Tidak ada cahaya setitikpun yang bisa menembus ruangan ini. Gelap. Hitam. Siapapun yang berada diruangan ini pasti akan merasa sangat tersiksa, susah bernapas, mereka akan merasa berada didasar jurang yang dipenuhi oleh makhluk-makhluk aneh.
Di sudut ruangan ini, duduk seorang lelaki memakai sebuah topeng Scream dengan rokok yang terselip ditelinganya. Tangan kanannya memegang pisau sementara tangan kanannya mengisyaratkan seseorang untuk mendekatinya.
"Nyalakan lampunya"
Sesaat setelah lampunya menyala, terlihat seorang gadis tengan terikat di kursi dan mulutnya dibekap berada tepat ditengah ruangan itu. Ketakutan menggerogoti setiap sendi dan aliran darahnya. Peluh membasahi tubuh gadis cantik bersurai merah ini. Ya, gadis itu adalah Wendy.
⛄⛄⛄
Sore yang cerah, langit jingga mengatapi kota Seoul bak sebuah lukisan indah dari Sang Pencipta. Waktu yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga maupun kekasih, atau sekedar menikmati teh dirumah sambil menonton tayangan favorit. Tapi tidak untuk kedua sahabat yang tengah berbincang disebuah cafè di sudut jalan dekat Kyunghee University."Iya aku emang bego, Seul. Seharusnya aku tahan dia. Ga cuman berdiri kayak orang bego dan ga jelasin apa-apa" Chanyeol hanya tertunduk menyesali perbuatannya tadi pagi.
"Udah kamu tenang dulu, kita tunggu sampe 24 jam, kalo emang belum ketemu, kita lapor polisi" Seulgi menepuk pundak Chanyeol mencoba menenangkannya.
Setelah kejadian tadi pagi, kini Chanyeol tidak bisa menemukan Wendy. Chanyeol benar-benar menyesali perbuatannya. Tak henti-hentinya dia memukul kepalanya sendiri. Dia merasa orang paling bodoh di dunia. Kalau saja dia bisa memiliki kekuatan untuk membalikan waktu, ingin dia menahan Wendy dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi 5 tahun yang lalu itu.
"Coba kamu cek dirumahnya, siapa tahu dia pulang, Chan."
"Aku udah ngecek tadi dan dirumahnya ga ada orang, Seul" Chanyeol mengacak rambutnya frustasi. Semua ini salahnya yang hanya diam saja.
"Oh iya aku lupa, papanya balik ke Kanada. Katanya ada urusan dan baliknya minggu depan. Aku mau coba hubungi tapi kayaknya nomornya ganti deh" tutur Seulgi.
Chanyeol bingung dengan pernyataan yang baru saja diucapkan oleh Seulgi. Baru beberapa hari yang lalu ia melihat ayah Wendy memasuki sebuah gedung tua didaerah Gangnam. Makanya semalam dia tidak berani mengantar Wendy pulang karena takut ayahnya akan marah.
Tapi, kenapa Seulgi bilang ayahnya balik ke Kanada? Jelas-jelas yang diliatnya itu adalah ayah Wendy. Akan tetapi, gerak-geriknya memang mencurigakan. Apa yang sebenarnya terjadi?
"Seul.. papa Wendy udah berapa lama balik Kanada?"
"Bulan lalu sih. Aku juga ga terlalu tau, Wendy ga cerita banyak ke aku." sahut Seulgi.
"Tapi Seul... aku ngeliat..."
"Seulgi! Wendy kenapa?!" kalimat Chanyeol terpotong ketika lelaki berkulit pucat ini datang tiba-tiba bersama Jimin, Irene dan Suho.
⛄⛄⛄
"Wendy hilang."
Irene, Suho, Suga, dan Jimin seolah tidak percaya dengan ucapan Seulgi.
"Kenapa bisa?!"
"Hilang kenapa?!"
"Perasaan dia baik-baik aja"
"Siapa yang udah bikin sepupu gue ilang?"
Pertanyaan bertubi-tubi pun dilontarkan oleh ketiga orang ini. Chanyeol hanya bisa mengurut pelipisnya, pusing mendengar pertanyaan mereka.
"Ini pasti gara-gara lo, brengsek!" Suga menarik kerah baju Chanyeol dengan penuh amarah.
"Wendy selama ini menghindar dari lo pasti ada alesannya, ngapain lo datang lagi ke kehidupannya?!" tambah Suga penuh emosi
"Bacot lu! Kalo gatau apa-apa diem aja!" Chanyeol mendorong Suga dengan kuat
Irene melerai kedua pemuda yang hampir saja membuat kekacauan di cafè itu.
"Udah udah! Kalo kayak gini ga akan ketemu Wendynya. Tapi tunggu.... Suga, kamu tau darimana masalah itu. Kamu bahkan ga pernah ngobrol sama Wendy" Irene menatap Suga bingung.
"Lu kenal sepupu gue darimana?" Suho menambahkan
"Bukannya lu cerita waktu itu cuman satu pesawat doang sama Wendy?"
Semua menatap Suga bingung.
"I think we need an explanation here, Min Suga" ujar Suho.
"Yaudah gue jelasin. Jadi gini, gue suka sama Wendy..... gue sama Wendy tuh.... gue tuh.... "
Ada wenga shipper ga nih?
Suga suka ama Wendy ternyata. Tapi kok bisa suka yaaa?
Find the answer in the next chapter! 😀
Vomment nya yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise { Slow Update}
أدب الهواة"Janji itu hanyalah rangkaian kata-kata manis penuh kebohongan"