7

64.8K 3K 160
                                    

Kalau ada typo-typo manja seperti biasanya, tolong komen dan kasih tau aku yaaaa, biar aku langsung perbaikki💞

-----•••••-----

Maura Pov.

Duduk berdua. Melihat langit yang dipenuhi sang bintang. Dengan angin malam yang menyejukkan. Dan seseorang yang membuatku nyaman saat ini.

"Mau" panggil seseorang yang disebelahku. Aku menoleh

"Hmm?"

"Gimana?"

Aku mengkerutkan alisku "Gimana apanya?"

"Soal kemarin"

Shit. Gue lupa! Harus jawab apa dong! Batinku lari marathon.
Kalian tahu? Lusa kemarin Raffa mengungkapkan perasaannya padaku, dan ini benar-benar di luar pikiranku, aku tidak percaya kalau ternyata orang berada disampingku ini mempunyai rasa kepadaku.

Takut? Pastinya. Masih ingat dengan janjiku? Memberikan cinta pertamaku hanya untuk suamiku nanti.

"Aku nyaman sama kamu, nyaman banget. Kamu selalu lindungin aku kalo kita berdua, kamu kasih aku perhatian lebih kalo kita lagi ketemu, cuman aku takut" Anjir kenapa jadi aku kamu gini sih ah! Mulut enak banget nyerocosnya!

"Kasih aku kesempatan buat buktiin kalau aku serius sama kamu, aku janji. Aku akan buktiin kekamu kalau aku dan kamu bisa jadi kita" Ucapnya. Astaga aku baru pertama kali seperti ini!

Aku menatap matanya "Mau bantu aku?"

Dia mengangguk cepat "Pasti. Aku pasti bantu kamu buat bikin kamu jatuh cinta sama aku" ucapnya dengan tersenyum menggoda.

"Ngeselin" Kataku mendorong pelan pundaknya.

Dia menggenggam tanganku "Jadi?"

"Jadi?" Ulangku.

"Kita pacaran?" Ucapnya. Kok gue jadi seneng sendiri sih!

Aku mengangguk pelan dan menunduk, menutupi pipiku yang sudahh pasti merah!

Raffa mengangkat daguku, aku melihat matanya. Aku melihat bibirnya yang sedari tadi tersenyum.

"I love You" ucapnya. Aku harus jawab apa?

Aku mengangguk dia langsung memelukku erat. Sangat erat, aku pernah berada dipelukannya, itupun karena aku lulus skripsi dan mendapat IPK terbaik. Itu juga reflek.

Tuhan. aku harap dia masa depanku.
Aku berharap dia adalah imamku
Aku berharap dia adalah ayah dari anak-anakku.

Dia melepaskan pelukannya dan menangkup kedua pipiku dengan tangannya.

"Jadi mahasiswi yang aku bimbing ini pacar aku sekarang" ucapnya dengan menjawil hidungku.

Aku berdecak, dan memajukan bibirku.
"Lepas ih" ucapku dengan suara yang aneh.

Dia tersenyum, mengelus pipiku dan ujung bibirku, matanya terus menatap bibirku. Astaga ini jantung kenapa kenceng banget sih detaknya!

Raffa memajukan wajahnya yang otomatis sangat dekat denganku. eh eh ini mau ngapain....

Aku memejamkan mataku, merasakan hembusan napas seseorang yang berada dihadapanku. Aku merasakan dia dekat. Sangat dekat.

"WOYYYYY KAK! RAF! MASUK DIPANGGIL MOM" Teriak Matt dari pintu depan.

Ah. Hampir. Matt mah segala dateng ih, kan mau ngerasain. Eh.

"Maaf mau, aku nggak sengaja" halah nggak sengaja. Emang mesum kamu mah sayang. Ehhehehe.

Satu Tujuan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang