Chapter 1.REVISI

33.8K 713 1
                                    


Beberapa part ada yang aku private.jadi kalian harus follow aku dulu sebelum kalian add cerita ini ke library.

Tapi buat yg udah add cerita ini duluan, kalian remove dulu cerita ini -> follow aku dulu -> baru add lagi cerita ini ke library.




                               🌈🌈🌈🌈

"Sayang ayolah bangun Mom And Dad akan segera pergi ke Bandara" suara lembut Mom terdengar samar-samar di telinga ku.

"Aku masih sangat mengantuk Mom, 15 menit lagi plis." Ucap ku yang masih engga membuka kelopak mata.

"Momy dan Dad diundang ke acara kolega besar, di new york .ayo cepat bangun kita sarapan bersama" apa katanya?? Ingin pergi ke new York dengan alasan pekerjaan?? Hah. Tidak aku yakin mereka ingin berkencan berduaan tanpa ku semalaman. Tidak adil!!!

Dengan terpaksa aku pun membuka mata ku dan turun dari kasur. Padahal hari ini adalah hari libur. Dimana hari ini adalah hari santai ku. Setelah full day School.

Aku pun segara membersihkan diri lalu turun kebawah. Dady dan momy pasti sudah siap-siap dan akan meninggalkan ku sendiriian. Aku tau mereka masih ingin berpacaran di masa masa tuanya. Tapi tolong hargai aku sebagai anak yang kesepian. Sudah lah ini hanya membuat ku kesal.

"Pagi baby." Sapa Dady yang langsung mencium pipi dan bibir ku. Ini adalah aktifitas rutin ku dan Dady setiap pagi.

"Pagi juga Dad" kata ku yang tidak berniat untuk membalas morning kiss Dad.

"Kamu mau roti atau nasi goreng? "

" Aku tidak Ingin sarapan Mom. Aku ingin susu saja" momy yang mendengar permintaan ku pun Langsung menuangkan susu kedalam gelas.untukku

"Trimakasih momy ku sayang" kata ku yang di balas dengan anggukan dan semuanya yang sangat manis.

"Jadi dady tidak di sayang??. Hanya momy?? Baiklah tidak masalah" Hah. Dady sangatlah cemburuan dan itu membuat-nya sangat lah menjengkelkan dan aku sangat menyukainya. Tidak tidak itu membuat ku menjadi sangat malas untuk membalas ucapannya.

" Aku juga sangat menyayangi mu Dad. Semua sama, sama sama aku sayangi. Tidak kurang tidak lebih." Dady pun langsung memeluk-ku. Terkadang Dady yang sangat tegas pun bisa saja menjadi seperti anak kecil yang merengek rengek untuk di belikan permen.

Setelah aku,Momy dan Dady selesai sarapan. Mereka pun mulai sibuk dengan barang bawaannya yang bisa di bilang lumayan banyak. ada sedikit kejanggalan, entah kenapa aku merasa ini pertemuan terakhir ku dengan mereka. Pikiran ku pun segera ku tepis, itu hanya perasaan ku saja.

Kali ini aku sangat bosan. Hanya ada bibi saja di rumah. Momy dan Dady pun sudah berangkat sejak tadi. Sebentar lagi Amel,Dinda dan Laras pun segera datang . Tidak. Tidak sebentar lagi, aku yakin mereka masih sangat lama. Mereka memang sering seperti itu dan aku masih memakluminya.

"HEY BICTH"

Sialan telinga ku terasa sangat sakit, apa Amel sudah gila? Ya memang dia sudah gila berteriak tepat di kuping ku.

love My UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang