*******
Irvin masih menyelidiki tentang penyebab kecelakaan yang dialami Gita. Ia tahu ini ulah siapa, tapi ia juga tak bisa gegabah untuk melakukan sesuatu.
"Bos, saya dapat informasi dari mata-mata kita kalau istri Ferdinan sudah tewas" Irvin terdiam setelah mendapat laporan dari Andrew.
"Tewas? Siapa pelakunya?"
"The breaker, dan mereka mengaitkan the breaker dengan nona Rena" kerutan di dahi Irvin semakin dalam. Ya ia tahu siapa itu the breaker, Irvin juga pernah menjadi korbannya, transaksi narkoba yang akan dia lakukan, gagal karena mendapat serangan tak terduga di perjalanan. Rena? Apakah itu mungkin?
Irvin meraih ponselnya, menghubungi Rick dan juga 3 teman Rena, karena Gita keadaannya cukup parah sehingga ia tak mungkin datang.
"Andrew, panggil Jake, kita adakan meeting sebentar lagi" Andrew segera pergi setelah menjawab perintah bosnya. Irvin menghubungi satu orang lagi, orang yang seharusnya bisa menyelesaikan ini semua. Dua kali panggilan namun masih tak ada jawaban darinya. Saat panggilan ke 10 Irvin baru menyerah.
Irvin menunggu kedatangan empat orang itu dengan gelisah, otaknya begitu ruwet sekarang.
"Ada apa, Irvin? Apa terjadi sesuatu?" tanya Rick yang baru saja datang, dibelakangnya ada Dimas dan Lex.
"Kita tunggu Mike" Irvin benar-benar bingung dengan apa yang akan disampaikannya. Ini terlalu rumit, dan satu-satunya orang yang bisa menjawab semuanya tak bisa dihubungi.
"Sorry, gue telat" ucap Mike saat melihat semua sudah berkumpul kecuali dirinya.
"Ada apa Irvin?" tanya Rick, ia menyadari Irvin yang terlihat berpikir begitu keras. Irvin melihat mereka semua satu persatu.
"Apa yang kalian ketahui tentang Rena?" semua orang menatap Irvin dengan heran, mereka tak mengerti kenapa Irvin tiba-tiba menanyakannya.
"Kenapa lo nanyain soal Rena?" tanya Mike tak mengerti.
"Ada kemungkinan Rena adalah 'the breaker' kalian tahu siapa dia kan?" bagi orang-orang yang berkecimpung di dunia ilegal tentu saja mereka tahu siapa dia. Tak ada yang menjawab selama beberapa detik, hingga Dimas mulai menceritakan tentang pertemuannya dengan Rena.
"Gue suka melakukan pertarungan jalanan, disana gue bertemu gadis itu, dia salah satu penonton disana, Rena mengajakku untuk bergabung dengannya, gue menganggapnya gila waktu itu, namun gue mulai mikirin tawarannya saat melihat ilmu bela diri nya, dan gue pikir tak ada ruginya, toh apa yang kita lakukan hanyalah menganggu para mafia yang memang melakukan hal ilegal"
"Akh bertemu dengannya di perpustakaan, dia terus melihatku secara terang-terangan, dia mendekatiku dan bertanya apakah aku menyukai tantangan, aku heran dengan pertanyaannya namun aku jawab iya, dia menantangku untuk menghack sebuah website, tapi ternyata itu benar-benar sulit, aku butuh waktu 3 hari untuk memecahkannya. Setelah itu aku kembali ke perpustakaan, berharap bertemu dengannya dan benar dia ada disana menungguku dengan tawarannya. Aku setuju karena aku juga ingin meningkatkan kemampuanku. Dan seperti Dimas bilang, kita hanya menganggu para mafia" jelas Lex.
"Giliran gue ya? Gue dulu adalah seorang pencopet jadi jangan ragukan kemampuan gue dalam hal kecepatan karena itulah gue tak pernah tertangkap oleh polisi, sampai tiba-tiba gadis itu menghampiriku yang sedang mengintai mangsa, seorang ibu-ibu yang sedang belanja. Dia mengancam akan melaporkan gue ke polisi jika tidak mau bergabung dengannya, dia membawa foto bukti kejahatan yang gue lakuin, gue nggak mau masuk penjara, jadi gue milih nerima tawarannya, dan ternyata gue menikmati ini semua" cerita Mike, dari semua cerita itu, sepertinya Rena sudah memilih targetnya.
"Berapa tahun kalian kenal Rena?" tanya Irvin pada ketiga orang itu.
"3 tahun" jawab mereka serempak. 'Berarti umur Rena sekitar 17 tahun' pikir Irvin.
"Dan Irvin apa yang kau ketahui tentangnya?" tanya Dimas.
"Aku tak tahu apa-apa, aku hanya tahu kalau sekarang dia sedang menyamar, dan aku tidak bisa menghubunginya sedari tadi"
"Menyamar? Jangan bilang kalau dia adalah sekretaris mu itu" tebak Mike tepat sasaran.
"Sayangnya itu benar"
"Sialan!" umpat Rick saat menyadari sesuatu.
"Gadis itu penghianat Irvin, dia bertemu dengan kedua kaki tangan Ferdinan saat aku terluka kemarin" ucap Rick menggebu-gebu keenam orang itu menatap Rick tak percaya.
"Aku baru tahu dia adalah Diana saat aku menjemputmu di rumah sepupunya, aku menciumnya dan saat itu aku tahu bahwa mereka adalah orang yang sama. Rena bahkan tidak menyangkalnya"
"Jadi apa tujuan nona Rena menyamar?" Andrew menyuarakan pertanyaan yang ada dikepala semua orang di ruangan itu.
"Entahlah, awalnya aku pikir itu karena dia mau mengawasi pergerakan Ferdinan dengan leluasa" jawab Irvin.
"Jika Rena benar-benar seorang the breaker, lo dalam bahaya Irvin, tak hanya Ferdinan yang dia incar tapi juga gang mu" ucapan Mike memang masuk akal, Rena sudah berhasil menaklukkan gang Alex dan sekarang mungkin giliran Ferdinan dan Irvin. Tapi bisakah Irvin mempercayai bahwa wanita yang dicintainya akan menghancurkannya?
"Jadi dia menyamar untuk mengawasi gangmu dan menjadi penghianat untuk mengawasi Ferdinan" tambah Dimas membuat suasana menjadi penuh antisipasi. Lex tertawa kecil.
"Sepertinya the breaker tidak pernah berhenti, ia menunggu waktu yang tepat untuk memusnahkan kalian sekaligus" Irvin, Rick dan Jake terlalu tenggelam dalam pemikirannya hingga mereka tidak menyadari senyum diwajah ketiga orang lainnya.
Irvin masih berpikir apakah Rena benar-benar akan menghancurkannya? Apakah ini akhirnya? Dikhianati oleh wanita yang dicintainya?
"Sebuah drama yang disusun dengan sangat sempurna, dengan satu tujuan... Kehancuran
tak peduli teman, kejahatan tetaplah kejahatan, tak peduli dengan cinta, kebenaran selalu menjadi pilihan utama... Atau adakah pilihan lain yang bisa diciptakan? Bukankah manusia memang makhluk yang penuh kejutan?"******
Pendek karena authornya pusing sama hidup Rena.
Masih ada pertanyaan? Silahkan tanya di kolom komentar, author akan jawab di part berikutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Gun
Action'Aku tak menyesal sudah mengangkat senjata untuk menyadarkanmu' -Rena Wijaya- Action-romance Cover by: @_FleurLuna