Author POV
Jaera merasakan nafasnya tercekat melihat pria yang terbaring lemah di jalan raya dengan bersimbah darah. Dengan kaki bergetar ia mendekati kerumunan orang untuk melihat keadaan pria yang sedang tergeletak di aspal. Jaera ingin menyangkal apa yang sedang dilihatnya, namun ia benar yakin jika penglihatannya benar. Itu guru menyebalkannya. Cho Kyuhyun. Dengan cemas dia mendekati tubuh yang sudah tak sadarkan diri itu. Mencoba menggoyangkan tubuh itu untuk membangunkan pria yang sering mengerjainya ini, kali saja ini adalah salah satu triknya. Namun pria ini tidak bangun. Apakah Kyuhyun telah menyelamatkannya? Karena tadi ia merasa terdorong kuat dari belakang.
"C-Cho saem... Cho saem!! Bangun!! Kubilang bangun!!!", pekik Jaera frustasi. Entah mengapa perasaannya begitu cemas melihat keadaan Kyuhyun yang sekarat saat ini.
"apa yang kalian lakukan?! Cepat panggil ambulance!!", teriak marahnya pada orang-orang yang mengerumuni mereka. Salah satu dari mereka mulai sibuk dengan ponselnya untuk menelpon ambulance. Jaera masih berusaha membangunkan gurunya ini dengan cara menggoyangkan tubuh lemah ini.
"Cho saem... kumohon buka matamu... hikss.. apa yang telah kulakukan? Hikss... kenapa kau melakukan itu? Hikss... hikkss...", isakkannya tak dapat ditahannya melihat keadaan Kyuhyun yang begitu parah, ia dengan hati-hati melepaskan topi yang sedang digunakan pria ini dan mengangkat kepala yang sudah berlumuran darah dalam pangkuannya dengan hati-hati.
"5 menit lagi ambulance akan datang, nona", lapor orang yang menelpon ambulance. Jaera menghiraukannya karena fokusnya sudah pada Kyuhyun yang mulai menggerakkan kelopak matanya. Pria ini sadar.
"ah.. syukurlah, Cho saem. Tunggulah sebentar, ambulance akan segera datang hikss.. kau harus kuat, jangan tutup matamu... hikss... kumohon jangan pergi seperti ini", Kyuhyun yang sudah membuka matanya walau sedikit susah menatap wajah Jaera yang berada di atasnya sedang menangisinya.
"k-k-kau.. b-b-b-baik-baik s-s-saja k-kan... uhuk...", Jaera menghapus air matanya di pipinya tanpa mempedulikan wajahnya kotor dengan darah Kyuhyun karena ia tadi mengelap darah di wajah pria ini tanpa rasa jijik.
"jangan pikirkan aku!! Kau yang saat ini sekarat masih saja memikirkan orang lain!!",Tak lama kemudian suara sirine ambulance terdengar, para perawat mengeluarkan ranjang rawatnya dan mulai mengevakuasi Kyuhyun. Jaera tentu ikut dalam ambulance karena ia ingin melihat keadaan Kyuhyun hingga membuat hatinya tidak terus dalam rasa bersalah membuat Kyuhyun kecelakaan. Yang semakin membuatnya kesal, sang penabrak alias pengemudi mobil yang telah menabrak Kyuhyun telah melarikan diri sebelum warga sempat membuatnya mempertanggung jawabkan hal ini. Selama perjalanan menuju rumah sakit, Jaera terus menggenggam tangan Kyuhyun erat, mulutnya tak henti merapalkan doa untuk keselamatan Kyuhyun. Sedangkan pria ini sudah menutup matanya menahan sakit, walau ia merasa sakitnya sedikit teratasi dengan keberadaan Jaera di sampingnya.
Kejadian tadi begitu cepat untuknya, awalnya ia ingin memeluk Jaera ke trotoar bersama dengannya, namun hal itu akan membuat mereka tertabrak bersama-sama, jadi akan lebih baik gadis itu yang selamat dan dia mengorbankan tubuhnya ditabrak mobil yang melaju cepat itu. Dalam hati Kyuhyun mengumpat karena kebodohan supir yang membawa mobil itu, apakah dia tidak bisa melihat warna lalu lintas yang sedang berwarna merah? Mungkin dia buta warna! Untung bocah nakalnya selamat. Dia sedikit lega walau harus merasakan sakit pada tubuhnya.
Jaera menunggu Kyuhyun sedang dalam pemeriksaan di ruang tunggu dengan perasaan campur aduk. Apa yang harus dilakukannya sekarang? Dia tidak tahu nomor keluarga pria itu. Ah! Jaera teringat seseorang yang bisa saja membantunya. Ia segera mengambil ponselnya dalam tas kecil miliknya kemudian mulai menyambungkan nomor ke seseorang yang sedang dipikirkannya.
"yeobseyo, oppa? Changmin oppa!!!", Jaera berteriak saat pria itu menerima panggilannya yang sudah dipastikan Changmin telah menjauhkan ponselnya dari telinganya takut alat dengarnya menjadi rusak mendengar teriakkan membahana adiknya.
"kenapa kau berteriak padaku, bocah nakal?",
"oppaa... hikss.. apa yang harus kulakukan...? Hikss...",
"ya, ya, ya, sekarang kau kenapa? Kenapa tiba-tiba menangis? Apa ada yang menyakitimu?",
"oppa hikss... oppa, Cho saem... hikss...",
"Cho saem...? Ah, Cho Kyuhyun gurumu itu?",
"oppa Cho saem kecelakaan dalam tabrak lari. Dia sedang dalam UGD saat ini, darahnya banyak sekali hiksss... bagaimana jika... bagaimana jika dia mati gara-gara aku? Tolong aku, oppa!!",
"APA?! Cho Kyuhyun kecelakaan?! Tunggu! Dimana letakmu? Oppa akan datang ke sana!",
"Seoul Hospital",
"baiklah, tunggu oppa di sana. Dan kabari oppa jika ada hal yang buruk terjadi padanya",
"iya, oppa. Cepat datangnya... aku takut... hikss...",
"cup cup cup, iya, oppa akan datang secepatnya. Kau tenanglah...",
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher, My Love
RomanceMungkin terdengar biasa jika seorang murid mengidolakan gurunya, tapi akan terdengar aneh jika ada seorang guru mencintai muridnya. Seperti pada cerita-cerita yang sering terlihat di sinetron namun terjadi pada kehidupan Jaera dan Kyuhyun. Jaera ya...