Part 7

3K 164 6
                                    

Author POV

Hampir seminggu Jaera bersikap dingin kepada Kyuhyun, bahkan ketika Kyuhyun telah kembali mengajar karena keadaannya yang sudah memungkinkan untuk kembali melanjutkan kerja sampingannya itu. Dan apalagi waktunya mengajar sudah hampir habis karena guru yang meminta bantuan Kyuhyun akan segera kembali dari liburannya.  Kyuhyun tak bisa diam saja ketika Jaera marah padanya sedangkan waktunya mengajar akan segera selesai jika Kim sonsaengnim kembali.  Dan hari ini sudah diputuskan sehabis selesai mengajar ia akan berbicara pada Jaera, kesempatan ini Kyuhyun lakukan untuk meminta maaf pada Jaera yang benar-benar menghindarinya.

“Shin Jaera, bisakah kita berbicara… sebentar?”, setelah pelajarannya selesai, Kyuhyun berusaha menahan Jaera yang akan keluar kelas. Sontak semua murid menatap ke arah mereka dengan pandangan penuh minat.
“maaf, saem. Aku harus ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas”, tolak Jaera halus.
“sebentar saja… kumohon, aku benar-benar ingin berbicara penting padamu”, bujuk Kyuhyun frustasi. Ia hampir saja mengeluarkan suara rengekan dan wajah memelas jika saja dia tak ingat dimana keberadaannya saat ini.
“maaf sekali lagi, saem… aku benar-benar tidak bisa. Mungkin lain kali”, jawaban final Jaera membuat Kyuhyun semakin kesal. Ia tak bisa menahan lagi rasa kesal dan bersalahnya yang tercampur saat ini, sehingga dengan cara paksa ia menarik lengan muridnya ini sebelum pergi jauh. Sontak seluruh kelas mengeluarkan siulan dan teriakkan menggoda ke arah mereka namun, Kyuhyun tak pedulikan itu untuk saat ini.
“lepaskan, saem…  teman-teman akan salah paham melihatnya…”, Kyuhyun mengacuhkan ucapan Jaera dan terus melangkah menuju ruangannya. Mendorong Jaera masuk ke dalam kemudian menguncinya.
“hentikan acara menghindarmu, gadis kecil! Aku tidak tahu harus membujukmu seperti apa… tapi, kumohon dengarkan aku kali ini…”,
“aku tidak mau mendengarnya!! Itu hanya omong kosong saja!!”,
“tidak! Aku bersungguh-sungguh… aku ingin berbicara serius padamu…”,
“TIDAK!! JANGAN BERBICARA LAGI!!”,

Kyuhyun tersentak mendengar teriakkan Jaera, dilihatnya gadis ini menutup kedua telinganya dengan masing-masing tangannya kemudian berjongkok dengan kepala menunduk. Kenapa Jaera begitu enggan mendengarkan penjelasannya? Apa karena dia selalu merendahkan Donghae kekasihnya itu sehingga dirinya tak lagi percaya padanya? Tapi, ia juga melakukan ini demi kebaikan Jaera. Dia tak ingin Jaera tersakiti bila suatu hari akhirnya kebusukan Donghae terungkap. Kyuhyun mendekati Jaera masih berjongkok dengan menutupi kedua telinganya. Dengan sigap, Kyuhyun mengangkat tubuh mungil gadis ini dengan mudah sehingga Jaera segera menatapnya dan tentunya memberontak dalam dekapannya.

“lepaskan guru gila!! Lepaskan aku!!!”, teriak Jaera marah namun diabaikan oleh Kyuhyun yang melangkah santai menuju sebuah sofa kemudian duduk di atasnya dengan Jaera yang telah ia letakkan dalam pangkuannya.
“l-lepaskan aku!! K-kau benar-benar guru sialan! Mau apa lagi? Kau ingin menciumku lagi?! Tak akan pernah terjadi lagi!!”, Kyuhyun menahan kedua tangan Jaera yang memukul tubuhnya dengan keras dan dengan secepat kilat ia justru membuat kedua tangan Jaera mengalungi lehernya dan dirinya langsung melingkari pinggang Jaera menggunakan kedua tangannya. Jaera terdiam seraya menatap mata elang Kyuhyun dalam jarak sangat dekat.
“tenanglah, Jaera… biarkan aku menjelaskannya dengan tenang…”,
“ta-tapi aku tidak menyukai posisinya… ka-kau membuatku menjadi seorang gadis murahan…”, bisik Jaera lirih. Kyuhyun sadar dengan ucapan Jaera segera memindahkan tubuh gadis ini duduk di sampingnya dengan mudah.
“sudah? Sekarang aku bisa memulainya…?”,

Jaera merapikan roknya yang sedikit tersikap kemudian mengambil jarak yang jauh dari Kyuhyun. Pria itu hanya diam dan menganggap posisi yang diambil Jaera sebagai persetujuan dirinya sudah bisa mulai menjelaskan semuanya.

“pertama-tama, maaf. Aku minta maaf karena sudah memperlakukanmu semauku. Aku… aku hanya tak bisa menahan diri. Tapi, aku melakukan itu semua juga memiliki alasan tersendiri…”,
“alasan? Alasan apa? Alasan ingin berbuat mesum pada muridmu sendiri?”, sindir Jaera ketus. Kyuhyun tak begitu tersindir dengan ucapan gadis ini sehingga ia melanjutkannya.
“alasan yang sebenarnya mungkin bukan sekarang kau ketahui… tapi, suatu saat kau pasti akan mengetahuinya…”, Kyuhyun mendengar Jaera berdecih tak percaya.
“tapi hal penting yang seharusnya kau ketahui adalah tentang kelakuan kekasihmu itu, Jaera-ya. Aku bersungguh-sungguh, sebaiknya kau menjauh dari pria itu. Dia jahat. Dia hanya ingin mempermainkanmu”,
“tahu apa kau sehingga bisa mengatakannya semudah itu? Hanya aku dan Donghae oppa yang mengetahui perasaan kami. Dan Donghae oppa bukan pria sebrengsek dirimu, saem. Dia pria yang baik dan tak merendahkan wanita. Dia justru melindungi wanita yang ada di sampingnya dan___”,
“ya! Karena keinginannya melindungi wanita, dia menggunakan cara dengan memacari setiap wanita itu. Dia justru lebih brengsek dari diriku”,
“BERHENTI MENGUMPATI DONGHAE OPPA!!”, Kyuhyun menatap sendu Jaera yang kembali menatapnya penuh amarah. Sebegitu cintakah dirimu pada pria itu?, batin Kyuhyun sedih.
“kau… hanya guruku. Dan aku… adalah muridmu. Kita tak memiliki hubungan apapun selain perantara guru dan murid. Jadi, kau tidak ada urusan sehingga bisa mencampuri kehidupan pribadiku. Aku muak berada didekatmu, saem. Kenapa pula aku harus mengenalmu? Kenapa tidak gadis lain?”, Kyuhyun menundukkan kepalanya pasrah mendengar ucapan Jaera yang terus memojokkannya. Dia sama sekali tak bermaksud mempermainkannya. Dia… dia hanya ingin Jaera tidak disakiti oleh siapapun itu.
“aku tidak ingin kau menyesal, Jaera-ya”,
“ini kehidupanku, perasaanku, dan hubungan asmaraku. Jadi terserah aku ingin merasa menyesal atau tidak. Kau sama sekali tidak masuk dalam urusanku!”, ujar Jaera tajam penuh penekanan. Kyuhyun menghembuskan nafasnya gusar. Max, adikmu terlalu keras kepala. Sepertinya aku tidak akan bisa membujuknya, batin Kyuhyun.
“baiklah, aku tidak bertanggungjawab jika kau sudah mengetahui semuanya. Aku berusaha menyelamatkanmu dari terkaman pria sialan itu tapi kau justru semakin mendekatkan diri padanya. Entah apa yang akan kau lakukan jika sudah mengetahui semuanya. Apakah menangis? Menyesal? Atau marah? Mulai sekarang aku tak akan mengurusimu lagi. Seperti katamu, kita adalah murid dan guru. Maka mulai sekarang aku akan menjadi gurumu dan kau adalah muridku. Bukan begitu keinginanmu, nona Shin?”,

My Teacher, My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang