Annyeong
****************
Aku dan Taehyung memasuki rumah besar bernuansa abu-abu yang dikatakannya sudah menjadi milik Taera.
Aku terkejut saat Taehyung berlari dan memeluk bibi Minji yang sedang duduk mengawasi Taera bermain.
"aigoo, kenapa anak eomma ini? Tidak malu dengan Taera kau memelukku seperti ini Kim Taehyung?" ucap wanita paruh baya itu.
"eomma, maafkan aku yang selalu bersikap tidak sopan terhadapmu. Seharusnya aku membalas semua kebaikanmu, bukan berbuat tidak sopan"
"aigoo. Kau adalah anak eomma yang paling baik. Kau tak pernah menyakiti eomma"
Aku hanya mematung melihat adegan itu. Sedih bercampur bahagia melihat anak dan ibu saling berpelukan.
Ini yang aku harapkan sejak dulu, Taehyung menerima bibi Minji.
"Jinnie, kemarilah" ucap bibi Minji.
Aku mendekati mereka berdua. Bibi Minji menarik tanganku dan memelukku disebelah kiri, sedangkan Taehyung memeluknya disebelah kanan.
"kesedihanku saat ini bukan sikapmu Taehyung-ah. Kesedihanku adalah melihatmu selalu bersedih karena tak bisa bersatu dengan Jinnie"
"kuharap kalian bisa menyelesaikan masalah dengan baik. Masalah berawal dari kalian, dan harus berakhir karena kalian"
"karena bersikap dewasa itu pilihan" ucapnya dengan mengusap lembut rambutku.
"sejak awal aku tahu Taera adalah anak Taehyung. Kalian harus bersatu bagaimanapun caranya. Cucuku harus mempunyai orang tua yang lengkap"
"walaupun aku sempat kecewa, jangan buat aku kembali kecewa karena kalian berpisah"
"mama! Num" aku bangun dari dudukku saat mendengar teriakan Taera yang meminta minum.
Segera aku ambil dia kepangkuanku dan kususui.
"makan yang banyak Jinnie-ah. Taera kurus karena kau juga kurus. Kau makan seperti tidak sedang menyusui saja"
"ye" ucapku patuh.
"besok kita jalan-jalan ke pantai, bagaimana?" tawar Taehyung pada kami.
"setuju!" ucapku semangat membuat Taera sedikit kaget dan membulatkan mata dengan mulut yang masih menyusu.
"kalau eomma setuju saja. Eomma akan menjaga Taera, jadi kalian bisa berpacaran"
"tidak, terimakasih bi. Aku tak mau berpacaran dengannya" ucapku melirik Taehyung. Dia menyunggingkan smirk.
"kau bukan ingin berpacaran denganku tapi menikah denganku, iya kan?" cibir Taehyung.
"sudah. Eomma seperti obat nyamuk disini"
"bi!" panggilku padanya yang berdiri menuju dapur.
"eomma! Panggil aku eomma!" teriaknya yang sudah masuk dapur.
"eomma, panggil wanita tua itu eomma" bisik Taehyung tepat ditelinga kananku.
"anak durhaka" aku melemparnya dengan bantal kursi namun ia sukses menghindar dan berlari menuju lantai atas.
"Taera sayang, jangan dengarkan papamu ya" Taera hanya tersenyum saat aku bergumam padanya.
Padahal aku tahu dia belum mengerti, aku hanya khawatir jika ia menirukan apa yang dikatakan Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone Like You - [M] KTH ✔
Fiksi Penggemar"Kenangan dan harapan kadang kala bisa menjadi sesuatu yang salah untuk diartikan" Start 29 Januari 2017 *jangan lupa voment ©2017 Manhi saranghaejuseyo 💞 #bijakdalammembaca