Chapter 11

17.3K 402 4
                                    

  Axel POV

" Saya akan hadir 12 menit lagi." Ucap ku dingin terhadap sekertaris ku.

" Baik pak. Ini berkasnya" sekertaris ku pun langsung menuju keluar ruangan ku.

Tadi pagi aku mendapatkan kabar bahwa Kaka angkat ku dan Kaka ipar ku mengalami  kecelakaan.  pesawat yang di tumpanginya oleng dan jatuh ke jurang. Padahal mereka berdua mempunya jet pribadi. Sudah lama sekali aku tidak bertemu denganya, sekarang aku mendengar kabar tak sedap seperti ini. Terakhir bertemu pun itu sudah sangat lama. Adik macam apa aku ini sudah jarang menengok, dan sekarang tidak bisa melihat jasadnya yang akan di kubur. Hari ini jadwalku memang sedang padat sekali, dan sekarang akan miting dengan kolega-kolega besar.

 
"Siap kan jet pribadi ku sekarang juga!!" Ucap ku dingin terhadap sekertaris-ku. Awalnya aku memang ingin datang besok pagi. Tetapi aku ingin sekali melihatnya terakhir kalinya.

 
  " Maaf pak, saya baru saja mendapatkan informasi bahwa sekarang semua jam terbang pesawat, sedang di berhentikan karna ada badai salju, dan nantinya akan membuat semua awak pesawat di tutupi salju pak."  Rahang-ku mengeras. Bagaimana caranya aku menghadiri pemakaman Kaka ku, jika ada kendala seperti ini.

  
BRAKK!!

" BRENGSEKK!!. Bagaimana aku bisa menghadiri pemakan Kaka ku jika seperti ini. Apa Tidak ada jalur lain Tari??". Sekertaris ku pun melonjak kaget karena debrakan ku, maafkan aku kak tidak bisa menghadiri pemakaman Mu untuk sekarang ini.

  " Tidak ada pak. Semua jalur di tutup terutama jalur udara, banyak sekali resikonya jika bapak tetap memaksakan untuk pergi ke Indonesia dengan menggunakan jalur udara ataupun laut."

"Kau bisa keluar." Sekertaris ku pun langsung bergegas keluar karna mendengar perintah ku.

 
  Aku pun memutuskan untuk menghadiri rapat besar dengan CEO-CEO yang hampir saja aku batalkan. Jika memang tadi aku sudah terbang ke Indonesia dan membatalkan rapat ini tidak masalah jika 10% saham ku hangus seketika.

   Sekarang sudah larut malam dan rapat pun baru saja selesai dan dengan langkah gontai dan wajah yang sangat lelah aku pun langsung bergegas ke arah parkiran cabang kantor ku yang di sini.

  Udara sangat dingin saat ini, hingga menusuk sampai ke tulang-ku. aku sangat ingin terbang dan sampai di Indonesia sekarang juga dan mengunjungi kediaman Kaka ku, aku yakin sekarang ini anak dari Kaka ku sangat terpukul mengingat kedua orangtuanya pergi selamanya. Sekarang ini aku sangat ingin mandi dengan air hangat, pikiran ku melalang buana, adik macam apa aku ini, tidak menghadiri pemakaman kakanya padahal aku ini keluarga satu-satunya.

Setibanya di apartemen mewah ku. Aku langsung bergegas ke kamar mandi dan ku nyalakan air hangat di sower kamar mandi apartemen ku. Aku ingin semua kelelahan ku hari ini luntur karna air hangat ini. Tulang tulang ku terasa sakit, kepala ku pun pusing karena memikirkan Kaka ku. Bagaimana jika sampai besok pagi penerbangan belum bisa juga. Tidak peduli dengan kuliah ku disini saat ini, yang ku pikirkan aku akan menemani anak Kaka ku lebih tepat nya keponakan ku. Bagaimana pun juga dia adalah anak dari Kaka angkat ku yang mengurus ku dari kecil tepatnya waktu ayah dan ibu angkat ku meninggal dunia satu persatu dan mewariska.  banyak perusahaan di mana-mana hingga sekarang dan ini alasan ku sekarang tinggal di new York selain mengurusi perusahaan yang ada di sini, aku juga kuliah di Harvard,dan sudah 10 tahun juga aku tidak bertemu dengan Kaka ku.

°°°°°°°

Maaf ya baru update heheh.❣

love My UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang