Part 4

2.9K 162 6
                                    

Kembali lagi dengan cerita gaje ini. Huwahahaha.. Entah ada yang nunggu atau tidak, biarlah karena aku hanya ingin menyalurkan cerita ini saja sebagai kesenangan. Oke, langsung aja...

Author POV



Keduanya masih membeku satu sama lain dengan posisi yang belum berubah sedikit pun. Kedua mata mereka saling beradu satu sama lain, mengirimkan getaran aneh dalam tubuh mereka sehingga pada akhirnya Kyuhyun tak bisa menahan perasaannya lagi untuk bisa menyentuhkan bibirnya di atas bibir Jaera yang sedikit terbuka karena gadis itu bernafas dengan memburu. Entah karena ketakutan atau gugup.



CUP



Kyuhyun bersorak riang karena pada akhirnya ia bisa kembali menyentuh bibir ini dengan bibirnya. Rasanya masih sama, manis dan menggetarkan hatinya. Tubuhnya seketika memanas diiringi pergerakkan bibirnya pada bibir atas Jaera, muridnya ini. Tubuh Jaera membeku karena kejadian yang tidak inginkan terjadi sudah. Tangannya yang berada di dada Kyuhyun hanya berdiam diri karena ia masih dalam rasa keterkejutannya. Ia bisa merasakan lumatan lembut di permukaan bibirnya yang hampir membuatnya terlena, tapi tidak! Otaknya bekerja lebih cepat sehingga menariknya pada kesadaran. Dengan sekuat tenaga ia mendorong tubuh Kyuhyun hingga menjauhi tubuhnya, memberi jarak untuk tubuh mereka berdua. Nafas mereka tersengal-sengal seakan habis melakukan lari marathon. Kepala Jaera sontak menunduk tak berani menatap Kyuhyun kemudian kakinya langsung mengambil langkah seribu agar bisa menjauh dari Kyuhyun.



Kyuhyun terdiam di tempatnya dengan kedua tangan menepal kuat. Ia menyesal melakukan hal tidak sopan pada siswinya, lagi. Sial! Ini bukan sepenuh salahnya karena bibir Jaera begitu menggoda imannya. Shit! Kau menyalahkan gadis itu di saat kau yang tergoda oleh kepolosan gadis itu, dasar bodoh. Kyuhyun menggerang kesal. Ia menebak-nebak akan seperti apa sikap Jaera padanya. Menjauhinya kah? Atau bersikap biasa saja. Ah, itu mustahil. Dia mengambil ciuman itu tiba-tiba pasti gadis itu tidak akan bisa bersikap biasa saja seakan tidak terjadi apapun. Sepertinya Kyuhyun harus menyiapkan diri dengan sikap Jaera besok.



Di lain tempat, Jaera terus berlari tanpa arah. Tujuannya adalah pulang ke rumah dan menjauh dari Kyuhyun, sejauh mungkin yang ia bisa. Aih, ini begitu memalukan untuk dirinya. Sikap apa yang harus diperlihatkannya esok hari dihadapan pria itu? Sial, pria itu membuatnya bingung sendiri padahal Kyuhyun yang berbuat kesalahan. Kakinya berhenti tepat di sebuah halte bus, keadaan di sana sepi sehingga Jaera bisa mengekspresikan dirinya semaunya.



"aaaaaa....", kedua tangannya menutup wajahnya ketika bayangan dirinya dan Kyuhyun berciuman terus melintas di benaknya. Ia ingin mengeyahkannya, tapi pada kenyataannya bibirnya masih bisa merasakan betapa lembutnya bibir Kyuhyun menyentuh bibirnya, melumatnya, dan__ aish!! Hentikan! Batin Jaera berteriak frustasi.


"omma... dia, dia merebutnya lagi. Lagi, omma. Apa yang harus kulakukan? Kenapa aku malu terhadapnya? Seharusnya aku menamparnya karena sikap kurang ajarnya", gumam Jaera pada diri sendiri. Mungkin jika ada orang lain di sana akan menganggap dirinya orang gila.



Sepertinya besok ia akan memakai masker untuk melindungi bibirnya yang sudah kehilangan keperawannya ini. Jaera masih sibuk dengan pikirannya tanpa mengetahui sebuah mobil mewah berhenti di depan halte dan turunlah seorang pria tinggi yang terlihat cemas.



"Jaera...", gadis ini mendongak dan menatap Changmin yang mendekatinya dengan tatapan bahagia. Dia langsung berdiri dan berlari ke arah Changmin, membiarkan tubuhnya masuk ke dalam pelukan kakaknya ini.


"oppa... hikss...", Changmin semakin panic ketika adiknya ini mulai terisak dalam dekapannya. Diusap rambut Jaera yang terurai dengan lembut seraya mencari tahu apa yang terjadi dengan adiknya sehingga pulang terlambat hari ini.

My Teacher, My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang