Malam datang, berikut kenangan.
Membawa engkau dalam pelukan.
Dan pergi melenggang.Melayang.
Jejakmu tertinggal, di lantai, di sudut kamar.
Bekas tanganmu terekam,
di dinding, di tubuhku. Semalam.Senyummu menjelma cahaya, dari lilin yang berpendar di atas meja.
Tipis, memikat. Dan panas untuk dikecup.Rindu terus menghujam dadaku.
Enggan membuat mata terpejam.
Enggan membuat hati tenang.
Aku rindu, seruku.Riuh jangkrik berisik,
Kelip kunang-kunang mengerjap genit.
Mestinya ada suaramu, berbisik pelan ditelingaku.Tapi ah, kau nakal.
Membuatku rindu hingga kesalLagi dan lagi,
Kau membunuh sepi.
Dalam khayalku yang tak lepaskan wajahmuBerulang kali,
Aku mencoba hindari
Tapi selalu, bayang senyummu buatku berhenti.Dan aku rindu setengah mati.
Wonderland 27 Februari 2017
Julie
KAMU SEDANG MEMBACA
JEJAK
PoetryKumpulan sajak dan prosa tentang kehilangan, luka dan memulihkannya. Rasakanlah...