Bab 23 - Dua Garis Merah

224K 15K 477
                                    

Spam ❤️ dulu yuk!

Kamu baca bab ini jam berapa?

Sejak kapan kamu baca Wattpad?

Siapa idola kamu?

Koreksi typo ya guys

***

Hari ini Alysa akan menginap di rumah orang tuanya. Ia sudah izin dengan sang mertua untuk menyiapkan beberapa barang yang akan ia bawa ke apartemen.

"Kamu nginep, kan? tanya Mila.

Alysa menolah ke arah pintu kamar. "Iya, Ma. Lagian Kak Haris juga lagi gak di rumah."

Mila sebenarnya ingin Alysa dan Haris tinggal di rumahnya saja agar kediaman mewah dan besar itu memiliki penghuni. Sebagai pengacara papa Alysa—Surya sangat sering keluar kota. Kalau tidak ada acara, Mila pun akan menemani. "Dulu waktu kamu masih di sini mama selalu nolak kalau diajak Papa ke luar kota, tapi sekarang Mama udah gak bisa nolak."

Alysa paham perasaan mamanya. Wanita itu menjadi orang paling tidak rela melepasnya. Kadang Alysa sampai merasa bersalah karena menikah terlalu cepat. "Nanti Mama main aja ke apartemen Alysa. Di sana besar kok, ada 2 kamar. Kalau mama mau nginep juga boleh."

"Haris gak keberatan kalau mama ke sana?"

"Ya enggaklah Ma."

"Masih banyak barang yang mau kamu bawa?" Mila memandang sendu 2 kerdus besar yang sudah penuh dengan barang Alysa. "Loh, album Kpop dan drama Korea gak kamu bawa?"

"Enggak Ma. Bisa-bisa dibakar sama Kak Haris." Alysa menghela napas. "Mungkin nanti kalo Alysa bisa sepenuhnya hijrah dan rela melepas mereka, akan Alysa jual. Sementara itu tolong jagain koleksi Alysa ya Ma."

"Iya."

"Kamu yakin bisa hidup mandiri di apartemen? Nanti kalo Haris tugas kamu sendirian di sana."

"Mama tenang aja. Alysa udah besar. Alysa udah jadi istri sekarang." Ya. Kalau dulu saat marahan dengan Haris ia akan mengadu, sekarang tidak lagi.

"Kamu mau kuliah di mana jadinya?"

"Korea?" Alysa juga tidak yakin menjawab itu. Pasalnya ia baru saja kesal dengan Haris karena masalah itu. Bisa-bisanya Haris bilang kalau nilai Alysa tak akan bisa menembus universitas di Seoul. Meskipun itu ada benarnya, tetap saja Alysa tersinggung.

"Hah? Kamu jangan macem-macem ya. Kalo mama kangen kamu gimana? Papa juga gak akan izinin kamu di sana."

Sekarang Alysa paham maksud kalimat Haris kalau orang tua mereka memang posesif. Bedanya Haris menolak dimanja, sedangkan Alysa menikmatinya. Maka ketika mereka berhasil mendapat izin tinggal mandiri, Haris dan Alysa sangat bahagia.

Tentang kuliah di Korea, Mila adalah orang kedua yang melarangnya. Sepertinya impian Alysa untuk berkuliah di negara itu harus pupus. "Ya Allah, kenapa sih orang-orang selalu menilai Alysa ini anak kecil. Gak Kak Haris, gak Mama, sama aja."

"Gak gitu Sayang."

Alysa bangkit. Duduk di samping sang mama. "Iya Ma, Alysa paham kok. Alysa akan tetap berkuliah di Indonesia."

Doctor Marriage [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang