Bab 16 - Belajar Menjadi Istri

225K 13.9K 247
                                    

Setelah UN Alysa memiliki banyak waktu luang. Berbeda dengan Haris yang semakin sibuk. Sampai-sampai kekurangan jam istirahat. Waktu luang Alysa dihabiskan untuk menonton Drama Korea. Meskipun hal itu tidak membuatnya sesemangat dulu—ketika Karin masih ada. Sekarang tidak ada orang yang bisa diajak chat membahas teori drama.

"Karin, i miss you so bad," lirihnya setelah menamatkan satu episode.

Saat menggulirkan kumpulan bersama Karin, satu panel SMS masuk. Nomor tidak dikenal.

087xxxxxxx
Karin dan setelahnya kamu

"Apaan sih. Gak jelas." Alysa menghapus pesan itu. Lalu menghubungi Haris yang sudah tidak pulang 2 hari 2 malam.

Alysa
Janjinya hari ini pulang ya. Ditunggu! Alysa kangen bangeeet. Kalo Alysa ke situ nanti ketemu Kak Farel, Kak Haris ngamuk lagi

Haris
Ok

Alysa beranjak dari kasur. Sekarang hari Minggu jam 9 pagi. Asisten rumah tangga di rumah meruanya izin tidak berangkat. Sedangkan Bunda dan Ayah pergi ke luar kota selepas subuh. Alysa hanya bersama scurity.

Setelah menikah Alysa tidak dituntut untuk bisa semua pekerjaan rumah tangga. Dia juga kadang bingung apa tugasnya sebagai istri. Haris dan keluarga Haris selalu memperlakukannya seperti ratu.

"Bun, Alysa minta maaf ya gak bisa jadi menantu yang baik. Alysa gak bisa masak, gak pernah bersih-bersih rumah, gak tahu deh Alysa ini bermanfaat apa enggak," ujar Alysa saat membantu Bunda Fida menyiram tanaman.

"Alysa, kamu itu istrinya Haris. Bukan asisten rumah tangga. Jadi gak harus bisa ngerjain pelerjaan rumah. Keberadaan kamu aja itu udah berharga buat keluarga ini. Minimal bunda tenang ternyata Haris gak guy."

"Bunda bisa aja." Alysa tertawa. "Kak Haris emang gak pernah dekat sama cewek sama sekali, Bun?"

"Setahu bunda sih enggak. Cuma Lida itu pun teman dekat kan. Meskipun gak dekat-dekat banget mereka. Haris kan selalu menjaga batasan."

"Bener sih Ma. Alysa aja gak dibolehin manggil Sayang meskipun udah tunangan."

"Bunda sama Ayah seneng banget waktu Haris bilang mau tunangan sama kamu. Saking senengnya Bunda donasi pembagunan masjid."

Alysa tertawa kecil. Begitu juga dengan Fida. "Cuma ya agak kaget sih waktu tiba-tiba minta dinikah juga. Apalagi kamu aja belum lulus."

"Maaf bikin kalian panik."

Menikah muda muncul di pikiran Alysa setelah ia mengenal Haris. Sesuai dengan usianya yang masih 18 tahun, ia belum tahu pasti arti pernikahan. Yang dia tahu hanya manis-manisnya seperti pasangan selebriti yang menjadi couple goals. Meskipun begitu Alysa juga tidak menyangka akan semendadak itu. Apalagi nikah secara rahasia.

"Gapapa Sa. Kita sebenarnya seneng-seneng aja. Khawatirnya sama kamu. Tapi Alhamdulillah sebentar lagi kamu juga usah lulus. Ngomong-ngomong tadi kok Haris minta Pak Sahid cari tukang mebel kenapa?"

"Oh itu gara-gara cermin meja rias Alysa pecah Ma."

"Pecah? Kok bisa?"

"Iya gara-gara Kak Haris ngelempar parfum terus arahnya meleset." Alysa mengarang indah. Padahal itu akibat sikap pecumburu Haris.

Doctor Marriage [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang