BebNjuKwek

962 83 15
                                    

Melipir dulu dari NaGa ya. Sekarang kita ke BebNjuKwek duls. Ga ada sambungannya sama sekali sama yg di part sebelumnya, karena ini part spesial. Spesial ? Martabak kali ah. Kuy lah. Cekidot.

Typo itu manusiawi. Harap maklum.

Enjoy !

Author POV

Entah sejak kapan, Beby dan Elaine menjadi semakin dekat. Shania yang melihat kedekatan mereka pun menjadi geram. Ga tau Shania tiba² jadi aneh gitu kalo ngeliat Beby sama Elaine. Aneh ya ? Iya emang, Nju mah emang aneh orangnya 😂😂

Beby & Elaine memamerkan kemesraan mereka didepan Shania hingga Shania kesal dan membangting gelas minumannya *tapi ga kenceng kenceng ya bahaya kalo pecah mah* dan pergi meninggalkan Beby & Elaine yang cengo melihat kelakuan Shania.

Beby & Elaine memamerkan kemesraan mereka didepan Shania hingga Shania kesal dan membangting gelas minumannya *tapi ga kenceng kenceng ya bahaya kalo pecah mah* dan pergi meninggalkan Beby & Elaine yang cengo melihat kelakuan Shania

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iiissshhh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Iiissshhh.... gue kenapa jadi envy gini ya ngeliat mereka berdua ? Apa gue udah belok ? Ah tapi masa iya sih. Aaarrrggghh.... gue bingung." ucap Shania mengacak rambutnya frustasi.

"Bil." panggil Shania.

"Hmm." jawab Nabilah yang masih fokus pada handphone dan makanannya.

"Gue mau tanya nih. Ciri² kalo lo jatuh cinta sama Gaby apa ?"

Nabilah menatap Shania heran. "Kenape lu ? Lagi jatuh cinta ? Sama sape ? Nobi ? Halah, basi."

"Bukan. Cepetan jawab."

"Ciri² nya, kalo setiap deket dia jantung gue deg-deg an. Kalo ngeliat dia sama Dennis jadi kesel + jealous gitu. Ya kurang lebih kayak gitu lah." ucap Nabilah lalu menyuapkan makanannya lagi kedalam mulutnya.

"Kayaknya gue jatuh cinta deh sama Beby."

"Uhuuuukk.... aiiirr... gue minta air."

Shania langsung memberikan air pada Nabilah. Setelah Nabilah sudah lebih mendingan, Nabilah menatap Shania dengan lekat.

"Lo serius ?"

Shania menggidikkan bahunya. "Ga tau. Gue masih bingung."

"Kalo emang lo jatuh cinta sama dia berarti Beby beruntung ya."

"Maksud lo ?" tanya Shania bingung.

"Dia juga punya perasaan sama lo, tante."

Shania membelalakkan matanya mendengar ucapan Nabilah.

"Lo beneran, Bil ?"

"Tante, jelas² si jenong kalo ngeliat lo lagi sama Nobi jadi kesel. Masa lo ga peka sih."

"Ok. Thanks ya." ucap Shania lalu pergi meninggalkan Nabilah yang masih melanjutkan makannya di kantin.

"Dih, aneh. Mimpi ape gue bisa punya sahabat kayak dia."






Shania POV

Aku lagi jalan di koridor, tiba² aku mendengar anak basket yang sedang berbincang, ada Nobi juga yang jelas. Aku pun menghentikan langkahku.

"Nob, kapan lo mau nembak Shania jadi pacar lo ? Waktu lo tinggal 2 hari lagi lho."

"Sabarlah, sebentar lagi juga gue bakal dapetin tuh anak."

"Bener ya ? Inget lho kalo sampe 2 hari lo ga bisa jadiin Shania pacar lo. Berarti lo kalah."

"Iya² gue inget. Tapi taruhan kita masih tetep berjalan kan ?"

'Taruhan ? Gila tuh anak jadiin gue bahan taruhan dia.' batinku kesal.

Aku pun berdiri dibelakang Nobi sambil menyilangkan kedua tanganku didepan dada. Posisi Nobi memunggungiku, jadi dapat dipastikan ia tak melihatku. Teman² nya memberi isyarat agar ia menengok ke belakang.

Ketika ia menengok, ia terkejut melihatku. Aku menghampirinya dan melayangkan tanganku untuk menamparnya.

Ketika tanganku hampir menamparnya tiba² tanganku ditahan seseorang dari belakang.

"Jangan sakitin tangan kamu untuk ngasih pelajaran ke cowok brengsek kayak dia." ucap seseorang yang menahan tanganku, dia adalah Beby.

Beby melepaskan genggamannya pada lenganku dan menghampiri Nobi.

"Bro, hati perempuan bukan untuk dipermainin. Mereka manusia, bukan boneka. Lo ga boleh mainin mereka seenaknya. Ya itu kalo lo lelaki sejati. Karena setau gue, lelaki sejati itu ga pernah yang namanya main boneka dan nyakitin perasaan perempuan."

Buuggghh

"Itu buat lo karena udah mainin perasaan sahabat gue."

Beby menarikku untuk mengikutinya, ya aku sih pasrah aja mau di apain juga, toh ama dia ini *eh

"Kamu gpp ?" tanya Beby.

"Gpp. Emang aku kenapa ? Toh aku ga di apa² in sama mereka." lho, kok jadi aku-kamu an gini ya. Bodo ah.

"Eh ? Emmm... iyasih, cuma takut kamu kenapa² aja." ucapnya menggaruk belakang lehernya.

"Khawatir ?" tanyaku agak melangkah maju kehadapannya.

"Don't worry. I'm ok." Ucapku mengelus pipinya lembut sambil menunjukan smiling eyes ku dan pergi meninggalkannya.

TBC

Ya, begitu aja sih sebenernya 😂😂😂😂

Gaje banget ya. Sumpah, part ini sungguh kagak berfaedah banget. Sungguh sesuatu yang sangat amat BIASA, sesuatu yang sangat STANDAR. Sikat miring aja lah. Thanks for vomment yo.

See ya next part 🙋🙋🙋🙋

Love (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang