanda.

Sella bangun dari posisi menunggingnya, lalu menatap Siska dengan tatapan mirisnya.

My Possessive CEO✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang