PAGI YANG BURUK

3K 335 16
                                    

Di sebuah rumah bercat biru putih, dengan tatanan yang apik dan terlihat hangat sekalipun salju Desember menyelimutinya, sesosok wanita cantik berambut coklat lurus agak ikal di ujungnya dan digelung bagian atasnya,sedang menyesap secangkir coklat panas sembari membaca Daily Prophet, koran sihir edisi hari ini. Sekali - kali alisnya bertaut ketika membaca berita yang menurutnya menarik,terkadang hanya mendesah bosan ketika melewati berita yang menurutnya tidak bermutu.

Senyumnya tersungging membaca salah satu halaman berita tersebut menyebutkan nama para sahabat baiknya, Harry Potter si Kepala Auror yang berhasil meringkus sisa-sisa Pelahap Maut yang sempat menghilang ketika penyergapan besar-besaran terhadap pengikut Voldemort, dan Ronald Billius Weasley yang baru saja menandatangani kontrak baru di salah satu klub Quidditch terkenal yang namanya sulit disebutkan. Entah QUERBEAX atau semacamnya, dia hanya membacanya sekilas.

Ya, disinilah Hermione Granger sekarang. Salah satu trio emas Gryffindor yang menjalani kehidupan normalnya sebagai salah satu orang penting di Kementerian setelah menjabat sebagai Kepala Divisi Hubungan Muggle, mengingat dia seorang Muggle Born, semakin mempermudah pekerjaannya yang notabene berhubungan dengan Muggle.

Hermione masih duduk dengan nyaman di depan perapian rumah mungilnya setelah mengakhiri bacaannya pagi ini. Pikirannya menerawang ke masa - masa di Hogwarts, mengingat betapa cepatnya waktu berlalu setelah perang berakhir.

Dalam dua tahun berselang, Harry memutuskan menjadi Auror dan menikahi wanita pujaannya, Ginny Weasley, dikaruniai seorang anak laki-laki yang tampan dan sekarang sedang mengandung anak keduanya. Sedangkan Ron, mantan pacar Hermione, kalau bisa dikatakan begitu setelah hubungan singkat mereka yang hanya bertahan satu bulan, menerima tawaran menjadi pemain Quidditch nasional sejak perang dunia sihir berakhir. Hubungan percintaannya bisa dikatakan penuh kontroversi, berpindah dari penyihir model terkenal yang satu ke model yang lain. Tidak jarang halaman Daily Prophet dipenuhi dengan skandalnya tentang beberapa model yang saling melempar kutuk karena memperebutkan Ron atau Ron tertangkap wartawan disalah satu hotel mewah. Tampaknya Ron masih menikmati hidup sendiri tanpa ikatan seperti Harry.

Hermione mengakhiri lamunannya ketika tiba-tiba ada ketukan tidak sabar di jendela mungilnya yang hampir terkubur salju tebal. Sekilas terlihat seperti seonggok patung salju, ternyata seekor burung hantu datang membawa sebuah surat bersegel logo kementerian, huruf M kaku berwarna hitam pekat.

Setelah memberikan beberapa crackers, burung tersebut terbang dengan sigapnya keluar melawan dinginnya cuaca musim Natal ini. Disampul depannya, ditulis dengan tinta hitam dan tulisan berukir yang indah, namanya sendiri, semakin membuat kening Hermione berkerut mengingat dia sendiri bekerja di kementerian, mengapa pihaknya susah payah mengirim surat padanya jika bisa disampaikan secara langsung. Apapun alasannya, sungguh sangat mencurigakan. Sambil berusaha menghilangkan segala pikiran-pikiran buruknya, hampir menyerah karena rasa penasarannya, Hermione membuka surat tersebut sambil menahan napas.

Matanya yang berwarna hazel langsung terbuka lebar dan tangan kanannya langsung menutup mulutnya yang menganga ketika membaca isi surat tersebut.

Kementerian Dunia Sihir,

Kepada Ms.Hermione Granger,
Menindaklanjuti peraturan dunia sihir tentang penghapusan status darah di kalangan para penyihir, maka kami dari anggota Dewan Wizengamots, dengan persetujuan dari Menteri sihir, Kingsley, menetapkan kebijakan baru yaitu:
- Penyihir usia 20 - 40 tahun yang belum menikah wajib melangsungkan pernikahan di tahun depan berjalan.
- Penyihir Pure Blood dan Half Blood harus menikahi penyihir Muggle Born, tanpa pengecualian.
- Tidak ada perceraian kecuali salah satu pasangan meninggal.
- Jika ada penyihir yang belum menikah sampai akhir tahun depan, maka pihak kementerian berhak mencabut ijin penyihir menggunakan sihir, penyihir akan dianggap Squib dan diasingkan ke wilayah baru khusus Squib.
Demikian peraturan ini telah disahkan dan disampaikan ke seluruh wilayah sihir Britania Raya.

Hermione masih belum mempercayai surat yang dibacanya sehingga dia harus membaca surat itu sampai tiga kali agar dia dapat mengembalikan akal sehatnya pada otaknya yang mungkin sekarang sudah bergeser dari tempatnya.

Setelah meyakini bahwa isi surat itu benar adanya, meskipun dia sempat curiga bahwa ini surat palsu, Hermione menggigit kukunya pertanda bahwa dia sedang berpikir keras. Berpikir apa yang harus dia lakukan untuk menghadapi masalah yang bahkan dia tidak pahami alasannya.

Mungkin pihak kementerian sudah sedemikian frustasi dengan keberlangsungan dunia sihir ini, mengingat hasil statistik angka pertambahan penduduk dunia sihir yang statis selama dua tahun terakhir ini, hanya sedikit peningkatan, menandakan ada sesuatu yang salah setelah perang berakhir.

Hermione hanya bisa memijit dahinya karena kepalanya tiba-tiba sakit memikirkan nasibnya sendiri. Bagaimana bisa ini terjadi di saat dia sendiri belum memiliki pasangan, apalagi kekasih. Selama dua tahun ini dia hanya mendedikasikan hidupnya untuk kementerian, selebihnya menikmati buku - buku di perpustakaan pribadinya yang dimilikinya seusai perang.

Hermione menelungkupkan kepalanya ke atas meja, dengan wajah yang berlipat, merutuki hidupnya yang jauh dari kata 'lelaki'. Sungguh dunia ini sangat kejam padanya. Perang melawan Voldemort berakhir, kini perang melawan masa lajang tengah dihadapinya.

Dengan setengah menyeret kakinya akibat kabar buruk di pagi hari, wanita cantik itu tampak bersiap-siap berangkat ke kementerian untuk bekerja. Dia masuk ke wilayah jaringan floo di rumahnya yang terhubung ke kementerian dan menghilang.

Setibanya di Kementerian, Hermione melangkahkan kakinya yang jenjang, memakai heels, berbalut stoking hitam dengan rok span biru selutut dan kemeja putih sederhana tapi manis, cepat-cepat karena tidak ingin menarik perhatian wartawan yang sudah diantisipasi keberadaannya dikarenakan statusnya Muggle Born  dan masih lajang. Oh, hal itu sungguh perpaduan yang mengerikan bagi dirinya sekarang. Hilang sudah kebanggaannya dengan julukan The Brightest Witch for Her Age menghadapi situasi genting seperti saat ini.

Ketika sudah mencapai pintu masuk kementerian, dia baru bisa bernapas lega sambil melangkah dengan anggun menuju lift ke Divisinya. Hall kementerian yang sangat besar masih kurang besar untuk menampung banyaknya pegawai yang bekerja di sana. Dimana-mana kerumunan penyihir berjubah warna gelap simpang siur dengan tujuannya masing-masing. Ada yang sibuk menarik-narik jubahnya yang tersangkut perapian jaringan floo khusus pejabat tinggi kementerian, seorang penyihir pria muda tengah menebar senyumnya dengan orang disekitarnya sambil menebarkan selebaran-selebaran iklan, penyihir setengah tua sedang sibuk dengan topi kerucutnya yang mencuat miring,membersihkan dari butiran-butiran salju.

Hermione sendiri melangkahkan kakinya menunggu didepan sebuah lift yang mengkilap didepannya hingga dia bisa melihat bayangannya sendiri di pintu lift itu.

Tanpa disadarinya, sepasang kaki dengan pantofel hitam mahal, berpadu celana dan jubah bermerk terkenal, disertai surai berwarna pirang platina disisir rapi ke belakang, tengah mendekati wanita yang sedang melamun didepan lift itu dan berdiri tepat disampingnya.

Seperti biasa sebuah seringai licik muncul dari sudut bibirnya dan dengan sengaja mengucapkan kata-kata pedas untuk menganggu wanita disebelahnya.

"Sedang menanti jodoh eh Mudblood??" kata Draco Malfoy lengkap dengan kekehannya yang menyebalkan.

Dengan memutar bola matanya dan wajah cemberut, Hermione menoleh sebal seraya menjawab, "Tentunya otakku masih waras untuk tidak berharap kau yang menjadi jodohku, Ferret!"

Draco hanya terkekeh geli melihat wajah Hermione yang mengerenyit jijik menatapnya. Ketika pintu lift terbuka, dengan langkah besar-besar Hermione masuk ke lift tanpa menoleh lagi ke Draco yang segera menyusulnya masuk. Dengan setengah terjengkit Hermione menggeser tubuhnya yang hampir bersentuhan dengan Ferret bodoh yang ditemuinya pagi ini.

Oke, paginya sudah cukup buruk hari ini, mengapa harus ditambah lagi dengan kehadiran makhluk sombong yang ditemuinya di tempat yang seharusnya dia merasa damai. Demi janggut Merlin yang tidak pernah disisir, benar-benar pagi yang buruk!!

Please vomment, ini pertama kalinya menulis cerita, menurut kalian apakah pantas dilanjutkan lagi? apakah cukup menghibur 😊😊? Makasih.

Mudblood and FerretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang