Cerita tentang anak sekolah.. genre yang paling kusuka kalau baca cerita selain Romance. Dan kali ini aku akan mencoba bercerita tentang seorang siswa dan guru... hehehehe... Let's reading... maaf kalo GAJE.
Jaera POV
Kudengar suara bel sekolah telah berkumandang dengan keras di saat aku baru saja turun dari motor kekasih tercintaku, sehingga dengan terburu-buru aku mengecup pipinya singkat sebelum akhirnya berlari seraya melambai riang kepadanya. Oh ya, perkenalkan namaku Shin Jaera. Siswi tingkat akhir di sekolah Kirin School ini. Aku merupakan anak tunggal di keluarga dan di Seoul aku tinggal bersama dengan pamanku karena kedua orang tuaku sibuk di luar negeri, tentunya bekerja. Aku memiliki kekasih tercinta bernama Lee Donghae, pria tampan yang berbeda 7 tahun di atasku. Dia saat ini sudah kuliah di Seoul University dengan jurusan bisnis. Kami sudah berhubungan sekitar 5 bulan. Oke, topik lain. Banyak yang bilang jika wajahku ini cantik, entahlah aku tidak begitu memperhatikan wajahku karena aku sangat jarang berkaca di rumah. Paling wajar adalah di saat baru saja selesai mandi dan ingin berangkat sekolah, itupun yang lebih kuperhatikan adalah seragam sekolah. Tapi, sudahlah lupakan tentang wajah cantikku ini.
Aku juga merupakan salah satu dari sekian banyak siswa berprestasi karena setiap ajaran sekolah aku mendapatkan juara pertama di kelas dan menjadi 5 besar untuk tingkat seluruh sekolah. Aku pintar, bukan? Dan sekarang biar kutebak! Kalian pasti berpikir bahwa aku adalah anak kalem, pendiam, kutu buku dan sebagainya yang biasa terjadi pada anak berprestasi. Iyakan? Itu berarti akan kuberikan kalian nilai 30. Kenapa begitu? Karena...
"Shin Jaera! Kemari kau!", langkahku terhenti ketika Kim Jaejoong saem tiba-tiba saja menilangku padahal aku tak berbuat kesalahan. Tujuanku hanya pergi ke kelas.
"kenapa jadi orang bodoh gitu? Cepat kemari!", akhirnya mau tak mau aku mendekati guru killer ini. Ya disebut killer karena dia akan membuat semua siswanya kesulitan dengan pertanyaan atau pun suruhannya tersebut.
"ada apa, saem?",
"jangan pura-pura amnesia! Apa yang kukatakan kemarin karena bolos di waktu belajarku?",GLEK
Berusaha kutelan salivaku karena baru teringat dengan hukumannya itu. Aish! Pagi ini sepertinya aku sedang ditiban kesialan.
"tapi, saem. Kemarin aku sudah melakukan apapun yang kau mau bahkan hingga tak mengikuti ulangan harian dari Oh sonsaengnim. Tak bisakah aku tak melakukan hukumannya lagi?",
"kau mendebatku, Shin! Cepat lakukan atau nilai matematikamu akan menjadi 45!", aku tergelonjak kaget hingga mundur ke belakang bersamaan kedua mataku membulat lebar sama persis seperti panda.
"saeeemmm~",
"lakukan atau kutambah hukumanmu!",
"oh baiklah...", desahku gusar seraya melangkah menuju lapangan untuk melakukan hukumanku. Oh ya ampun, ini masih pagi dan bukan jam olahraga, tapi aku harus berlari 15 kali putaran di lapangan sebesar ini. Bayangkan saja lapangan sekolahku bagaikan lapangan sepak bola yang luas. Kim saem memang sangat tega padanya. Kadang kesal sendiri pada pria yang sudah berumur kepala empat itu dan juga sering kusumpahi jika dia tak akan pernah menikah sampai aku belum memaafkannya lahir batin. Lucu juga karena di saat umurnya sudah tua dia belum menikah karena yang kutahu dia adalah orang yang sangat pemilih.
"biar saja, kuharap wajahmu cepat keriput karena terus membullyku, semakin tua, dan jadi perjaka tua seumur hidup. Kudengar, doa orang yang tersiksa akan Tuhan kabulkan dengan segera", dengusku seraya berlari mengitari lapangan. OMG, ini baru satu putaran tapi sangat melelahkan.Oh ya, aku lupa jika perkataanku tadi terpotong gara-gara perjaka tua yang belum menikah itu. Tapi, tanpa kuceritakan kalian tahu mengapa aku memberi nilai pada kalian rendah pada penilaian tentang diriku. Aku memanglah siswa berprestasi, tapi terkadang setan dalam tubuhku sering kambuh dan keluar menguasai tubuhnya yang membuatku sangat malas untuk mengikuti pelajaran. Entah sudah berapa kali aku membolos di setiap pelajaran jika aku malas untuk belajar, belum lagi terlambat masuk sekolah (kalau tidak diantar kekasihku), dan pembuat onar di kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher, My Love
RomansaMungkin terdengar biasa jika seorang murid mengidolakan gurunya, tapi akan terdengar aneh jika ada seorang guru mencintai muridnya. Seperti pada cerita-cerita yang sering terlihat di sinetron namun terjadi pada kehidupan Jaera dan Kyuhyun. Jaera ya...