Malam semakin larut, Taeyeon masih berada di luar rumah dan Tiffany pasti mengkhawatirkannya.
Gadis itu berjalan menunduk menuju rumahnya. Pikirannya kacau, hatinya sakit. Ucapan Baekhyun masih terngiang jelas di gendang telinganya.
Sejahat itukah Baekhyun? Taeyeon tidak habis pikir, ternyata pria yang selama ini dipercayainya adalah pria yang menjadi penyebab kematian Seokjin.
Taeyeon mengakui jika dirinya buruk untuk mengatur perasaan, ia mencintai Seokjin, tapi menjadi yang paling terluka ketika Baekhyun mengkhianatinya.
Entah terlambat atau sebaiknya tidak sama sekali, tapi tanpa disadari, Taeyeon memang mencintai Baekhyun sejak lama. Taeyeon membutuhkan pria itu dalam hidupnya.
Dan lihat, Baekhyun justru bertunangan dengan gadis lain.
Taeyeon ingin sekali membencinya, kemudian menyadari jika Taeyeon justru lebih membenci dirinya sendiri.
Dalam keadaan sekacau ini, bersyukurlah karena raga Taeyeon berhasil sampai di tempat yang ia tuju. Benar saja, Tiffany sangat mengkhawatirkannya.
"Dari mana aja lo, Bitch? Gue telponin gak di jawab." Taeyeon hanya diam dan tertunduk lesu. Matanya sembab, dan Tiffany tidak mungkin jika tidak menyadari itu.
"Kali ini kenapa? Lo masih gak mau cerita sama gue?"
Tiffany merangkul bahu Taeyeon, mencoba untuk menenangkannya.
"Baekhyun, Tiff. Dia bilang dia penyebab kematian Seokjin." Taeyeon menjawab dengan lirih.
Tiffany tersentak kaget mendengarnya. Gadis itu menangkap dengan cepat maksud Taeyeon yang kemudian memeluk tubuh Tiffany dengan kuat. Menumpahkan segala kesedihannya. Menangis sejadi-jadinya.
Tiffany hanya mengelus punggung Taeyeon. Dalam benak menyumpah serapahi kelakuan Baekhyun dan mereka harus segera bertemu. Baekhyun harus menjelaskannya.
Sehingga saat memiliki kesempatan, Tiffany tidak menyia-nyiakannya.
"Lo gila? Lo bilang apa sama Taeyeon? Lo penyebab kecelakaan yang menimpa Seokjin?"
Tiffany menghujani Baekhyun dengan pertanyaannya. Namun wajah Baekhyun terlihat tenang seperti biasa. Baekhyun sedang menutupi perasaannya karena dia juga tidak ingin menyesali keputusannya.
"Ada perubahan juga ternyata... Syukur deh, Taeyeon udah mulai terbuka, dan mau cerita sama lo."
"Bukan itu yang pengen gue denger. Lo beneran jadi penyebab meninggalnya Seokjin? Lo bunuh dia, Baek?" gadis itu sedikit berteriak, menekan kata demi katanya.
Tiffany mulai berpikir yang tidak-tidak, gadis itu benar-benar panik. Berbanding terbalik dengan Baekhyun, pria itu tetap santai bahkan sedikit tertawa mendengar cercaan Tiffany.
"Gue tanya, lo sanggup bunuh Taeyeon?" Baekhyun balas bertanya.
Tiffany semakin panik mendengar pertanyaan Baekhyun. Pikirannya menerka, apa Baekhyun ini seorang psikopat?
"Gila lo, Taeyeon bestie gue. Mana sanggup gue bunuh dia?"
"Seokjin juga bestie gue, Tiff. Apa lo pikir gue sanggup bunuh dia?" Sahut Baekhyun.
Tiffany tertegun. Merasa bersalah dengan ucapannya tadi. "Terus kenapa lo bilang gitu sama Taeyeon?"
"Kalo gue gak bisa milikin dia, biarin gue lupain semuanya. Gue mau pergi, biar Taeyeon benci sama gue."
"Bego dipelihara. Taeyeon tuh suka sama lo, " Tiffany meninggikam volume suaranya. Kali ini, rasa penyesalan mulai menyeruak di dalam hati Baekhyun.
"Gue udah mau tunangan, Tiff. Udah lah, biarin gue ikhkas dengan nerima semua kejadian ini."
Tiffany hanya bisa menghela napas mendengarkannya "Lo tunggu, gue bakal ngomong sama nyokap lo, tapi jangan pernah lo mikir buat lepasin Taeyeon."
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Letter ✔ | BaekYeon
FanfictionKim Taeyeon diberi sebuah harapan melalui surat yang dikirimkan oleh orang di masa lalunya. Meskipun logikanya menolak keras, tapi Taeyeon tak menampik jika dirinya sangat bahagia. Benar kata orang, cinta memang bikin buta. Taeyeon bahkan tidak pedu...