Rela Terluka Demi Kebahagiaannya

717 77 10
                                    

Pembukaan ? Intinya mah salam. Ye kan ? Ye kan ? Ini kelanjutan dari part yang kemarin. Ku yakin 100% hasilnya pasti absurd banget. Ga nyambung ga nyambung deh 😥 . Cekidot.

Typo itu manusiawi. Harap maklum.

Enjoy !

Author POV

"Nadse mana ? Nabilah butuh dia."

Beby dan Shania pun bingung mendengar ucapan Nabilah.

"Dek ?"

"Nadse mana, Nju ?"








Waktu telah menunjukkan tengah siang. Dikamar rawat Nabilah hanya ada Nabilah dan Gaby. Melody & Dyo kembali kerumah untuk mengambil pakaian Nabilah. Beby sedang mengantarkan Shania pergi kuliah.

Nabilah sedang terduduk dikursi rodanya sambil menatap lingkungan luar rumah sakit dari jendela dikamar rawatnya. Gaby yang melihat Nabilah begitu rapuh menjadi sedih.

Tok tok tok

Ckklek

"Permisi mba, ini makan siang untuk pasien." ucap sang suster membawakan makan siang untuk Nabilah.

"Ah iya, terima kasih sus." ucap Gaby mengambil makan siang Nabilah.

Gaby mendekati Nabilah. "Bil, makan ya."

Nabilah not responding.

"Bil, kamu harus makan." ucap Gaby lembut.

Gaby menyuapkan satu sendok bubur untuk masuk ke mulut Nabilah. Namun Nabilah tak membuka mulutnya sedikitpun.

"Bil, kamu mau sembuh kan ? Kamu harus makan, biar kamu cepet sembuh."

"Gue ga akan makan sebelum Nadse datang kesini."

Perkataan Nabilah membuat hati Gaby sakit. Duh, Bil lo bego banget sih, lagi² lo nyakitin Gaby.

Lah, yang bikin gue jadi begini kan lu thor, mengapa jadi nyalahin gue ? 😒 -Nabilah

Eh, iya juga ya. Hehehe 😅

Gaby tau Nabilah butuh waktu untuk mengingatnya kembali, namun apakah dia bertahan di kondisi seperti ini ?

Flashback on

"Jadi gimana kondisi anak saya, dok ?"

"Pasien mengalami benturan yang cukup keras pada kepala dan bagian tulang keringnya, pak. Kemungkinan besar, memori yang ada diingatan pasien akan hilang untuk sementara waktu. Bapak dan ibu tenang saja, ingatan pasien tak akan hilang semuanya dan itu semua hanya bersifat sementara. Kemungkinan pula pasien akan mengalami lumpuh sementara pada bagian kaki kirinya."

Melody shock mendengar penjelasan dari dokter. Ia menangis, dan Dyo pun mencoba untuk menenangkan Melody.

"Baik, dok. Kalau begitu terima kasih. Kami permisi dulu." pamit Dyo.

Flashback off

Awal Gaby mendengar penjelasan dari Dyo, ia sangat sedih. Ia tak bisa melihat Nabilah menderita.

Dan kenyataan bertambah pahit ketika mengetahui bahwa memori yang hilang diotak Nabilah ialah semua kenangan bersamanya. Namun Gaby tetap bersabar, mungkin ini adalah ujian dari Tuhan untuknya.

Ckklek

Beby datang bersama Nadse. Ya itu semua Gaby yang meminta, karena ia tak ingin melihat Nabilah tambah menderita.

Nadse tersenyum sinis pada Gaby. Ia mengambil alih posisi Gaby agar dapat menyuapi Nabilah.

"Hei."

Love (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang